Cynthia Cecilia, Pendiri Startup LowKer: yang Penting Bantu Orang!

Karena kenyataan itulah, Cynthia akhirnya termotivasi untuk membuat portal penyedia lowongan kerja yang tidak sama dengan lainnya. Kita tahu, bahwa portal sejenis ini sudah sangat menjamur, namun gadis asal kota Pahlawan ini menjadikan Jobhun berbeda dari yang lainnya, yaitu bukan hanya menyediakan informasi lowongan kerja, tapi juga membantu anak muda untuk menemukan bidang yang cocok dengan dirinya.

Jobhun juga memiliki beberapa program pendukung, seperti Jobhun Talks, Jobhun Class, Jobhun Visit, hingga Jobhun Internship. Semua itu guna membantu siapa saja yang ingin menemukan passion-nya dan akhirnya bisa bekerja sesuai dengan keinginannya.

Awalnya, Cynthia adalah seorang penulis. Namun, dia memutuskan untuk menjadi penulis independen sekaligus pebisnis. Jadi tetap bisa menulis sambil berbisnis, katanya. Proyek menulis pun akhirnya dicari sendiri melalui bisnis yang dia kembangkan.

Antara menulis dan berbisnis memang tidak bisa lepas dari diri Cynthia, jadi akhirnya keduanya dia gabungkan. Cynthia mengaku, bahwa bakat bisnis yang dia miliki sekarang ini adalah dari orangtuanya yang juga seorang pebisnis. Sejak kecil dia juga sudah berbisnis kecil-kecilan.

“Ada kebahagiaan tersendiri saat bisa menjadi berkat bagi orang lain”, kata wanita yang saat ini juga masih kuliah jurusan Ilmu Komunikasi ini.

Menjadi pebisnis itu tidak semudah yang dibayangkan. Proses dibelakangnya itu luar biasa. Bagaimana setiap bulan Cynthia harus berjuang keras demi bisa menggaji tim, kemudian menyejahterahkan mereka juga.

Jadi bukan masalah keuntungan perusahaan saja sebenarnya. Hal ini lah yang membuat dia tertarik tertarik menjadi pebisnis.

Selain Jobhun, Cynthia nyatanya juga sedang mengembangkan sebuah agensi kreatif bernama Passion Project Lab yang bergerak di bidang digital marketing.

Menurut Cynthia, semua adalah tentang bagaimana setiap individu memperjuangkan hidupnya masing-masing. Apa yang harus dilakukan kalau ingin maju, bagaimana, lewat jalan apa, semua itu harus jadi pikiran setiap anak muda. Memang, angka pengangguran setiap harinya meningkat, dan banyak ijazah sarjana yang cuma jadi euphoria sesaat, tapi setiap hari nyatanya ada banyak perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan.

Jadi tergantung setiap pribadi, ingin berjuang untuk bersaing atau tidak demi masa depannya. Kalau mau, pasti ada jalan yang bisa ditempuh, sesulit apapun itu.

Cynthia menyampaikan, di zaman sekarang ini harus pintar-pintar membaca peluang. Jangan pasif. Cari relasi sebanyak mungkin, supaya peluang-peluang bisa semakin terbuka lebar. Karena sekarang itu era kolaborasi.

“Jangan meremehkan kemampuan diri sendiri.”

Dan jangan lupa, perbanyak pengalaman juga. Seperti kata pepatah, “Pengalaman adalah guru terbaik.” Tidak perlu terlalu money oriented. Cynthia yakin, kalau seseorang sungguh-sungguh mengerjakan sesuatu, uang yang akan mengikuti.

Usia, keterbatasan, halangan dan semua kesulitan yang dia alami tidak dijadikannya momok yang kemudian berhasil mengurungnya dalam keterpurukan. Cynthia malah melawan semua rintangan di depan mata dan membuktikan bahwa dengan keyakinan dan kerja keras, dia bisa berdiri di atas kakinya sendiri, menjadi wanita mandiri, bahkan menjadi saluran berkat bagi orang lain.

Yang Cynthia alami bisa juga kamu alami kalau kamu percaya dengan apa yang kamu lakukan. Jangan dulu menghakimi diri sendiri dengan mengatakan kamu punya banyak kekurangan, semuanya tidak mungkin atau jangan mimpi ketinggian. Tidak ada yang tidak mungkin selama kamu mau mengusahakannya.

Tetaplah jadi wanita Indonesia yang militan, yang penuh semangat, yang menjalani hidup dengan gairah pada sesuatu dan menjadi dampak baik bagi semua orang.

“If you don’t give up on something you truly believe in, you will find a way.” ― Roy T. Bennett.