Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi marah sama pacar (pexels.com/Keira Burton)

Selain kesetiaan, perhatian ke pacar juga harus dirawat dan dipertahankan, dong. Jangan sampai doi merasa tak diacuhkan karena kamu lalai menaruh atensi padanya. Apalagi sikapmu yang abai itu dipicu oleh hal yang terbilang remeh. 

Bagimu, sih sikap seperti itu wajar dan harusnya  dimaklumi. Tapi belum tentu pacarmu merasa demikian. Bisa jadi, karena kamu terus mengulanginya, doi jadi makin kesal, deh. Seperti ketika kamu melakukan kelima sikap receh di bawah ini. Dampaknya gak main-main, lho. Jangan disepelekan lagi, ya!

1. Asyik sendiri saat lagi berduaan sama doi

ilustrasi asyik sendiri (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Agenda awalnya, sih kencan. Secara sudah hampir satu bulan kalian gak bisa bertemu karena sibuk sama urusan masing-masing. Tapi bukannya fokus ke dia, eh kamu malah asyik sendiri. Seperti sebentar-sebentar lihat ponsel atau sibuk nge-game sambil ketawa-ketawa. 

Wajar, dong kalau doi marah dan kecewa. Padahal dia senang banget akhirnya bisa tatap muka lagi sama kamu. Menurutmu, sih itu hal yang wajar, toh selama kencan, kamu juga mendengarkan dia, kok. Iya, tapi apa susahnya fokus dulu ke pacar ketimbang hal lain yang bisa dikerjakan nanti di rumah saja?

2. Tidak menyimak ceritanya dengan benar apalagi ketika pacar sedang curhat

ilustrasi orang berkencan (pexels.com/cottonbro)

Saat pacar lagi ngomong serius kamu malah asyik melamun atau mengamati hal lain di sekelilingmu. Seolah-olah pikiranmu gak bisa diarahkan dulu ke dia. Padahal bisa jadi pacarmu tengah curhat soal masalahnya, lho. Bahkan dia berharap kamu bisa membantu mencarikan solusi untuknya.

Eh, tapi giliran ditanya apa pendapatmu, kamu malah minta diulang lagi ceritanya. Gimana gak merasa diabaikan kalau begini caranya. Jika memang kamu gak bisa fokus karena sedang banyak pikiran, mending bilang dari awal. Jadi doi gak merasa diberi harapan palsu begini.

3. Seharian sama sekali gak kasih kabar

ilustrasi menunggu pesan masuk (pexels.com/Zen Chung)

Pacarmu gak pernah meminta untuk selalu kasih kabar setiap satu jam sekali, kok. Tapi paling tidak sekali sehari sempatkan waktu untuk menghubunginya, deh. Bukannya tiba-tiba menghilang tanpa basa-basi seharian penuh.

Masa iya, dalam waktu 1x24 jam kamu gak punya waktu luang untuk menelepon atau sekadar mengirim pesan, sih? Selain bikin khawatir, doi juga bisa merasa diabaikan olehmu, lho. Seakan-akan keberadaannya sudah terlupakan begitu saja. Sementara dia lagi was-was takut terjadi hal buruk padamu.

4. Asyik sendiri sama teman-temanmu dan membiarkan doi diam saja dari tadi

ilustrasi hangout sama teman (pexels.com/Kindel Media)

Siapa juga yang gak senang diajak nongkrong bareng geng-nya pacar. Begitu pula dengan si dia. Mungkin saja ini jadi momen yang ditunggu-tunggu olehnya, lho. Akhirnya setelah dua bulan jadian, kamu mau memperkenalkan doi ke teman-temanmu. Tapi sayangnya, momen perkenalan ini gak berjalan mulus.

Akibat kamu yang kurang peka dan justru asyik sendiri sama kawan-kawanmu. Sedangkan doi dibiarkan diam saja di pojok ruangan. Mau sok asyik sama teman-temanmu juga masih canggung. Harusnya kamu bisa membantunya membaur sama lingkungan baru. Bukannya mengabaikan doi begitu saja. Kan, kasihan.

5. Hampir gak pernah memposting kebersamaan kalian di media sosial

ilustrasi foto bareng pacar (pexels.com/Vanessa Garcia)

Menurutmu mengunggah kebersamaan kalian di Instagram itu gak penting. Nanti kamu bisa dibilang bucin atau norak sama teman-temanmu lagi. Kan malu banget. Tapi kalau sekali waktu gak masalah kali. Apalagi posisinya pacarmu pernah memintanya secara baik-baik.

Tapi meskipun sudah dirayu, tetap saja kamu gak pernah mau memposting foto kalian berdua sama sekali. Bahkan saat doi menandai akunmu di unggahannya kamu juga gak merespon sama sekali. Rasanya wajar bila si dia menganggap kamu telah mengabaikannya. 

Tidak semua hal yang kamu pikir remeh sama gak pentingnya menurut doi. Justru hal-hal kecil semacam ini yang bila dilakukan bisa membuat dia merasa amat senang dan diperhatikan. Yuk, mumpung belum terlanjur jadi kebiasaan, gak ada salahnya menghilangkan kelima sikap receh barusan, ya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team