Pertengkaran pasti pernah muncul selama kalian menjalani hubungan asmara, lengkap dengan luapan emosi yang justru semakin menyulut kisruh tersebut. Kendati demikian, sejatinya, setiap individu memang khas dengan wataknya. Tak jarang, orang bilang, watak asli akan keluar saat naik pitam.
Nah, jika kamu menemukan sikap ini pada priamu saat kalian bertengkar, ketahuilah, bahwa dia sangat patut untuk kamu pertahankan, deh.
Kamu mendadak marah tak kepalang, tak menghiraukan penjelasannya. Tapi, dia justru memintamu untuk menenangkan diri dulu, dia membujukmu dengan lembut atau malah cenderung kocak. Menurutnya, kalian seharusnya membicarakan masalah tersebut dengan kepala dingin. Dia hanya tak mau jika malah terpancing pula amarahnya.
Kamu sudah berulang kali menaikkan nada suara, bahkan membentak. Sadarilah, dia pasti merasa tak nyaman diperlakukan seperti itu. Apalagi jika masalah itu nyatanya tak cukup layak untuk diperseterukan. Kendati demikian, dia masih menahan diri untuk tak balik menghardikmu. Dia menegurmu dengan tegas, tanpa harus meninggikan intonasinya.
Di puncak amarah, kamu malah mengeluarkan kata-kata yang tak pantas. Sejujurnya, diapun tersinggung, meskipun dia tahu jika itu hanya emosi sesaatmu. Namun, dia tetap mengontrol dirinya supaya tak balik berkata kasar padamu. Dia masih menjaga tutur-katanya dengan menggunakan bahasa yang lebih sopan, tapi tetap mengena.
Kamu seakan tak memberi kesempatan padanya untuk mengklarifikasi, bahkan kerap memotong ucapannya saat dia sedang bicara. Namun, dia masih saja bersabar dengan tetap diam sambil terus mendengarkanmu. Dan ketika kamu berjeda, diapun mulai bersuara. Dia mengkotak-kotakkan perkara secara kronologis lagi logis.
Setiap kalian bertengkar, pasti ada saja yang harus disalahkan. Namun, dia cukup logis dan berhati lapang untuk mengintropeksi diri dan mengakui kesalahannya. Dengan kata lain, dia tak melulu menitikberatkan masalah kalian padamu. Ingatlah, meredam ego bukanlah perkara sederhana, lho.
Pertengkaran kalian semakin memanas. Tapi, semarah apapun, dia enggan untuk main tangan padamu. Eits, tapi kamu juga harusnya awas dengan sikap dan ucapmu saat sedang marah. Jangan malah menguji-uji kesabarannya atau bahkan memprovokasinya untuk melakukan serangan fisik padamu, ya.
Pertengkaran kalian tak kunjung menemukan titik terang untuk penyelesaiannya, emosi malah semakin menjadi. Entah kamu yang lantas berlalu, atau dia yang mengambil sikap tegas untuk menghentikan perseteruan itu. Kemudian, selang beberapa waktu, dia menghubungimu kembali. Ketahuilah, dia sedang memantau suasana hatimu, supaya kalian dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan lebih tenang.
Sekian waktu berlalu, dan ternyata marahmu belum juga reda. Jika kamu tak kunjung merespon untuk menyelesaikan masalah dengan dewasa, maka dialah yang akan melakukannya layaknya seorang pria sejati. Tanpa pikir panjang, dia berinisiatif untuk menemuimu langsung. Lagipula, masalah itu hadir untuk dihadapi, untuk diselesaikan, bukan malah lari. Apalagi jika bermasalah dengan sosok yang disayang, ya.
Nah, adakah pasangan priamu bersikap demikian saat kalian bertengkar, guys? Jagalah dia dengan baik, kamu itu beruntung banget, lho.