Sebagian besar orang mungkin sudah mengalami sakitnya putus cinta beberapa kali dalam hidup mereka. Tapi, bagaimana dengan putus persahabatan? Mungkin, sudah banyak juga yang mengalami. Hanya saja, gak sesering putus dengan pacar atau kekasih.
Ada yang bilang, sakit hati karena putus cinta itu gak enak banget. Tapi ternyata, 'putus' dengan sahabat itu bisa jauh lebih menyakitkan lho! Kok bisa begitu? Langsung aja yuk disimak ulasannya di bawah ini!
Ketika putus cinta, biasanya ada penyebab jelas dan kedua pihak sering kali membicarakannya, terlepas itu secara baik-baik atau sebaliknya. Berbeda dengan sahabat, terkadang ada hal-hal yang membuat kalian berpisah begitu saja tanpa alasan yang jelas.
Sebagai contoh, ketika di masa sekolah, kamu punya sahabat karib. Tapi saat kuliah, kalian harus terpisah oleh jarak.
Bukan gak mungkin akan ada perubahan dalam ritme persahabatanmu dan amat jarang ada yang mau membicarakannya terlebih dahulu. Tanpa disadari, tiba-tiba saja hubungan persahabatan bertahun-tahun berakhir.
Banyak orang percaya bahwa sahabat adalah tempat teraman untuk berbagi cerita tanpa perlu khawatir dihakimi. Dengan sahabat, kamu bisa bebas bercerita dari A sampai Z. Mulai dari hal-hal menyenangkan, memalukan, hingga menyedihkan sekali pun.
Bahkan, kamu mungkin sering curhat soal urusan cinta ke sahabat sendiri. Tapi saat hubungan rusak, kamu pasti langsung merasakan kehilangan yang teramat besar. Pasalnya, cuma dia yang ingin kamu ceritakan soal kesedihanmu saat ini.
Menemukan sahabat itu bukan hal yang mudah, lho! Bukan hanya kita perlu memastikan kalau mereka memang tulus bersahabat dengan kita, tapi kecocokan kepribadian juga jadi salah satu faktor yang bisa menentukan masa persahabatan itu sendiri.
Ketika hubungan seseorang dengan sahabatnya rusak, selalu ada kemungkinan kalau perasaan menyesal dan bersalah akan timbul. Apalagi jika persahabatan tersebut sudah berlangsung sejak lama, rasa sakitnya bisa lebih parah daripada kehilangan kekasih!
Gak semua orang bisa menjadi 100 persen dirinya ketika berhadapan dengan sang pacar. Tapi, lain cerita kalau sudah menghabiskan waktu bareng sahabat sendiri.
Biasanya, kamu bisa langsung auto gak tahu malu. Kamu pun merasa lebih nyaman untuk melakukan hal-hal yang memang 'kamu' banget.
Saat hubunganmu dengan mereka retak, kamu pasti bakal merasakan kehilangan yang amat besar. Apalagi setiap teringat momen-momen berkesan yang pernah kalian lalui, cuma di depan mereka saja kamu gak perlu menutup-nutupi siapa kamu sebenarnya.
Gak mudah untuk benar-benar bisa mendapatkan seorang sahabat yang tulus sekaligus cocok dengan kepribadianmu. Jika sudah menemukan satu yang benar-benar klop, sering kali kita pasti merasa ingin menjaga persahabatan tersebut untuk seterusnya.
Sayangnya, gak semua hal bisa terwujud sesuai keinginan dan manusia juga bisa berubah. Kala status sahabatmu berubah jadi 'mantan sahabat', kamu mungkin akan bertanya-tanya apakah kamu bisa menemukan seseorang yang lebih baik darinya.
Itulah kelima alasan mengapa kehilangan seorang sahabat, bisa lebih menyakitkan ketimbang pacar. Ikatan emosional dengan sahabat yang biasanya lebih dalam, juga bisa membuat seseorang lebih sulit move on dari hubungan persahabatan yang rusak.
Kalau menurutmu, gimana? Apakah kamu merasakan hal yang sama dengan poin-poin di atas?