7 Plus Minus Punya Pasangan Gak Suka Pegang HP, Quality Time Tercapai

Sebagian orang sampai jengkel dan cemburu karena pasangannya selalu menunduk melihat layar smartphone. Ketika mereka mengajak bicara saja diabaikan. Begitu pula saat mereka meminta tolong sesuatu, pasangan terus menundanya saking asyiknya dengan HP. Namun, pasanganmu berbeda.
Dia malah gak suka pegang gadget kecuali pekerjaan mengharuskannya. Saking malasnya bawa smartphone, tidak jarang perangkat itu ditinggalkan begitu saja di rumah. Padahal, ia beraktivitas di luar rumah hampir seharian. Atau ketika kalian pergi bersama, dia menitipkan HP-nya di tasmu.
Sampai kalian pulang pun, gadget itu masih di dasar tasmu. Bisa tidak peduli pada smartphone ketika begitu banyak orang sulit lepas darinya merupakan hal yang unik. Sebagai orang terdekatnya, tentu kamu bakal merasakan sisi plus minus punya pasangan gak suka pegang HP berikut ini.
1. Pastinya kamu gak bakal dicueki karena dia melihat layar melulu

Untukmu yang selalu mendambakan perhatian penuh dari pasangan, harapanmu terkabul. Dia tidak pernah menduakanmu dengan smartphone-nya. Bahkan di waktu luangnya sekalipun, ia lebih suka berbincang denganmu atau melakukan kegiatan selain main HP.
Selain dirimu memperoleh perhatian yang berlimpah sepanjang hari, pekerjaan rumah juga cepat beres. Pasanganmu tak mager gara-gara gawai. Dia sigap mengerjakan bagian tugasnya bahkan masih memiliki waktu untuk membantu bagian pekerjaanmu. Pasangan yang gak ketergantungan dengan smartphone mungkin tampak sederhana.
Namun, efeknya terhadap kebahagiaanmu sebagai pasangannya amat besar. Apa pun yang dirimu katakan senantiasa disimaknya. Kamu tidak perlu mengulang-ulang ucapan hanya karena perhatiannya terdistraksi oleh perangkat canggih tersebut.
2. Kamu bisa jadi asprinya dan leluasa mengecek smartphone

Memeriksa gadget pasangan tidak melanggar privasi apabila dia sendiri tak keberatan. Bahkan saking malasnya ia membuka HP, saat ada dering telepon atau bunyi notifikasi ia langsung memintamu melihatnya. Alhasil, kamu seperti asisten pribadinya.
Chat dari teman-temannya pun barangkali dirimu yang membalasnya. Kamu tinggal menyampaikan isinya dan pasangan mengatakan apa yang perlu diketik. Meski kamu agak repot karenanya, keuntungannya juga besar. Ini berarti pasangan amat memercayaimu.
Kalau pasangan gak bisa lepas dari smartphone, ia pasti kesal ketika kamu ingin melihatnya sebentar saja. Andai dia berselingkuh, main judi online, sampai ketagihan pornografi pun dirimu tidak mengetahuinya. Bisa leluasa memeriksa gawai pasangan membantumu mengamankan pernikahan. Tapi kamu juga mesti adil dengan mau memberikan HP-mu ketika pasangan memintanya.
3. Jadi contoh agar anak tidak sibuk dengan gadget

Usahamu membatasi screen time pada anak sulit berhasil apabila pasangan saja terus memelototi layar HP-nya. Anak adalah peniru yang sangat cepat. Kamu bakal mendapati keduanya duduk berdekatan di sofa, tetapi masing-masing sibuk dengan gadget.
Dengan pasanganmu tak suka bermain smartphone, anak pun menjadi gak tertarik. Terlebih pasangan punya waktu untuk mengajaknya bermain, bercanda, dan menemaninya belajar. Anak menjadi terbiasa mengisi waktunya dengan aneka kegiatan kreatif tanpa memakai HP.
Namun buat memastikan keberhasilan ini, kamu juga kudu mengimbangi pasangan. Jangan cuma dia yang betah tanpa smartphone, sedangkan dirimu asyik sendiri dengan gawai. Nanti anak lebih suka menirumu ketimbang contoh baik yang diberikan pasanganmu.
4. Tapi susah memastikan keberadaan dan keadaannya

Selain sisi plusnya, tentu juga ada sisi minus ketika pasanganmu jarang membawa atau membuka HP-nya. Kamu bisa disergap kecemasan karena tidak tahu dia ada di mana. Apalagi ketika hari sudah malam dan ia belum pulang juga. Bisa-bisa terpikir olehmu untuk meminta bantuan orang-orang buat mencarinya.
Ini sebabnya kamu tetap perlu mendesak pasangan buat bawa HP terutama ketika dia pergi cukup jauh dari rumah. Ingatkan pula untuknya secara berkala mengecek baterai agar jangan sampai kehabisan dan tak bisa dihubungi. Minta juga pasangan supaya mengabarimu ketika sampai di tujuan atau hendak OTW ke rumah.
5. Jangan baper bila telepon atau chat-mu lama dijawab

Meski kamu yakin keadaan pasangan baik-baik saja, dirimu masih bisa baper akibat dia terkesan mengabaikan telepon dan chat-mu. Padahal, kamu merasa kangen dan suka terus terhubung dengannya. Menurutmu kurang kalau hanya mengandalkan komunikasi secara langsung saat kalian bertemu.
Jika kamu telanjur baper, dirimu dapat berprasangka macam-macam pada pasangan. Seperti sebenarnya ia merasa terganggu saat kamu mengontaknya sehingga membiarkannya saja. Atau, jangan-jangan dia lagi asyik bersama lawan jenis.
Kamu kudu mengenali pasanganmu dengan baik dan meningkatkan rasa percaya padanya. Bila tidak, kalian akan sering bertengkar. Kalau menurutmu kebiasaan pasangan masa bodoh dengan smartphone-nya sudah berlebihan, katakan saja bahwa kamu ingin komunikasi kalian selalu lancar meski terpisah jarak.
6. Kurang ahli memakai smartphone

Dibandingkan denganmu, keahlian pasangan dalam memakai smartphone-nya sendiri kurang. Dia bisanya cuma menggunakan beberapa aplikasi. Padahal, masih banyak aplikasi yang dapat dimanfaatkan. Alhasil, kalau ia butuh sesuatu yang gak biasa dilakukannya dengan HP pasti meminta bantuanmu.
Karena dia tidak jago menggunakan smartphone, membelikannya perangkat yang amat canggih pun cenderung sia-sia. Kamu sebaiknya menyesuaikan kecanggihan perangkat dengan kemampuannya dalam memakai. Biar lebih simpel untuknya sekaligus dapat harga yang lebih murah.
Tapi sepayah apa pun pasanganmu soal smartphone, jangan menyebutnya gaptek. Orang memang tidak harus bisa segalanya, kok. Apalagi kalau pekerjaan pasangan tak terlalu membutuhkan perangkat yang canggih. Ditambah dengan kemalasannya pegang HP, wajar apabila ia cuma jago menelepon dan mengirim pesan.
7. Dokumentasi kebersamaan kalian gak ada di medsosnya

Seberapa penting bagimu untuk menghiasi media sosialnya? Kalau kamu memandang kebersamaan kalian wajib diunggah di medsos masing-masing, dirimu bakal kecewa. Pasangan yang pegang HP saja malas pasti juga tak suka bermain media sosial.
Akun medsos mungkin ada, tapi jarang sekali dibuka. Jangan mengartikan tiadanya foto atau video kebersamaan kalian sebagai lemahnya cinta pasangan terhadapmu. Dia menganggapmu penting kok, tapi tidak dengan unggahan-unggahan di medsos. Baginya, yang terutama adalah kebersamaan kalian di dunia nyata.
Kalaupun kamu tetap ingin di media sosialnya ada dokumentasi kebersamaan kalian, tawarkan saja supaya dirimu menjadi admin medsosnya. Bila pasangan setuju, kamu dapat mengunggah foto dan video kalian secara bijak. Akan tetapi saat kalian ada masalah, dirimu jangan sampai menyalahgunakan akunnya.
HP hanyalah perangkat untuk membantu berbagai aktivitas manusia. Memakainya dalam hal-hal penting tentu baik, tetapi tidak boleh sampai ketergantungan. Tentu perlu diingat pula bahwa ada plus minus punya pasangan gak suka pegang HP. Terpenting, bicarakan dengan pasanganmu kapan dia mesti lebih sering mengecek smartphone-nya supaya komunikasi kalian tak sampai terkendala.