Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You
Age VerificationThis content is intended for users aged 18 and above. Please verify your age to proceed.

7 Jenis Intimasi yang Bisa Mempererat Hubungan, Bukan Cuma Seks!

ilustrasi bentuk intimasi pasangan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Dalam menjalin hubungan yang sehat dan langgeng, banyak pasangan yang menganggap bahwa hubungan seksual adalah bentuk utama dari kedekatan. Namun, keintiman dalam hubungan nggak hanya terbatas pada fisik. Ada banyak cara yang lebih dalam dan penuh makna untuk mempererat ikatan antara dua orang, yang justru bisa menciptakan kedekatan emosional yang lebih kuat.

Bentuk-bentuk intimasi non-seksual ini, seperti komunikasi yang terbuka, berbagi pengalaman, atau sekadar hadir untuk satu sama lain, bisa mempererat hubungan dengan pasangan. Penasaran apa saja? Baca sampai selesai, ya!

1. Intimasi Fisik

ilustrasi bentuk intimasi fisik (pexels.com/Smoke Weddings)

Dilansir dari Psychology Today, penelitian menunjukkan bahwa sentuhan penuh kasih sayang dapat menyampaikan perasaan positif terhadap pasangan dengan kuat. Seks memang penting, tetapi intimasi fisik bukan hanya tentang apa yang terjadi di balik selimut. Ada juga yang disebut dengan sentuhan nonseksual, termasuk cuddling, berpelukan, berciuman, dan bahkan hanya meringkuk di samping satu sama lain di sofa.

Ketika pasangan hanya melakukan kasih sayang fisik sebelum atau saat berhubungan seks, mereka berisiko mengubah pengalaman tersebut menjadi pengalaman yang terasa transaksional dan tanpa kenikmatan. Kamu bisa melakukan hubungan seks tanpa keintiman dan keintiman tanpa seks. Namun, dalam hubungan asmara, menggabungkan seks dan intimasi bisa membantu menciptakan ikatan yang lebih kuat.

2. Intimasi emosional

ilustrasi bentuk intimasi emosional (pexels.com/Ivan Samkov)

Berbagi perasaan lalu mendengarkan dan menanggapi perasaan pasangan kamu, akan membantu kalian merasa aman untuk mengungkapkan aspek-aspek penting dari diri kalian sendiri yang nggak bisa dibagikan kepada semua orang. Pada tahap inilah kamu mencapai intimasi emosional dengan pasangan. Itulah kenapa bagi sebagian orang, menjadi pendengar yang baik bisa menjadi hal yang sangat menggairahkan.

Psychology Today melansir, sebuah penelitian terkenal bahkan telah menguji kekuatan efek ini. Para peneliti membuat orang asing di laboratorium mampu membentuk perasaan romantis hanya dengan membuat mereka saling bertatapan dan saling mengajukan pertanyaan mendalam dan pribadi. Penelitian ini menunjukkan bahwa ketertarikan romantis berkembang ketika orang bergantian mengungkapkan dunia emosional batin mereka dan saling mendengarkan satu sama lain.

3. Intimasi intelektual

ilustrasi bentuk intimasi intelektual (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Keintiman intelektual juga nggak kalah penting di dalam sebuah hubungan. Intimasi ini akan muncul lewat rasa hormat serta kekaguman saat kamu dan pasangan bisa terlibat dalam percakapan panjang di mana kalian bisa berbagi pendapat dan bertukar ide serta keyakinan kalian masing- masing.

Ketika pasangan mendengarkan dan menghargai pendapat satu sama lain tentang hal-hal seperti peristiwa terkini, buku, atau tujuan yang mereka sukai, hal ini akan menciptakan perasaan dihargai atau istimewa. Dengan begitu akan timbul rasa percaya. Beberapa orang mendefinisikan perasaan romantis mereka terhadap seseorang dengan hampir sepenuhnya ditentukan oleh kualitas percakapan ini. Mereka kemudian mengidentifikasi diri dengan orientasi seksual yang disebut sapioseksual.

