5 Tips Menghadapi Teman dengan Superiority Complex, Jangan Emosi Dulu!

- Teman dengan superiority complex suka merasa paling benar dan sulit menerima kritik.
- Respon bijak dengan tetap tenang, memberikan apresiasi tanpa merendahkan diri, dan menetapkan batasan.
- Jangan ikut dalam kompetisi yang diciptakan, alihkan percakapan ke topik netral, dan pertimbangkan dampaknya terhadap mental kamu.
Pernah gak sih kamu punya teman yang selalu merasa paling benar, suka mengkritik orang lain, dan seolah-olah dia yang paling hebat di antara kalian? Jika pernah, bisa jadi dia adalah teman dengan superiority complex.
Superiority complex adalah kecenderungan seseorang untuk merasa lebih unggul dari orang lain dalam berbagai aspek. Orang dengan kondisi ini sering menunjukkan sikap sombong, suka meremehkan, dan sulit menerima kritik.
Meski menyebalkan, bukan berarti kamu harus langsung memutus pertemanan. Ada cara-cara bijak yang bisa kamu lakukan untuk menghadapi situasi ini tanpa harus kehilangan kesabaran. Yuk, simak tips-tipsnya!
1. Tetap tenang dan jangan terpancing emosi

Hal pertama yang harus kamu ingat adalah jangan sampai emosi kamu ikut terpancing. Orang dengan superiority complex sering kali suka memancing reaksi orang lain dengan komentar-komentar yang menyebalkan. Kalau kamu langsung marah atau tersinggung, mereka malah merasa menang dan semakin yakin kalau mereka memang superior.
Cobalah untuk tetap tenang dan ambil napas dalam-dalam sebelum merespons. Ingat, reaksi emosional yang berlebihan justru bakal bikin situasi jadi lebih rumit. Daripada terbawa perasaan, lebih baik kamu fokus pada cara merespons yang lebih dewasa dan efektif.
2. Berikan validasi tanpa merugikan diri sendiri

Kadang, orang dengan superiority complex butuh pengakuan dari orang lain untuk merasa aman. Kamu bisa memberikan apresiasi atas pencapaian mereka tanpa harus merendahkan diri sendiri. Misalnya, kalau dia bangga dengan prestasinya, kamu bisa bilang "Wah, keren banget! Pasti butuh usaha keras ya." Tapi ingat, jangan sampai kamu ikut-ikutan merendahkan diri atau membanding-bandingkan dengan pencapaianmu.
Dengan memberikan validasi yang sehat, kamu bisa menjaga hubungan tetap baik tanpa harus merasa inferior. Selain itu, sikap ini juga bisa membantu mengurangi kebutuhan mereka untuk terus-menerus memamerkan superioritas.
3. Tetapkan batasan dalam percakapan

Kalau teman kamu sering banget ngasih komentar yang meremehkan atau bikin gak nyaman, jangan ragu untuk menetapkan batasan. Kamu bisa bilang dengan sopan tapi tegas, "Aku appreciate pendapatmu, tapi aku merasa komentar tadi agak menyakitkan. Bisa gak kita bicara dengan cara yang lebih positif?"
Menetapkan batasan ini penting banget supaya hubungan kalian tetap sehat. Jangan biarkan mereka terus-menerus berperilaku toxic tanpa ada konsekuensi. Kalau kamu konsisten dengan batasan yang sudah ditetapkan, mereka pun bisa belajar untuk lebih menghormati perasaanmu.
4. Fokus pada hal-hal positif dan hindari kompetisi yang gak perlu

Cara efektif menghadapi teman dengan superiority complex adalah dengan gak ikut terbawa dalam kompetisi yang mereka ciptakan. Mereka mungkin suka membanding-bandingkan pencapaian, penampilan, atau kehidupan secara umum. Daripada ikut berkompetisi, lebih baik kamu fokus pada hal-hal positif lainnya.
Cobalah alihkan percakapan ke topik yang lebih netral atau kegiatan yang bisa kalian nikmati bersama tanpa ada unsur kompetisi. Dengan begitu, kamu bisa menjaga keharmonisan hubungan tanpa harus terseret dalam drama yang gak perlu.
5. Evaluasi apakah pertemanan ini masih sehat buat kamu

Terakhir, kamu perlu jujur sama diri sendiri tentang dampak pertemanan ini terhadap mental kamu. Kalau setelah mencoba berbagai cara, teman kamu masih terus menunjukkan sikap toxic dan bikin kamu merasa stressed, mungkin sudah saatnya untuk mempertimbangkan apakah hubungan ini masih layak dipertahankan.
Pertemanan yang sehat seharusnya memberikan dukungan dan kebahagiaan, bukan stress yang berkepanjangan. Kalau kamu merasa pertemanan ini lebih banyak merugikan daripada menguntungkan, gak apa-apa untuk mulai menjauh secara perlahan atau bahkan mengakhirinya dengan baik-baik.
Menghadapi teman dengan superiority complex memang gak mudah, tapi bukan berarti mustahil. Yang terpenting adalah kamu tetap menjaga kesehatan mental dan gak membiarkan sikap mereka mempengaruhi self-esteem kamu. Ingat, kamu punya hak untuk merasa nyaman dalam pertemanan!