Pertahankan 6 Sikap Ini jika Kamu Gak Mau Kehilangan Banyak Teman

Sikap yang pertama ini termasuk lumrah dilakukan oleh banyak orang. Namun meski dianggap hal yang biasa, tapi menjadi sosok yang ringan tangan alias gemar menolong bukanlah hal yang mudah, lho. Pasti terkadang kamu merasa direpotkan oleh teman-temanmu. Sebab tiap kali ada masalah, selalu saja kamu yang dimintai bantuan. 

Walaupun kerap kali kesal dan ingin menolak, ingat jangan berhenti jadi penolong, ya. Sebab tanpa disadari kamu sedang menanam bibit kebaikan, lho. Nanti suatu saat kamu mengalami musibah besar, mereka akan gantian menolongmu, kok. Gak mau, kan ditinggal oleh teman-temanmu hanya karena lelah jadi tempat berkeluh kesah terus? 

Jadi tempat curhat teman-teman bukan lagi hal yang asing bagimu. Bahkan, hampir semua dari mereka pernah menceritakan masalah pribadinya kepadamu.

Kadang kamu sampai bertanya-tanya, kenapa ya mereka bisa nyaman banget membeberkan aibnya di depanmu. Padahal kalau kamu jadi mereka, pasti bakal malu banget sisi burukmu diketahui orang lain. 

Namun, karena kamu terbukti bisa dipercaya dan mampu menjaga rahasia, makanya mereka asik-asik saja ketika harus membagi cerita pribadinya ke kamu. Sebab, kamu sendiri juga gak pernah punya niat untuk membocorkannya ke orang lain, kok. Gak ada untungnya juga buatmu. 

Perkara pinjaman uang bisa bikin persahabatan yang tadinya solid jadi ambyar, lho. Berutang ke teman, sih, gak ada salahnya. Namanya juga lagi butuh dan kepepet. Tapi, jangan sampai kamu pura-pura lupa, pernah meminjam sejumlah uang ke dia. Giliran ditagih, eh malah menghindar dan masa bodoh. 

Jika memang belum ada uang untuk menggantinya, bilang saja terus terang. Asalkan tidak bohong, temanmu pasti memaklumi dan mau memberikan kelonggaran, kok. Daripada sok cuek, malah jadi panjang urusannya nanti. Gak cuma terlilit utang, kamu juga bakal kehilangan teman, lho. 

Ketika butuh bantuan dana saja minta pinjaman ke teman-temanmu. Sudah seharusnya kamu juga gak pelit ke mereka, dong. Gak harus selalu memberikan uang tunai ketika mereka membutuhkannya, kok.

Kamu bisa mulai dengan bersikap loyal ke mereka. Saat ngumpul bareng di cafe, misalnya. Boleh, dong sekali-kali mentraktir teman sendiri. 

Begitu pula ketika temanmu lupa menukar uang makan siang di kantin kantor kemarin. Karena jumlahnya gak seberapa besar, ya untuk apa ditagih segala. Mau dia ingat dan menukarnya syukur, kalau tidak, ya gak masalah, kan? 

Ada kalanya sebagai teman kalian saling memberikan kritik dan saran. Meskipun kadang kurang enak didengar, tapi nyatanya koreksi dari temanmu ini ada benarnya juga. Maka dari itu, kamu selalu menyimak setiap masukan yang mereka ucapkan.

Setelah itu baru, deh, dipilah mana yang baik dan mana yang sekadar jadi angin lalu saja. Meskipun gak semua pandangan itu kamu jalankan, tapi setidaknya dengan didengarkan, mereka jadi merasa dihargai, lho. Pertahankan, sikap bijakmu ini, ya!

Terakhir dan gak kalah pentingnya adalah, kamu harus selalu tahu batasan dalam bercanda. Karena merasa sudah sangat dekat seperti saudara sendiri, bukan berarti kamu bisa seenaknya mengolok-olok teman untuk bahan lucu-lucuan. Apalagi, sampai melakukan body shaming segala.

Memang niatmu cuma bercanda, tapi hati orang siapa yang tahu, kan? Bisa jadi kala itu temanmu sedang banyak masalah, sehingga pembawaannya jadi lebih sensitif dan gampang tersinggung. Alhasil, jokes yang kamu lontarkan sukses melukai perasaannya. Nah, lho, alamat jadi masalah, deh!

Merawat persahabatan itu memang gampang-gampang susah. Maka, harus dimulai dari diri sendiri dulu. Caranya adalah dengan terus mempertahankan keenam sikap positif barusan.

Gimana, apakah sudah sejak lama kamu bersikap demikian ke teman-temanmu? Jika iya, bagaimana efeknya bagi hubungan persahabatan kalian? Ceritakan pengalamanmu di kolom komentar, yuk!