Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bercerita (pexels.com/fauxels)

Sebenarnya kita tahu bahwa membumbui cerita tidaklah baik. Bahkan meski itu cerita hidup kita sendiri dan tak merugikan orang lain. Kita pun mengerti bahwa bercerita dengan apa adanya amat mudah dilakukan. Kita jadi tak perlu mereka-reka jalannya kisah agar tetap masuk akal.

Namun, pengetahuan di atas rupanya tidak mampu memastikan kita bakal lebih apa adanya dalam menceritakan kehidupan sendiri. Ini bukan sekadar kebiasaan, orang melebih-lebihkan cerita hidupnya, terbentuk oleh tujuan-tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mendapatkan simpati

ilustrasi pria dan perempuan (pexels.com/fauxels)

Setiap orang punya kebutuhan yang berbeda akan simpati dari teman dan saudara. Ada yang kebutuhannya rendah sehingga mudah bercerita secukupnya saja tanpa memikirkan reaksi orang lain. Baginya, lebih sederhana sebuah cerita disampaikan akan lebih baik.

Namun ada pula yang seperti kehausan atensi, dukungan, dan belas kasihan berbagai pihak. Tipe inilah yang paling suka melebih-lebihkan kisah hidupnya agar terdengar amat memilukan. Simpulan akhir yang diharapkan dari para pendengar adalah mengakui dirinya hebat sebab mampu bertahan sejauh ini.

2. Cerita teman-teman terdengar luar biasa

Editorial Team

Tonton lebih seru di