6 Pertimbangan sebelum Bantu Pasangan Bayar Utang, Perlu atau Tidak?

- Utang harus dikelola dengan baik dan bukan solusi utama dari masalah keuangan.
- Status hubungan mempengaruhi keputusan membantu pasangan bayar utang.
- Penting untuk mengetahui kebiasaan pasangan dalam berutang sebelum membantunya.
Utang tidak selalu buruk. Hanya saja, utang harus dikelola dengan baik dan jangan dijadikan solusi utama dari setiap masalah keuangan. Jika kamu yang memiliki utang mungkin dirimu mudah buat mengatakan bahwa pembayarannya merupakan tanggung jawabmu.
Namun, bagaimana apabila pasanganmu yang berutang? Rasa cintamu padanya dapat membuat kamu seakan-akan juga bertanggung jawab atas pelunasannya. Tepatkah hal ini dilakukan? Apakah sebaiknya dirimu cuek saja dan membiarkan pasangan berjuang membayarnya?
Baik bersikap terlalu peduli maupun tak mau tahu sama-sama tidak bijak. Mengingat kedekatan hubungan kalian, persoalan keuangan pasangan dapat pula menjadi masalahmu. Akan tetapi, sebelum dirimu menyelamatkannya dari lilitan utang sebaiknya pikirkan dulu enam hal berikut. Tidak setiap niat baik akan berakibat positif pula.
1. Sejauh mana hubungan kalian?

Memang tidak ada aturan pasti soal status hubungan yang mewajibkanmu membantu membayar utang seseorang. Kamu gak mengenal seseorang saja, jika dirimu iba padanya serta mampu secara finansial juga boleh melunasi utangnya. Namun, untuk mencegah hal-hal yang tidak diharapkan sebaiknya kamu cuma membantu suami atau istri bayar utang.
Artinya, makin kuat hubungan romantis di antara kalian makin dirimu pantas mengeluarkan uang buat membantunya. Kalau kalian masih sebatas berpacaran, ada risiko kamu cuma akan dimanfaatkan olehnya. Pasalnya, status pacaran sangat rentan.
Kalian bisa putus kapan saja. Termasuk dia yang memutuskan hubungan meski dirimu keberatan. Tidak ada konsekuensi besar yang menanti apabila kalian berpisah. Malah pacar yang punya watak buruk merasa untung terbebas darimu selepas utang-utangnya dibereskan olehmu. Alias kamu cuma dimanfaatkan olehnya.
2. Utang tersebut dipakai buat apa?

Meski status hubungan kalian perlu dipertimbangkan, kamu gak dilarang membantu pacar melunasi utang. Selain ststus hubunganmu dengannya, ada yang lebih penting yaitu pemakaian uang pinjaman olehnya. Apakah uang hasil berutang digunakan buat hal yang baik serta mendesak atau cuma untuk berfoya-foya?
Kalau kamu membantu pasangan bayar utang yang dipakainya buat bersenang-senang, ini sangat tidak mendidik. Dia bukannya berhenti jorjoran bersikap konsumtif malah makin menjadi-jadi. Ia merasa aman berutang untuk berfoya-foya karena ada dirimu yang siap melunasinya.
Jika pasangan terpaksa berutang buat hal yang positif seperti modal usaha atau biaya skripsi, gak ada salahnya kamu membantunya. Demikian pula apabila utang itu ikut dinikmati olehmu. Misalnya, utang buat kalian liburan akhir tahun. Kamu jangan cuma mau enaknya. Sudah seharusnya dirimu bahu-membahu membayarnya bersama pasangan.
3. Bagaimana kebiasaan pasangan dalam berutang?

