Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mencoba menelepon (pexels.com/Mikhail Nilov)

Intinya sih...

  • Pasangan sulit dihubungi karena sedang rapat atau dalam perjalanan

  • Ada kemungkinan pasangan pergi tanpa membawa smartphone atau tidur saat kamu menghubunginya

  • Sinyal dan koneksi internet buruk, kehabisan baterai atau kuota internet juga bisa menjadi penyebabnya

Keinginan untukmu terus terhubung dengan pasangan bisa dimaklumi. Namanya juga sayang. Pasti kamu sering merasa kangen padanya. Atau, memang ada hal penting yang perlu segera diberitahukan.

Sayangnya, pasangan malah susah dihubungi. Dirimu menjadi sulit mengendalikan pikiran. Pikirmu, dia pasti juga ke mana-mana membawa smartphone sepertimu. Kenapa ia tak mengangkat telepon atau membaca pesanmu?

Kira-kira dia lagi di mana, sedang apa, dan bersama siapa? Rangkaian pertanyaan itu meningkatkan kecemasanmu. Bahkan belum tahu apa yang sesungguhnya terjadi, dirimu sudah cemburu duluan. Kamu membayangkan dia tengah bersama lawan jenis. Padahal, boleh jadi penyebab pasangan sulit dihubungi adalah sebagai berikut ini.

1. Lagi rapat atau pekerjaan tak memungkinkan pegang HP

ilustrasi rapat (pexels.com/Kindel Media)

Kalau pasanganmu berprofesi sebagai tenaga medis misalnya, siap-siap teleponmu gak diangkat. Demikian pula chat-mu tak kunjung centang biru. Baik tenaga medis maupun orang-orang yang bekerja di bidang pelayanan lainnya tidak bisa pegang HP setiap saat.

Ibaratnya begitu dia pamit kerja, kamu kudu sabar menunggu setidaknya sampai jam makan siang. Atau malah sekalian hingga jam kerjanya habis buat kalian dapat kembali berkomunikasi. Begitu pula pekerjaan dengan risiko tinggi seperti sopir atau operator mesin.

Dapat pula pasanganmu lagi rapat. Jika rapatnya offline bakal kentara sekali ia menggunakan smartphone. Nanti dia ditegur atasan atau teman. Jika pun rapatnya online, jangan-jangan pasanganmu mengikutinya dengan memakai smartphone. Bukan laptop.

2. Dalam perjalanan

ilustrasi menyetir (pexels.com/Airam Dato-on)

Berada dalam perjalanan bikin pasanganmu tidak leluasa menggunakan smartphone. Baik dia menyetir sendiri atau naik kendaraan umum, tetap saja bertelepon atau chatting terasa sulit. Bagi orang yang berkendara, menerima panggilan atau berusaha membaca dan membalas pesan jelas membahayakan diri serta orang lain.

Bahkan kedua hal itu juga tak dianjurkan saat lampu lalu lintas menyala merah. Takutnya konsentrasi terpecah dan ia kaget ketika diklakson pengendara di belakangnya. Nanti refleksnya malah bikin kendaraannya menyeruduk kendaraan lain.

Begitu pula jika pasanganmu naik kendaraan umum. Suasana ramai dan berdesak-desakan bahkan bisa membuatnya tak mendengar bunyi panggilan atau pesan masuk. Pun membuka-buka gadget dapat meningkatkan risiko penjambretan.

3. Pergi tanpa membawa smartphone

ilustrasi belanja (pexels.com/Helena Lopes)

Hari gini memangnya ada orang yang pergi tanpa membawa smartphone? Tentu saja ada. Bisa karena ketinggalan atau perginya gak terlalu jauh. Contohnya, pasanganmu cuma ke warung, pasar, atau minimarket dekat rumah.

Ia juga membayar belanjaannya secara tunai. Maka dibandingkan smartphone, dompet lebih penting untuk dibawa. Terlebih ukuran HP sekarang besar-besar. Ini cukup bikin ribet karena membuatnya perlu dibawa dengan tas.

Bila pasanganmu tipe orang yang suka kepraktisan, dia mungkin memilih meninggalkan gawainya di rumah. Kamu sabar saja menunggunya balik menghubungi. Dapat pula pasanganmu lagi menjemur atau memasak di belakang, sedangkan gadgetnya di kamar.

4. Tidur

ilustrasi tidur (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Lebih baik kamu mengenali betul kebiasaan pasangan termasuk jam tidurnya. Biar dirimu tidak overthinking begitu telepon atau chat-mu tak kunjung direspons. Pikiranmu sudah ke mana-mana, padahal dia cuma lagi tidur.

Meski nada deringnya tidak dimatikan, bila ia nyenyak sekali tetap tak akan mendengar. Bisa pula dia masih mendengarnya, tetapi enggan bangun. Ia mengira panggilan atau chat bukan darimu.

Di akhir pekan, jam tidur pasanganmu dapat makin tak menentu. Boleh jadi dia kembali tidur menjelang siang dan sore. Mumpung gak kerja dan tidak ada kegiatan lain. Rugi bila kamu sampai stres memikirkan segala kemungkinan buruk, padahal dia sedang asyik mendengkur.

5. Sinyal dan koneksi internet buruk

ilustrasi menggunakan smartphone (pexels.com/cottonbro studio)

Passnganmu tak selalu bersalah saat ia sukar sekali dihubungi. Dapat saja semua ini di luar kendalinya. Faktor posisi menentukan kualitas sinyal dan sambungan internet. Kamu perlu tahu hari ini dia beraktivitas di mana.

Bila pasanganmu sedang bepergian ke daerah yang agak pelosok, pantas saja. Bukan cuma dirimu yang sebal karena tidak dapat menghubunginya. Pasangan pun mungkin lagi pusing mencari sinyal serta koneksi internet yang hilang total.

Gak usah deh, dia jauh-jauh pergi ke pelosok daerah. Berada di dalam gedung pun terkadang bikin susah sinyal dan koneksi internet lemah. Hindari kamu mengomel begitu teleponmu akhirnya diangkat atau pesanmu dibalasnya.

6. Kehabisan baterai atau kuota internet

ilustrasi layar hijau (pexels.com/Lucian Petrean)

Sinyal sebetulnya gak ada masalah. Akan tetapi, kuota internet yang ludes atau masa berlakunya habis membuat telepon dan pesanmu melalu WA tak kunjung masuk. Mana pasanganmu tidak menyambungkan perangkatnya ke WiFi.

Mungkin dia bukannya pelit, tapi semata-mata lupa belum mengisi pulsa dan membeli kuota. Daripada kamu negative thinking melulu, coba belikan kuotanya. Siapa tahu langsung nyambung. Tidak semua orang memperhatikan hal-hal begini.

Barangkali termasuk pasanganmu. Nanti dia baru sadar kuota internetnya habis saat perlu memakai smartphone-nya. Selain masalah kuota internet yang minta diisi, baterai juga bisa kosong. Bila baterai gadgetnya sudah gampang drop, harap maklum dia susah dihubungi.

Cemburu memang bumbu hubungan, namun kalau hubungan terlalu banyak diwarnai kecurigaan lalu kamu cemburu tanpa sebab yang jelas malah melelahkan. Ketika pasangan sulit dihubungi, sabar saja menantinya untuk sempat buka HP dan menghubungimu. Jika penting sekali, hubungi teman atau saudara yang bisa dipastikan sedang bersamanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team