Sahabat Sejati Gak Akan Tega Mengatakan 5 Kalimat Ini ke Kamu!

Tak semua hal bisa kamu jadikan bahan bercandaan, dan gak semua orang bisa menerima banyolanmu itu dengan santai. Mungkin saja saat itu temanmu sedang ada masalah, jadi dia merasa tersinggung ketika kamu menjadikannya sebagai objek leluconmu.

Dengan mengatakan kalimat tersebut, kamu seperti menghakimi kalau tak selayaknya dia ambil pusing sama candaanmu. Bahkan kamu tega menyebutnya "gak asik" hanya karena dia sedang berusaha membela harga dirinya yang kamu jadikan bahan lucu-lucuan. Parah sih!

Saat temanmu lagi curhat tentang masalahnya, ada baiknya kamu memberinya penghiburan dan semangat. Bukan malah mengatakan kalimat tadi. Berat tidaknya masalah tidak bisa diukur sama rata. Iya, mungkin buatmu itu persoalan sepele karena kamu pernah mengalami hal yang lebih rumit.

Tapi bagi temanmu, bisa saja ini kali pertama dia memperoleh masalah seperti itu. Tentu dia datang kepadamu karena menganggapmu mampu memberinya solusi, bukan malah meremehkan masalahnya apalagi sampai mengatainya lebay segala.

Kemampuan atau skill orang itu berbeda-beda, dan seharusnya kamu tahu betul akan hal itu. Jika temanmu kurang mahir memasak bukan berarti dia bodoh. Mungkin saja dia unggul dalam hal lain yang kamu gak bisa.

Jangan pernah membanding-bandingkan kemampuanmu dengan teman. Seolah-olah apa yang kamu dapat lakukan, seharusnya dia juga bisa mengerjakannya. Mengatakan kalimat itu, hanya akan membuat mental temanmu down, dan tentu saja menimbulkan rasa sakit di hatinya.

Mungkin kamu sering mendengar kalimat ini, atau bahkan kamu salah satu orang yang gemar menodong ditraktir saat teman baru gajian? Kalau memang begitu, lebih baik jangan diulangi lagi deh. Mungkin maksudmu cuma bercanda, tapi itu bisa jadi beban buat temanmu juga, lho.

Memang dia lagi dapat rezeki karena barusan naik gaji. Tapi tentu uang tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadinya dulu. Kamu kan gak tahu, persoalan ekonomi seperti apa yang sedang dia hadapi. Jadi, daripada "ngemis" traktiran, lebih baik kasih selamat aja ke dia. Itu baru namanya teman sejati!

Ini nih, kalimat yang paling sering diucapkan orang kalau ketemu teman di acara pernikahan. Mungkin kamu hanya berniat basa-basi, tapi coba pikirkan perasaan temanmu deh. Tentu dia juga ingin menikah, tapi cepat atau lambatnya keputusan tersebut gak bisa diatur seenaknya oleh orang lain.

Belum juga melepas masa lajang, bukan berarti temanmu ketinggalan dari yang lain. Bisa saja dia punya pemikiran dan rencana lain. Mengatakan kalimat itu hanya akan melukai prinsipnya, dan seolah-olah kamu tengah mengolok-oloknya.

Istilah "mulutmu harimaumu" memang ada benarnya. Kalau kamu gak bisa menjaga perkataan bisa saja lama kelamaan teman-temanmu menjauh satu per satu. Gak mau kan, jadi gak punya teman karena sering lalai menjaga lisan?