4 Cara Menolak Ekspektasi Sosial yang Bebani Perempuan

- Menolak ekspektasi sekitar adalah bentuk self-love untuk menghargai diri sendiri
- Pahami dirimu sendiri dan bebas memprioritaskan sesuatu sesuai kemampuanmu
- Menolak dengan sopan, tetapi tegas, untuk menjaga kendali atas hidupmu
Perempuan seringkali dibebani oleh ekspektasi sekitar yang berlebihan. Padahal hidup seorang perempuan tidak bisa disamaratakan begitu saja. Beberapa stereotip seperti harus menikah di umur sekian, harus bisa masak, harus selalu ramah, harus tampil cantik 24/7, harus bisa mengurus rumah selalu menjadi distraksi di hidup mereka.
Menolak ekspektasi bukan berarti kamu keras kepala. Tapi, bentuk self love untuk menghargai diri sendiri. Kamu harus tahu apa yang kamu butuhkan, sehingga tidak mudah diatur oleh standar yang society ciptakan. Sebab, tidak semua orang cocok dengan standar tersebut. Jika kamu masih bingung bagaimana cara menolak ekpektasi mereka yang seringkali membebanimu, 4 tips ini bisa kamu terapkan. Simak baik-baik!
1. Pahami bahwa hidupmu adalah pilihanmu

Sebelum terombang-ambing karena sering mendengarkan omong orang lain, cobalah untuk pahami dirimu sendiri. Seseorang yang sudah memiliki pendirian kuat cenderung akan bodo amat dengan distraksi di sekitarnya. Hidup adalah sebuah pilihan, dan yang berhak memilih adalah dirimu sendiri. Jadi mereka tidak berhak mengatur hidupmu untuk harus ini dan harus itu.
Kamu bebas untuk memprioritaskan sesuatu sesuai dengan kemampuanmu. Memilih berkarir terlebih dahulu, bekerja tidak harus menjadi PNS, menunda untuk punya anak itu semua diperbolehkan. Sebab, yang tidak boleh adalah ketika kamu terlalu sibuk mendengarkan saran dan kritik orang lain yang justru menjadi penghambat untukmu terus bertumbuh. Ingat, tidak ada seseorang benar-benar bisa paham perjuangan serta luka yang kamu alami selain dirimu sendiri.
2. Jangan jelaskan tentang segalanya kepada semua orang

Tidak perlu menjelaskan tentang segalanya untuk dicap bahwa kamu mampu. Terkadang, semakin dijelaskan justru mereka akan semakin mencari celah untuk ikut campur. Beberapa orang bertanya bukan karena peduli, tapi hanya kepo dengan hidup yang sedang kamu jalani saat ini. Energimu terlalu berharga hanya untuk mencari validasi dari orang lain.
Setiap manusia berhak punya batasan. Bukan berarti sombong, anggap saja ini adalah cara melindungi kedamaian untuk hidupmu sendiri. Tidak perlu mencari pembenaran dalam setiap keputusan yang kamu ambil. Terkadang diam bisa menjadi pilihan terbaik. Kamu berhak menentukan siapa yang pantas mendengarkan ceritamu bahkan menjauhi orang yang datang di kehidupanmu hanya untuk menilai sepihak tanpa mengetahui fakta sebenarnya.
3. Jawab tegas tapi elegan

Menolak ekspektasi tidak harus dengan nada tinggi. Kamu tetap bisa menolaknya dengan tegas namun masih tetap sopan. Menolaknya dengan cara halus justru akan membuatmu terlihat anggun karena kamu mampu mengendalikan. Kamu masih tetap sopan tanpa harus menanggapi dengan panjang lebar. Misalnya ketika ditanya tentang pernikahan, kamu bisa menjawab dengan "Sebelumnya terima kasih sudah peduli, tapi aku lagi fokus sama hal lain yang lebih penting nih, doain aja ya".
Jawaban di atas menunjukkan bahwa kamu paham akan prioritas dan tahu arah yang sedang dituju. Tegas bukan berarti harus keras, karena perempuan yang tegas selalu punya kendali penuh atas dirinya sehingga tidak mudah terombang-ambing. Tugasmu adalah tetap hidup bahagia dengan menjalankan prioritas yang sedang kamu jalani saat ini.
4. Sadari bahwa bukan tugasmu untuk menyenangkan semua orang

Hidup yang dikendalikan dengan standar society hanya akan membuatmu capek. Semua hal yang belum mampu kamu capai itu tidak sepenuhnya membuatmu menjadi manusia gagal. Hidup sesuai kemampuan akan jauh lebih baik, daripada sekadar hidup untuk menyenangkan semua orang. Dunia yang fana tidak akan membuat usahamu cukup untuk membahagiakan semua orang. Karena ketika kamu sudah berhasil mencapai ekspektasi yang mereka inginkan, tidak menutup kemungkinan mereka akan menuntut lebih dari itu.
Jangan takut dibilang sombong atau keras kepala hanya karena berusaha menolak ekspektasi mereka. Karena hidup juga bukan tentang menjadi sempurna di mata orang lain. Tugasmu bukan untuk menyenangkan semua orang, jika melakukan hal ini terus menerus bisa jadi kamu akan kehilangan dirimu sendiri dan lupa rasanya bahagia.
Terlalu sibuk memenuhi ekspektasi orang lain hanya akan membebanimu. Lebih baik fokuslah pada sesuatu yang membuatmu untuk bertumbuh. Berkembanglah sampai kamu menemukan diri dengan versi terbaik dari dirimu sendiri.