5 Alasan Tak Perlu Kepo dengan Aib Bos, Gak Ada Gunanya Juga

Jangan mau kalau diajak bergosip oleh rekan kerja

Membicarakan bos biasanya kerap dilakukan para karyawan. Sayangnya, topik kelebihan bos cenderung lebih jarang diangkat ketimbang sisi-sisi negatif atau yang menjadi aibnya. 

Misalnya, keretakan dalam rumah tangganya dan hal-hal lain yang dianggap memalukan. Nah, apabila kamu termasuk karyawan baru, ada baiknya kamu tak perlu kepo dengan aib bosmu.

Bahkan bila teman-temanmu memberitahukannya, tanggapi dengan datar saja serta hindari pembahasan lebih lanjut. Kenapa? Berikut lima alasannya.

1. Tidak ada untungnya juga buat kamu, kan?

5 Alasan Tak Perlu Kepo dengan Aib Bos, Gak Ada Gunanya Jugailustrasi bos dan dua anak buah (pexels.com/Jonathan Borba)

Setelah kamu mengetahui aib bosmu, lalu apa? Apakah dengan mengetahuinya akan membuatmu naik jabatan? Tidak, kan? Ini artinya, mengetahui aib bos tak penting untuk kehidupan pribadi maupun profesionalmu.

Segala yang tidak berguna untuk menunjang pekerjaanmu semestinya dijauhi saja. Bukan malah diberi perhatian besar sampai-sampai kamu melupakan tujuan utamamu berada di sana, yaitu bekerja dengan baik.

2. Punya aib lumrah untuk semua orang, bukan cuma bosmu

5 Alasan Tak Perlu Kepo dengan Aib Bos, Gak Ada Gunanya Jugailustrasi bos dan anak buah (pexels.com/Cedric Fauntleroy)

Mengetahui aib bos memang dapat memberikan perasaan 'menang'. Ternyata, bos tidaklah sempurna. Makin menjengkelkan dirinya, makin besar pula kepuasan yang dirasakan apabila kamu mengetahui aibnya.

Akan tetapi, ingatlah bahwa yang punya aib tidak hanya bosmu. Semua orang juga memilikinya, bahkan dirimu sendiri. Apakah nyaman untukmu kalau orang-orang mengorek aibmu? Jangan lakukan hal-hal yang kamu sendiri tak bakal menyukainya bila harus mengalami.

Baca Juga: 5 Tips Menghadapi Rekan Kerja yang Gemar Membawa Urusan Pribadi

3. Jangan sampai kamu terseret kebiasaan bergosip teman-teman

dm-player
5 Alasan Tak Perlu Kepo dengan Aib Bos, Gak Ada Gunanya Jugailustrasi bergosip di kantor (pexels.com/RODNAE Productions)

Seperti disebutkan di awal, membicarakan kekurangan atau aib bos kerap dilakukan karyawan di mana pun. Tak jarang ditambah-tambahi sehingga citra bos makin rusak.

Selain melenceng dari kebenaran, terseret dalam kebiasaan bergosip di kantor akan sangat mengganggu produktivitasmu. Semangat untuk selekasnya menyelesaikan pekerjaan menurun dan berganti keinginan buat terus mengikuti kegiatan bergosip teman-teman.

4. Jika bosmu sampai tahu, dia pasti malu atau marah

5 Alasan Tak Perlu Kepo dengan Aib Bos, Gak Ada Gunanya Jugailustrasi bos yang malu (pexels.com/RODNAE Productions)

Sama seperti seandainya aibmu yang menjadi konsumsi publik, kamu juga pasti malu atau marah, kan? Terlebih dengan posisinya sebagai atasanmu. Pengetahuanmu akan aibnya terasa meruntuhkan kewibawaannya sebagai bos.

Makanya, kalaupun kamu telanjur tahu aib bos, sejauh itu tidak membahayakan untuk siapa pun, sebaiknya kamu pura-pura tak tahu saja. Jangan malah menyebarluaskannya apalagi menjadikannya senjata untuk menekan bosmu.

5. Pengetahuanmu akan aibnya justru bisa membuat kamu gak fokus bekerja

5 Alasan Tak Perlu Kepo dengan Aib Bos, Gak Ada Gunanya Jugailustrasi bos dan anak buah (pexels.com/Yan Krukov)

Misalnya, kamu tahu bahwa hubungan bosmu dengan istrinya sedang renggang. Mungkin sebentar lagi mereka akan bercerai. Bila kamu perempuan dan bosmu masih cukup muda, pikiranmu dapat saja terbang ke mana-mana.

Seperti membayangkan bosmu bakal melirik kamu. Akibatnya, ketika kamu berada satu ruangan atau bertugas di luar kantor dengannya saja, kamu menjadi sulit berkonsentrasi. Bukan pekerjaan yang kamu pikirkan melainkan kalau-kalau bosmu memanfaatkan kesempatan dalam kesempitanmu.

Aib seseorang selalu menjadi bagian dari privasi. Oleh sebab itu, sangat tidak sopan apabila kamu memperturutkan rasa kepo dengan mengorek aib bosmu atau siapa pun. Lebih baik kamu berfokus pada pekerjaan dan kehidupan pribadimu saja.

Baca Juga: 5 Alasan Pentingnya Menerapkan Batasan pada Rekan Kerja, Pahami!

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya