Pada siapa saja kamu merasa harus bersikap sopan? Apakah hanya pada orang yang lebih tua, punya kedudukan lebih tinggi darimu, atau semua orang? Tentu seharusnya dirimu mampu bersikap sopan santun pada siapa pun.
Ini bukan cuma buat menyenangkan mereka, melainkan lebih untuk menjaga nama baikmu. Kesopanan yang ditunjukkan pasti akan menarik perhatian orang. Inilah reaksi orang yang akan kamu dapatkan atas kesopananmu.
Adab di atas ilmu, orang yang mampu menjaga sikapnya pasti juga bukan orang bodoh. Perlu dipahami bahwa tingginya ilmu bukan cuma diukur dari tingkat pendidikan atau nilai mata pelajaran dan mata kuliah. Ada pula ilmu membawa diri dalam pergaulan.
Juga, ilmu menghargai sesama manusia yang bila dikuasai akan membentuk kebiasaan baik. Salah satunya adalah sikapmu yang menjaga etika. Tanpa orang lain perlu mengetahui latar belakang pendidikanmu, mereka sudah tahu banyaknya ilmumu dari kesopanan yang ditunjukkan.
Kesopanan tentu juga diajarkan di sekolah. Akan tetapi, pendidikan karakter sulit berhasil kalau orangtua di rumah tak terlebih dahulu membentuk sifatmu. Dengan dirimu yang selalu dididik untuk bersikap sopan, membuat karaktermu bakal terbentuk seperti itu hingga dewasa.
Maka dari itu, salah satu cara menjaga nama baik orangtua adalah dengan menjaga sikapmu. Kalau perkataan dan perbuatanmu gak sopan, orang-orang pasti menghubungkannya dengan kesalahan orangtua dalam mendidikmu. Bersyukurlah apabila sejak kecil mereka telah mengajarimu tentang sopan santun.
Kesopananmu dapat menahan orang lain dari keinginan untuk berbuat buruk. Bahkan orang yang sebetulnya mudah emosi pun bisa melunak oleh ucapan serta tindakanmu yang sopan. Kesopananmu membuat orang lain merasa lebih dihargai.
Tak heran jika mampu bersikap sopan selalu menjadi kriteria utama untuk orang yang ingin bekerja di bagian pelayanan. Sikap yang tidak sopan bakal memprovokasi orang lain. Berbeda dengan kesopanan yang sifatnya menenangkan.
Bahkan orang yang terbiasa cuek dan sikapnya kurang baik pun diam-diam dapat terpengaruh oleh kesopananmu. Meski dia tidak berubah secara drastis gara-gara melihat betapa sopannya dirimu, keinginan untuk itu pasti ada. Kalau kalian lebih sering berinteraksi, mungkin saja dia benar-benar berubah.
Bagaimanapun juga, pembawaan yang sopan memang memikat. Semua orang pada dasarnya ingin tampak menarik di mata orang lain. Hanya saja, kurangnya pembiasaan membuat sikap sopan tak mudah untuk sebagian orang.
Kebanyakan orang akan memuji kesopananmu. Akan tetapi, tentu tetap ada segelintir orang yang bersikap kurang baik padamu. Sikap sopanmu padanya malah seperti menambah kekesalannya.
Dia seolah-olah hendak menguji sampai di mana kamu mampu mempertahankan kesopanan itu. Apakah dirimu akan terus bersabar menghadapinya? Semoga kamu tidak terprovokasi dan bisa mengatasinya dengan tegas sekaligus tetap tenang, ya.
Seandainya sejak kecil dirimu kurang mendapatkan ajaran tentang kesopanan, bisakah kamu mempelajarinya sekarang? Tentu bisa, apalagi kini dirimu sudah tahu bagaimana reaksi orang atas kesopananmu. Ingat-ingat hal tersebut supaya perkataan dan perilakumu terkendali.