5 Tips Menekan Risiko Patah Hati Sebelum Jadian, Kendalikan Harapan

Jatuh cinta terkadang dapat membuat seseorang tak mampu berpikir secara realistis. Inilah yang sangat rentan membuatnya mengalami patah hati saat menjalani masa pendekatan. Jika kamu selalu berharap bahwa pendekatanmu padanya pasti akan berhasil menjadikan dia sebagai pasangan, maka itu jelas gak realistis.

Berbagai hal dalam kehidupan ini, pasti selalu ada dua kemungkinannya, bisa berhasil dan bisa juga mengalami kegagalan. Jika kamu berharap dan bahwa pasti berhasil mendapatkan cinta dan hatinya, itu bukanlah sikap optimis yang baik, karena gak realistis. Dengan berharap seperti itu, sama saja kamu akan mematahkan hatimu sendiri, jika kenyataan yang terjadi gak sesuai harapan.

Tips jitu berikutnya untuk menekan risiko patah hati sebelum jadian yaitu, dengan belajar berekspektasi secara bijaksana. Berekspektasilah yang sewajarnya saja, agar kamu mampu menerima segala kemungkinan yang bisa saja terjadi. Jika kamu kamu mengendalikan ekspektasimu, maka risiko patah hati akan semakin kecil.

Namun, jika kamu terlalu berekspektasi tinggi atas usaha pendekatanmu kepada seseorang, maka besar kemungkinannya jika yang terjadi gak sesuai ekspektasi, hatimu akan sangat terluka akibat ekspektasi yang kamu buat sendiri. Mulai sekarang, meski kamu begitu cinta padanya, tetaplah menjaga ekspektasi agar gak terlalu tinggi dan berlebihan.

Tips berikutnya agar kamu bisa menekan risiko patah hati saat sedang menjalani masa pendekatan yaitu, dengan tetap memperhatikan nasihat dari teman-teman dan orang-orang terdekatmu yang lainnya. Jangan kamu abaikan apa yang mereka katakan padamu terkait hubungan percintaan.

Hal yang sering terjadi, saat seseorang jatuh hati dan berusaha mendekati pujaannya, dia akan mengabaikan segala nasihat dari teman maupun orang-orang terdekatnya. Terkadang, cinta memang bisa membutakan.

Maka dari itu, supaya kamu terhindar dari kesedihan akibat patah hati sebelum jadian, tetaplah menjadi pribadi yang membuka diri dengan berbagai sudut pandang dari orang lain. Biasanya orang luar malah akan lebih mampu melihat kebenaran dan sesuatu yang nyata terjadi dalam sebuah hubungan asmara.

Saat masa pendekatan adalah momen yang tepat untuk bisa saling mengenal lebih dalam lagi. Cobalah saling mengenal tentang kepribadian masing-masing. Hal-hal apa yang dia suka dan gak disukai, serta segala sesuatu yang terkait dengannya. Begitu juga dengannya, berikan dia kesempatan untuk mengenalmu secara lebih dalam.

Ketika kalian sudah bisa saling mengenal, maka untuk memantapkan hati menuju jenjang selanjutnya, yaitu tahap menyatakan cinta, itu akan lebih mudah dan gak membuatmu mengalami keraguan dalam hati. Untuk bisa menentukan tujuan dari sebuah hubungan asmara, kamu dan dia perlu saling mengenal terlebih dulu.

Perasaan jatuh cinta, memang sering kali sulit untuk dikendalikan. Akan tetapi, jika kamu ingin meminimalkan patah hati saat sedang pendekatan, maka belajarlah untuk mencintai seseorang secara sewajarnya saja. Hindari sikap ingin tahu tentangnya secara berlebihan, supaya kamu bisa mengendalikan perasaan.

Semakin kamu sering memikirkannya dan mencari tahu semua tentangnya, maka rasa cintamu padanya akan semakin besar. Semakin banyak waktu dan pikiran yang kamu investasikan padanya, perasaan cintamu pasti akan semakin gak terkendali. Lakukan berbagai hal secara sewajarnya saja, jatuh cinta itu baik, tapi jangan selalu menyibukkan dirimu hanya untuk memikirkannya saja.

Pada intinya, saat kamu sudah berani membuka hati dan meyakinkan diri untuk menjalani proses pendekatan dengan seseorang, maka itu artinya kamu juga harus sudah siap dengan dua hal, antara akan diterima atau ditolak olehnya. Kesiapan diri inilah yang akan membantumu menekan risiko patah hati sebelum jadian dengannya, atau ternyata kamu mendapatkan penolakan darinya.