Detail Tas Hermes Birkin Croco yang Dipakai Bu Ala, Ibu Tasya Farasya

Dilansir situs Sotheby's, tas Birkin yang ikonik ini bermula pada tahun 1984 saat Jane Birkin, aktris sekaligus penyanyi, bertemu dengan CEO Hermes (Jean-Louis Dumas). Di momen ini, Jane Birkin mengungkapkan kebutuhannya akan tas yang fungsional namun tetap stylish. Inilah yang menjadi titik berangkat diproduksinya tas Birkin yang sudah amat mendunia.

Tas Birkin kemudian berkembang dengan signifikan. Hingga saat ini, banyak inovasi dari seri Birkin, namun tidak mengubah orisinalitas desainnya. Birkin tetap dilengkapi dengan dua pegangan lipat, penutup flap, dan clou feet. Setiap tas Birkin memiliki kode unik yang menunjukkan tahun pembuatan, tempat pembuatan, hingga pengrajin yang bertanggung jawab atas produksinya.

Menurut situs Hermes, Birkin bermaterial heritage leather. Terbuat sepenuhnya dari kulit sapi alami yang disamak menggunakan bahan nabati, tas ini memiliki hasil akhir yang sangat transparan dan akan membentuk patina indah seiring waktu. Baik dalam versi halus maupun bertekstur, kulit berwarna natural ini menonjolkan garis desain Birkin yang bersih dan elegan.

Dengan sejarah yang ikonik, Hermes Birkin tidak bisa didapatkan dengan mudah. Menurut laman Sotheby's, pelanggan harus memiliki riwayat pembelian dari Hermes dan hanya bisa memesan Birkin dalam jumlah terbatas dua kali setahun.

Pada 1984 ketika pertama kali diluncurkan, harga tas ini sekitar 2.000 dollar. Saat ini, untuk Birkin 25 yang berbahan kulit Togo, harganya dibanderol sekitar 9.000 dollar. Saat ini, tas Birkin tersedia dalam 4 ukuran standar: Birkin 25, Birkin 30, Birkin 35, dan Birkin 40.

Karena perkembangannya cukup pesat, hingga saat ini ada berbagai variasi yang diluncurkan Hermes Birkin dengan material beragam. Ada Birkin dengan material eksotis dari ostrich, lizard, crocodile, dan alligator skin. Material Birkin ini menampilkan look yang shiny dan matte. Ada pun yang paling populer adalah dari kulit crocodile dan alligator.

Selain itu, ada juga Hermes Birkin Sellier yang pertama kali diperkenalkan pada 2010 dan diperkenalkan kembali pada 2020. Koleksi satu ini memiliki jahitan di bagian luar, berbeda dengan Birkin klasik. Itu juga yang membuat harganya cenderung lebih mahal.

Lalu, ada juga HSS atau Hermes Special Order. Koleksi ini khusus diperkenalkan untuk pelanggan VIP dengan loyalitas tinggi. HSS menampilkan cap tapal kuda yang timbul di samping cap logo Hermes. Ini juga yang membuatnya lebih eksklusif.

Di samping itu, Hermes Birkin kerap mengeluarkan edisi limited di setiap musim. Biasanya, setiap musim hanya ada satu warna. Di edisi ini, Birkin yang banyak dicari adalah koleksi So Black dari Jean-Paul Gaultier dan Metallic Birkin tahun 2005.

Salah satu alasan utama adalah karena pengerjaannya yang luar biasa rumit. Setiap tas Birkin dibuat sepenuhnya dengan tangan oleh satu pengrajin terlatih dan membutuhkan waktu minimal 18 jam untuk diselesaikan. Para pengrajin Hermes menjalani pelatihan selama lima tahun untuk menguasai setiap tahap pembuatan.

Faktor lain yang membuat Birkin begitu eksklusif adalah sistem kuota dan tingginya permintaan pasar. Hermes hanya mengizinkan pelanggan membeli dua tas kuota seperti Birkin, Kelly, atau Constance per tahun. Dengan lebih dari 1,3 juta pencarian setiap bulan, Birkin tetap menjadi ikon mode yang sangat diidamkan selebritas dan kolektor barang mewah.

Selain Birkin Crocodile yang terlihat dikenakan di persidangan Tasya Farasya, Ala Alatas juga ternyata mengoleksi sejumlah Birkin Crocodile lainnya. Dalam beberapa postingannya, terlihat ada berbagai koleksi Birkin crocodile berwarna oranye yang ia pakai.

Selain itu, ada juga Birkin klasik dengan ukuran yang lebih besar. Diketahui, Birkin Crocodile harganya dibanderol 39.200-40.250 Euro atau sekitar Rp700 jutaan untuk ukuran Birkin 25. Sedangkan untuk Birkin klasik harganya mulai dari 8.150 Euro atau Rp150 jutaan.

Itu dia sejarah hingga fakta lainnya mengenai Hermes Birkin. Karena sejarahnya, tas Birkin menjadi salah satu produk yang sangat eksklusif.