Kamu harus belajar mengenali kebiasaan pasangan dalam hal apa saja. Bukan cuma cara dia menjalankan rutinitasnya, gaya komunikasinya, dan sebagainya. Tidak kalah penting ialah seputar kebiasaannya dalam berutang.
Kalau pasangan punya kebiasaan buruk seperti gali lubang tutup lubang alias terus-menerus berutang mending jangan dibantu. Dia mungkin sebenarnya tak terlalu memerlukan uangnya. Ia hanya menggampangkan urusan pinjam uang sampai gak pernah bersih dari utang.
Begitu pula seandainya pasanganmu suka nekat mengambil pinjaman besar untuk modal usaha, tapi tak ada yang berhasil. Sudah saatnya ia belajar membuka usaha dengan modal kecil bahkan seadanya saja supaya tidak terlalu berisiko. Kamu jangan terus membantunya bayar utang.
4. Kemampuan keuanganmu

Meski rasa cinta kerap mendorongmu ingin menjadi pahlawan keuangan untuk pasangan, bersikaplah realistis. Kamu gak bisa bantu lebih banyak dari apa yang dimiliki. Bahkan apa-apa yang dipunyai olehmu jangan dihabiskan untuk menolong orang lain.
Kamu tetap perlu memikirkan kebutuhan pribadi. Hindari dirimu bermaksud membantu pasangan bayar utang dengan cara kamu juga berutang ke orang lain. Bantu pasangan segera melunasi utangnya dengan dana yang masih dapat dipangkas dari beberapa pos pengeluaranmu.
Contohnya, kamu mengurangi biaya ngopi di luar dari Rp500 ribu sebulan menjadi Rp300 ribu saja. Uang Rp200 ribu diberikan ke pasangan untuk membantunya membayar cicilan utang. Mungkin nilainya tak seberapa dibandingkan total pinjaman. Namun, pasangan yang tahu diri dan tahu terima kasih seharusnya tetap mensyukurinya.
5. Pasangan punya penghasilan atau tidak

Kehidupan orang dewasa kadang tidak sederhana. Misalnya, kamu seorang istri. Saat suamimu kena PHK, dia masih berusaha menafkahimu sambil menyembunyikan fakta tersebut. Namun, lama-kelamaan tabungannya habis. Jika ia hendak menjual sepeda motor, dirimu pasti terheran-heran serta mencecarnya.
Maka dia memilih berutang biar tetap bisa memberimu uang belanja. Harapannya, sebentar lagi ia memperoleh pekerjaan, dapat mencicil utang, dan kamu cuma tahu dia sengaja ganti pekerjaan. Akan tetapi, skenario ini ternyata gak berjalan mulus.
Dirimu kemudian mengetahui kenyataannya. Pasangan punya utang, dikejar pembayaran, dan ia tidak lagi memiliki sumber pendapatan. Terlalu kejam apabila kamu tak peduli dengan kesulitannya.
Bantu suamimu dengan menggunakan sebagian penghasilanmu daripada dia stres sendirian menghadapi masalah ganda, yaitu sulitnya mencari pekerjaan plus terlilit utang.
6. Kebutuhan saat ini

Contohnya, kalian sudah berumah tangga. Pasangan punya utang pribadi. Baik ia maupun kamu sama-sama memiliki pekerjaan. Namun dengan keadaan dia harus mencicil utang, ia menjadi gak bisa memenuhi jatah iuran biaya hidup yang telah disepakati bersama.
Dia masih memberikan sejumlah uang, tetapi lebih kecil dari biasanya. Padahal, kebutuhan sehari-hari termasuk biaya sekolah anak tetap berjalan. Memang seandainya dirimu membantu pasangan buat bayar utang dapat lebih cepat lunas.
Namun, bisa-bisa kebutuhan lainnya menjadi terbengkalai. Lebih bijak pasanganmu fokus pada upaya pelunas utangnya, sedangkan kamu menjadi tiang keluarga. Maknanya, dirimu mengeluarkan lebih banyak pendapatan buat menopang kebutuhan sehari-hari. Biar pasangan dapat segera membereskan pinjamannya dan kehidupan kalian kembali normal.
Keinginanmu buru-buru membantu pelunasan utang pasangan perlu ditahan dulu. Kombinasi urusan hati dengan uang kadang tidak berakhir baik. Dirimu tak membantunya menyelesaikan pinjaman gak selalu bisa diartikan kurang sayang. Pahami situasi kapan kamu perlu mengulurkan tangan atau biarkan pasangan mengatasinya sendiri.