Tanpa Pacaran, 5 Perasaan yang Kamu Rasakan Saat Memutuskan Menikah

Dengan segenap niat baik yang kami genggam, kamu beranikan diri untuk melangkah berdua. Saling bertanya apakah siap untuk mengarungi hidup berdua dan saling menguatkan saat kami mulai goyah. Ya tantangan bukan hanya dari apa yang kami yakini, terkadang dari lingkungan yang tak mendukung kami pun membuat kamu mudah untuk goyah.

Namun kamu kembali mengingat bagaimana niat untuk menjadi baik dan tumbuh bersama. Mencintai dan mengasihi keluarga besar dan menciptakan dunia yang bahagia.

Saat meminang dan menerimanya, kamu tak hanya bermodal tertarik pada fisik. Namun kalian pun saling tertarik dengan visi dan misi hidup. Meski tak mudah dan terkesan mustahil bagi kalian untuk mewujudkan. Namun kami terus berusaha untuk percaya bahwa kami pun bisa mewujudkannya bersama.

Tak sedikit banyak orang yang ragu apakah kalian mampu. Namun bukan mereka yang harus kalian kuatkan dan yakinkan hatinya. Namun hati kamu dan dia sendiri.

Tak saling mengenal bahkan jarang menyapa membuat kalian tak banyak mengenal satu dengan lainnya. Lebih dan kurangnya dia pun hanya sekilas kamu tahu dari orang terdekat. Namun tentang perasaan yang muncul, sudah jelas kami pun masih tak banyak merasakan. Hal ini yang tak jarang membuatmu sering berdebat mempersiapkan segala kebutuhan untuk menikah.

Mereka yang bersama bertahun-tahun saja mudah berselisih, bagaimana denganmu?

Namun, perselisihan ini membuat kalian semakin saling mengenal. Banyak komunikasi yang kalian lakukan. Meski tak langsung namun bisa mulai belajar saling mengenal.

Kamu tahu hidup berdua di masa depan tak semudah bayangan bahkan tak seindah yang diceritakan dongeng atau novel fiksi. Dengan modal perkenalan yang tak lama, kami pun terkadang takut gagal dalam melalui hubungan nantinya. Apakah kami mampu? Apakah kami sanggup? Apakah kami bisa bertahan?

Namun kamu kembali ingat, bahwa kami berdua memiliki mimpi besar bersama. Salah satunya menciptakan keluarga yang bahagia dan bisa lebih banyak bermanfaat untuk orang lain. Ya, inilah yang membuatmu tak ingin mundur meski banyak yang tak menguatkan.

Satu yang kamu yakini, bertemu dengan dia yang memiliki niat baik adalah sebuah anugerah. Tak pernah sebelumnya kamu berpikir akan menjalani hubungan serius tanpa proses mengenal yang lama. Bahkan kamu mungkin sempat terluka dan enggan menjalin hubungan dengan orang baru lebih dulu. Namun kamu kembali diyakinkan bahwa orang baik itu ada. Dan dia adalah jawabannya.

Hanya doa dan keyakinan kamu pada rencanaNya yang membuatmu menjadi semakin kuat. Dengan niat baik bersama kalian yakin semua keragu-raguan orang lain akan dengan mudah disingkirkan. Sebab kamu dan dia tahu hidup harus bahagia.