4. Intimasi spiritual

ilustrasi bentuk intimasi spiritual (pexels.com/RDNE Stock project)

Jenis intimasi ini bisa mencakup hubungan yang dialami melalui keyakinan yang sama, tetapi nggak tergantung pada agama. Keintiman spiritual bisa merujuk pada perasaan aman dalam mendiskusikan pandangan dan nilai-nilai yang dianut bersama. Hal ini juga mencakup rasa kedekatan kamu dengan orang lain karena tujuan hidup yang sama, seperti bagaimana kamu berencana untuk membesarkan anak atau apa yang penting bagi kamu dalam karier.

Intimasi spiritual memungkinkan orang untuk mengeksplorasi keyakinan, nilai, atau pandangan filosofis mereka. Hal ini memiliki banyak variasi, seperti:

  1. Agama yang sama
  2. Keyakinan bahwa ada kekuatan yang lebih tinggi
  3. Nilai-nilai dan etika yang sama
  4. Berbicara tentang tujuan hidup

5. Intimasi estetika atau berdasarkan pengalaman

ilustrasi bentuk intimasi estetika (pexels.com/Kindel Media)

Kalau kamu pernah merasa lebih terhubung dengan pasangan setelah menikmati pemandangan yang indah, menikmati hidangan yang elegan, mengagumi lukisan yang megah, atau membaca buku yang dinikmati bersama, kamu telah mengalami intimasi estetika. Ketika pasangan kamu menikmati dan mengagumi apa yang kamu lakukan, hal ini akan membantu kamu merasa dimengerti dan sama.

Pada dasarnya, intimasi estetika atau berdasarkan pengalaman adalah tentang menghabiskan waktu bersama dan mengalami minat yang sama. Jenis keintiman ini bisa terjadi melalui kecintaan yang sama terhadap olahraga, hiking, buku komik, atau permainan. Hubungan juga bisa menjadi lebih erat ketika pasangan mencoba sesuatu yang baru bersama-sama.

6. Humor

ilustrasi bentuk intimasi humor (pexels.com/Febry Arya)

Ketika seseorang ketawa bareng kamu atau ngelawak tentang hal yang sama, itu mungkin membuat kamu merasa kalau kalian punya cara pandang yang sama tentang dunia, bahkan soal hal-hal konyol yang nggak masuk akal sekalipun. Tapi, bukan berarti kamu harus ketawa terus- menerus untuk merasakan kedekatan dengan pasangan, ya.

Apalagi kalau bercandanya sampai kelewatan atau dengan sarkasme yang membuat salah satu pihak merasa direndahkan, itu justru bisa membahayakan hubungan. Namun, kalau kalian berdua bisa menemukan hal- hal yang sama terasa lucu atau gila, itu bisa menjadi semacam bahasa rahasia yang bikin kalian makin dekat dan mempererat hubungan kalian.

7. Intimasi yang berorientasi masa depan

ilustrasi bentuk intimasi jangka panjang (pexels.com/Alex Green)

Ketika pasangan saling membicarakan dan membayangkan masa depan mereka bersama, hal ini mencerminkan adanya komitmen serta visi yang sejalan untuk waktu yang akan datang. Percakapan semacam ini bisa mencakup berbagai topik. Pasangan yang baru berpacaran mungkin akan terhubung melalui kegembiraan bersama dalam merencanakan acara-acara yang akan datang.

Sementara pasangan yang sudah lama bersama cenderung lebih dekat melalui pembicaraan tentang impian mengenai rumah atau anak-anak yang mereka harapkan suatu saat nanti. Intimasi yang berfokus pada masa depan memiliki kekuatan yang besar, namun terkadang bisa digunakan sebagai alat manipulasi. Misalnya, ketika salah satu pasangan berpura-pura lebih antusias tentang masa depan mereka daripada yang sebenarnya dirasakan.

Intimasi sejati dalam sebuah hubungan lebih dari sekadar momen fisik, tapi terbentuk melalui kebersamaan yang penuh perhatian, saling pengertian, dan berbagi perasaan. Dengan mengenal dan mempraktikkan tujuh jenis intimasi non-seksual ini, kamu bisa mempererat hubungan dan menciptakan ikatan yang lebih tahan lama serta penuh kasih dengan pasangan. Semoga bermanfaat, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa