Dari Pilu sampai Romantis, Ini 5 Kisah Cinta Para Pejuang Bangsa

Kisah cinta mereka pun bisa jadi pelajaran hidup

Tinggal menghitung hari, Hari Kemerdekaan akan segera kita rayakan. Kisah-kisah para pahlawan bangsa diperdengarkan. Tapi tunggu, apa kalian pernah tahu kisah cinta para pahlawan pembela bangsa ini? Yuk simak kisah asmara mereka di sini.

1. Bung Tomo - Sulistina

Dari Pilu sampai Romantis, Ini 5 Kisah Cinta Para Pejuang Bangsanasional.tempo.co
Cinta adalah saling menyayangi. Tak perlu mengubar-umbar kata cinta untuk mencintai.

Kisah cinta Bung Tomo dan sang istri dimulai dari rumah pengungsian di saat perang melawan penjajah. Di suatu saat tiba-tiba saja Bung Tomo memegang tangan Ibu Sulistina dan bertanya, "Kamu sudah ada yang punya gak?".

Ibu Sulistina menjawab dengan santai bahwa ia ada yang punya. Bung Tomo pun dengan nada marah bertanya, "Siapa?" Lantas dijawab oleh Sulitina, "Ya, ayah saya." Seketika itu juga Bung Tomo tersenyum kembali dan berkata , "Kamu itu..."

Sepeninggalan Bung Tomo, Ibu Sulistina baru tahu kalau di dalam dompet suaminya ada foto dirinya. Di belakang foto itu ada tulisan "iki bojoku". Ada satu foto lagi yang bertuliskan "Tien istri Tomo."

Bila ada kesempatan berdua mereka akan pergi keluar untuk sekedar nonton film di bioskop. Jika filmnya selesai mereka akan pergi ke bioskop lain dengan berjalan kaki. Di saat itulah mereka akan membicarakan banyak hal dan tertawa bersama.

2. Cut Nyak Meutia - Teuku Cik Tunang

Dari Pilu sampai Romantis, Ini 5 Kisah Cinta Para Pejuang Bangsasejarahri.com
Cinta adalah pengorbanan dan perjuangan.

Cut Meutia dan Teuku Cik Tunang harus berjuang bersama melawan penjajah. Di tengah hiruk pikuknya peperangan, Teuku Cik Tunang harus rela ditangkap dan diberi hukuman mati. Sebelum eksekusinya dijalankan, Cik Meutia bersama putera mereka yang baru lahir mnegunjungi Teuku Cik Tunang dipenjara. Itulah kali pertama dan terakhir mereka bertiga berkumpul karena Cik Tunang akan dijatuhi hukuman keesokan harinya.

Saat itu ia berpesan agar Cut Nyak Meutia agar mau menikah lagi dengan sahabatnya, pangeran Nagroe.

Dengan berlinang air mata Cut Nyak Meutia menjawab, "Saya berjanji, saya akan mematuhi wasiatmu, demi cintaku padamu, demi sayangku pada putera kita, Raja Sabi dan demi keyakinanku akan meneruskan perjuangan melawan Belanda, sepeninggalanku kelak."

Dari kisah itu bisa dilihat bahwa kesetiaan Cut Nyak Meutia pada sang suami begitu besar. Teuku Cik Tunang pun tulus merelakan istrinya menikah lagi demi anak dan istrinya di masa depan.

3. Bung Hatta - Siti Rahmawati Hatta

Dari Pilu sampai Romantis, Ini 5 Kisah Cinta Para Pejuang BangsaSukita.id
Cinta tak memandang usia.
dm-player

Bung Hatta dan istrinya, Rahmi atau biasa dipanggil Yuke terpaut usia 24 tahun. Keduanya menikah saat usia Yuke baru 19 tahun. Berarti usia Bung Hatta saat itu adalah 43 tahun. Beliau memang berjanji tak akan menikah sebelum Indonesia Merdeka. Jadi itu alasan kenapa beliau masih melajang diusianya yang sudah menginjak kepala 4.

Pernikahan mereka mengesankan bukan hanya karena mereka dijodohkan atau Bung Karno sendiri yang melamarkan Yuke untuk menjadi istri Bung Hatta. Tapi karena mas kawin yang diberikan Bung Hatta bukan perhiasan, emas ataupun harta lainnya. Ia memberikan mas kawin berupa buku karyanya sendiri yang berjudul 'Alam Pikiran Yunani.' sebuah karya yang tercipta saat masa-masa sulit yang dilalui Bung Hatta.

Baca Juga: Kisah Cinta Jokowi-Iriana yang Bisa Jadi Panutan Generasi Millennial!

4. Jenderal Soedirman - Siti Alfiah

Dari Pilu sampai Romantis, Ini 5 Kisah Cinta Para Pejuang BangsaTribun-Timur.com
Cinta itu saling memahami dan menghargai.

Terkutip dalam buku Soedirman & Alfiah: Kisah-Kisah Romantis Panglima Besar Jenderal Soedirman Karya E. Rokajat Asura bahwa Sang Panglima Besar memiliki kasih yang besar terhadap istrinya dan anak-anaknya.

Di tengah hiruk pikuknya peperangan, Jendral Soedirman masih memikirkan istrinya. Beliau memberikan sebuah bungkusan yang berisi beberapa dus bedak dan pakaian baru. Pernah juga beliau membelikan sang istri sebuah jepit rambut yang disimpan terus oleh sang istri sampai akhir hayatnya.

Siti Alfiah pun memberikan dukungan yang besar kepada sang suami. Dengan seluruh jiwa dan raganya. Sampai-sampai beliau menjual seluruh perhiasan pemberian orangtuanya untuk bekal Jenderal Soedirman di medan peperangan.

Tanpa harus diminta atau diberitahu, mereka berdua memahami apa yang diinginkan pasangannya hanya untuk satu kata: kebahagian.

5. Daan Mogot - Hadjari Singgih

Dari Pilu sampai Romantis, Ini 5 Kisah Cinta Para Pejuang Bangsanews.okezone.com
Cinta itu tak terlihat tapi terasa.

Mayor Daan Mogot dan sang kekasih harus rela dipisahkan oleh kematian. Ya, Daan Mogot gugur di medan perang saat usianya masih belasan. Beliau gugur pada tanggal 25 Januari 1946. Empat hari setelah itu, mayor muda ini dimakamkan.

Seorang yang begitu sedih di pemakaman adalah sang kekasih, Hadjari Singgih. Gadis cantik yang memiliki rambut panjang sepinggang. Di tengah acara pemakaman itulah Hadjari memotong rambutnya dan menguburnya bersama tubuh pria yang dicintainya. Gadis cantik ini juga berjanji tak akan pernah memanjangkan rambutnya lagi.

Kisah Daan Mogot dan Hadjari Singgih ini adalah sebuah kisah cinta dari seorang pahlawan yang harus berakhir dengan kematian.

Kisah cinta para pahlawan bangsa ini menginspirasi kita bahwa di tengah keadaan seperti apapun cinta tetaplah cinta. Tak ada yang bsa mengetahui di mana dan kapan cinta itu tumbuh dan bersemi.

Baca Juga: Dijodohkan sampai Cinlok, Ini Kisah Cinta 7 Presiden RI & Pasangannya

Niken widyasari Photo Writer Niken widyasari

Menulis untuk menginspirasi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya