Kalau 9 Tanda Ini Ada, Artinya Kamu Belum Siap uopntuk Menikah

Ingat, menikah tidak hanya untuk satu atau dua hari, tapi sampai puluhan tahun. Kalau kamu sulit atau bahkan takut membayangkan hidup serumah dengan dia selama 20 tahun atau lebih, sebaiknya kamu pikirkan kembali apakah dia orang yang tepat untuk kamu nikahi. 

Kamu bisa saja tertarik menikahi seseorang karena dia berkepribadian baik dan bisa jadi orang tua teladan untuk anak-anakmu. Tapi kalau kamu tidak benar-benar mencintainya, kamu perlu mempertimbangkan kembali sebelum naik ke pelaminan. 

Terbuka satu sama lain menjadi kunci lancarnya hubungan pernikahan. Kalau kamu masih punya rahasia besar yang tidak ingin diketahui pasangan, berarti kamu belum cukup memercayainya. Bila diteruskan, ini bisa jadi penghalang rumah tangga kalian di masa depan. 

Sebaiknya kamu tidak menganggap enteng perceraian. Pernikahan berbeda dengan pacaran karena tanggung jawab yang lebih besar. Kalau masih punya pikiran bisa cerai tiap ada masalah, pikir-pikir lagi deh! Gak mau kan jadi duda atau janda? 

Prinsip dan pandangan hidup yang selaras dengan pasangan itu penting. Sebelum menikah, coba diskusikan dengan pasangan mengenai kehidupan rumah tangga nanti. Mulai dari hal dasar seperti alasan untuk menikah sampai urusan anak. Kalian belum siap naik pelaminan kalau masih selalu beda pendapat.

Sebaiknya sebelum menentukan menikah, gunakan kesempatan yang ada untuk benar-benar mengenalinya luar dan dalam supaya kamu bisa menilai dia cocok atau tidak untukmu. Jangan menikah dulu kalau kamu hanya mengenal kebaikannya saja, karena kekurangannya bisa jadi tantangan terbesar buatmu. 

Sering beda pendapat itu wajar, tapi kalau sampai berantem berlarut-larut dan tidak mau mengalah, berarti kamu masih mengutamakan egomu. Pikir lagi, deh! Gak mau kan rumah tangga kalian penuh derita dan perkelahian? 

Kamu merasa harus menikah karena sudah tua, atau karena orang tua ingin cepat menggendong cucu. Kamu juga tidak kuat dengan tekanan dari orang terdekat yang terus bertanya "kapan menikah?" 

Kalau iya, sebaiknya kamu pikirkan kembali baik-baik. Untuk rumah tangga yang bahagia, keinginan menikah itu harus datang dari diri sendiri, bukan dari paksaan orang lain. 

Saat melihat pasanganmu, kamu melihat dia akan menjadi orang yang sukses di masa depan. Kamu pun ingin terus bersamanya karena mengharapkan kehidupan yang berlimpah kekayaan.

Kalau ini motivasimu menikah, kamu sebaiknya pikirkan dulu apakah kamu tetap ingin mendampinginya saat dia jatuh miskin. Pernikahan yang dilandasi materi akan rentan goyah saat problem finansial muncul di kemudian hari. 

Nah, itu dia beberapa tanda yang menunjukkan kamu belum siap menuju ke pelaminan. Coba pikirkan lagi sampai kamu siap fisik dan mental demi rumah tangga yang bahagia.