Daftar Kandungan Skincare yang Aman buat Ibu Hamil, Jangan Asal Pilih!

Masa kehamilan menjadi saat-saat yang menggembirakan bagi banyak perempuan. Namun, pada momen ini kamu diharuskan untuk mengubah banyak hal, seperti menghilangkan aktivitas fisik yang terlalu berat, mengubah pola makan jadi lebih baik, hingga memilih ulang produk skincare yang aman digunakan untuk ibu hamil.
Sekilas mungkin ini tampak menyeramkan, tetapi kamu gak perlu khawatir karena kebanyakan produk yang dijual di pasaran sangat aman untuk ibu hamil. Tapi, ada juga bahan-bahan tertentu yang memang sebaiknya berhenti digunakan untuk sementara waktu selama masa kehamilan.
Guna mengetahuinya, berikut ada beberapa rekomendasi kandungan skincare yang aman dipilih ibu hamil. Yuk, simak penjelasan menurut para ahli di bawah!
1. Skincare untuk atasi jerawat dan hiperpigmentasi

Jerawat menjadi salah satu permasalahan umum yang kerap terjadi pada ibu hamil. Ini bisa disebabkan karena hormon dan peningkatan aliran darah, serta produksi minyak. Jika sebelumnya kamu menggunakan produk berbasis retinoid untuk mengatasi masalah tersebut, maka di masa kehamilan sebaiknya hentikan pemakaiannya dan beralih pada skincare dengan kandungan asam glikolat.
Lisa Masterson, dokter kandungan bersertifikat, dikutip Verywell Family, menjelaskan, benzoil peroksida topikal, asam azelaic, asam salisilat topikal, dan asam glikolat topikal adalah bahan-bahan yang aman dipilih dalam persentase kecil. Kebanyakan dokter setuju bahwa obat ini aman dikonsumsi dalam jumlah sedang, apalagi jika produk tersebut berupa obat luar yang dioleskan secara tropikal.
2. Untuk perlindungan dari sinar matahari

Penggunaan tabir surya atau sunscreen menjadi salah satu tahapan wajib dalam rutinitas skincare. Namun, ketika hamil sebaiknya periksa kembali kandungan atau jenis tabir surya yang kamu pilih dan pastikan untuk menghindari jenis chemical sunscreen. Ini karena kandungan oxybenzone yang ada di dalamnya dikhawatirkan dapat mengganggu hormon dan menyebabkan kerusakan permanen pada ibu dan bayi.
Dilansir Healthline, Nicole Jablonski, penulis topik kesehatan, dan telah ditinjau oleh dokter kulit, Joan Paul, merekomendasikan, sebaiknya pilih tabir surya berbahan dasar mineral yang bisa melindungi kulit dan memaksa sinar UV memantul sepenuhnya dari kulit. Bahan-bahan tersebut juga meliputi zinc oxide dan titanium dioxide, yang secara fisik mampu menghalangi sinar UVA dan UVB.
3. Untuk atasi kulit kering dan stretch mark

Kulit kering dan munculnya stretch mark di beberapa area juga jadi masalah umum yang sering dialami ibu hamil. Untuk mengatasinya, selain harus menggunakan pelembap, barengi juga dengan minum air yang cukup agar tetap terhidrasi.
Dr. Masterson mengatakan, "Pencegahan terbaik untuk stretch mark adalah pelembap. Selain itu, gunakan juga minyak atau krim pada perut, pinggul, paha, dan payudara setiap hari untuk menjaga kulit tetap terhidrasi dan kenyal."
Jablonski memaparkan, beberapa bahan yang aman dipilih seperti coconut oil, cocoa butter, peptides, dan hyaluronic acid (HA) yang dinilai bisa meningkatkan hidrasi. Untuk mencegah stretch mark muncul, sebaiknya sering-seringlah melembapkan area-area, seperti lengan atas, perut atas, payudara, bokong, dan area lain kulit lain yang punya banyak lemak.
4. Perawatan untuk menangkal radikal bebas

Radikal bebas menjadi salah satu ancaman yang cukup serius bagi kesehatan kulit. Salah satu cara untuk menangkalnya yaitu dengan menggunakan skincare yang mengandung antioksidan. Jablonski menyebut, untuk ibu hamil disarankan memilih antioksidan tropikal seperti vitamin C yang mampu meningkatkan vitalitas kulit dengan melindunginya dari kerusakan dan menjaga kolagen.
Antioksidan lain yang juga bisa dipilih dalam produk perawatan kulit, yaitu green tea dan resveratrol. Namun, untuk resveratrol oral yang berbentuk suplemen sebaiknya jangan dipilih selama masa kehamilan.
5. Untuk atasi melasma pada kulit wajah

Melasma merupakan salah satu kondisi yang sangat umum terjadi selama masa kehamilan. Biasanya, ini ditandai dengan munculnya bercak abu-abu atau cokelat di area wajah. Dr. Masterson menyebut, bahwa penyebabnya adalah terjadinya peningkatan produksi melanin akibat hormon.
“Praktik terbaik untuk melasma adalah memakai topi di bawah sinar matahari dan meminimalkan paparan sinar matahari. Kebanyakan kasus akan memudar atau hilang setelah kehamilan selesai," imbuhnya.
Seorang perawat dermatologis, Natalie Aguilar, dikutip Verywell Family, manambahkan, jika setelah melahirkan masih terdapat melasma, maka kamu bisa juga mencoba perawatan dengan laser. Namun, yang terbaik adalah bersabar dan menunggu hormon kembali ke tingkat normal sebelum memutuskan untuk mengambil tindakan pengobatan.
Itu dia beberapa kandungan skincare yang aman untuk ibu hamil. Sebaiknya, di momen ini hindari atau hentikan pemakaian skincare yang mengandung beberapa bahan, seperti turunan Vitamin A, yakni Retin-A dan retinol, serta hidrokuinon. Kemudian laser, filler, dan botox juga sebaiknya ditunda hingga masa kehamilan dan menyusui selesai.