7 Sikap yang Menunjukkan Kalau Temanmu Tak Menganggapmu Sahabat Dekat

Setiap kali dia lagi ada masalah kamu selalu menjadi yang paling akhir mengetahuinya. Padahal bila memang kamu dianggap sebagai sahabat, dia akan mencarimu lebih dulu untuk berkeluh-kesah. Kalau ini, boro-boro jadi tempat curhat justru kamu mengetahui kondisinya dari orang lain, lho. 

Keberadaan media bisa jadi sarana untuk berbagi kehidupan pribadi seseorang. Termasuk memamerkan siapa saja yang termasuk inner circle-nya. Kamu kerap kali memajang foto kalian berdua di Instagram, bahkan tak lupa menyematkan nama dia dalam caption-nya.

Berbeda dengannya yang hampir gak pernak memposting kebersamaan kalian di akun medsos pribadinya. Kesel juga gak sih!

Gak perlu menunggu punya masalah deh, soal urusan pribadinya saja dia gak mau terbuka sama sekali. Seperti tentang kedekatan dengan gebetan barunya. Biasanya nih, kalau yang namanya teman dekat pasti dikit-dikit cerita dong. Tapi itu tidak dia lakukan ke kamu. Padahal, kamu sering kali membeberkan kisah asmaramu ke dia. 

Jika memang sudah akrab banget bak saudara kandung sendiri, tentunya kalian sering menghabiskan waktu berduaan saja dong. Contohnya pergi belanja ke mal, nonton film, sampai mengambil kelas makeup bersama. Kalau semua hal itu belum pernah kamu alami, jangan dulu deh menganggap dia sebagai teman dekat! 

Bagi dua orang yang telah merasa nyaman dan dekat sebagai teman, kayaknya gak perlu alasan darurat untuk sekadar ngobrol basa-basi, deh. Kamu bisa mengirimkan chat konyol kapan pun, dan dia juga kerap iseng memberimu tautan berita ringan untuk sekadar saling berdiskusi.

Berbeda cerita kalau dia gak pernah memandangmu sebagai sahabat karibnya. Kalau gak sedang dalam keadaan darurat, dia gak akan pernah menghubungimu duluan. 

Mendengar dia akan segera menikah, kamu jadi menanti-nanti apakah dirimu bakal menjadi salah satu bridesmaid-nya atau tidak. Namun ternyata, boro-boro menjadi pendamping pengantin, yang ada kamu justru hampir saja gak masuk daftar tamu undangan.

Begitu pula sebelumnya, tiap kali dia mengadakan acara ulang tahun, kamu selalu diundang paling akhir. Sudah deh, kalau begini gak usah berharap berlebihan!

Meskipun banyak diabaikan, kamu selalu saja mengamati kesehariannya. Alhasil, dirimu tahu persis apa saja yang dia sukai dan apa saja yang dia benci. Mulai dari warna kesukaan sampai fobia yang membuatnya ketakutan.

Di sisi lain, dia sama sekali gak tahu menahu tentang dirimu. Dia hanya mengenalmu sebatas nama dan pekerjaanmu saja. Selebihnya sih, dia gak tahu apa-apa karena memang gak ingin mencari tahu juga.

Menetapkan seseorang sebagai sahabat gak hanya diukur dari lamanya kalian berteman saja. Lebih penting adalah, sejauh mana kalian sudah saling memahami dan berkorban satu sama lain. Jangan sepihak begitu menilai seorang teman sebagai sahabat karibmu, sementara dia sendiri belum berikrar hal yang sama. Kalau sudah begini, jadi kamu sendiri kan yang sakit hati?