Eversense The Four Layers of Human Body, saat Aroma Jadi Bahasa Jiwa

- Golden Luxe: Aroma lembut dengan sentuhan caramel chocolate, menghadirkan daya tarik alami tanpa kata-kata.
- Royal Allure: Wangi Floral Fruity Woody yang menciptakan kesan dekat dan personal, seolah hidup bersamamu.
- Celestial Shell: Floral Fruity Gourmand yang abadi, sebagai bentuk parfum bagi mereka yang menginginkan sesuatu yang melampaui tren.
Jakarta, IDN Times - Di sebuah sore yang teduh di Skydance PIK - Jakarta, aroma manis bercampur hangat menyelimuti udara. Bukan sekadar wangi yang singgah di indera penciuman, melainkan kisah yang disampaikan tanpa kata. Eversense, brand parfum lokal yang terus menorehkan langkah berani, memperkenalkan koleksi Extrait de Parfum terbarunya, yakni The Four Layers of Human Body. Empat varian wangi, empat interpretasi lapisan tubuh manusia antara kulit, daging, tulang, dan jiwa yang dijahit menjadi karya seni wewangian.
Di balik ide unik ini, berdiri sosok muda berusia 16 tahun, Chloe Herliv Chen, yang ditunjuk sebagai Head of Creative dari brand Eversense. Lewat pandangan matanya, tubuh manusia bukan hanya anatomi, tapi cerita yang bisa diterjemahkan menjadi aroma. Bahkan di balik setiap botol, ada misi sosial yang sama kuatnya dengan esensi parfum itu sendiri, yaitu membawa harum ke hati, bukan sekadar ke kulit.
1. Golden Luxe: sentuhan pertama yang menggoda

Golden Luxe adalah sapaan awal, seperti hangatnya kulit di bawah sinar matahari sore. Perpaduan Oriental Gourmand dan Oriental Floral menciptakan aroma yang lembut namun penuh karakter, dengan sentuhan caramel chocolate yang membelai indera.
Bagi Eversense, Golden Luxe adalah tentang daya tarik alami yang tak membutuhkan kata-kata. Ia hadir untuk mereka yang mengerti bahwa kesan pertama bukanlah sekadar pandangan, tapi rasa nyaman yang diam-diam tertinggal di ingatan.
2. Royal Allure: napas yang menyatu dengan kehidupan

Royal Allure adalah detak nadi dan tarikan napas, mewakili lapisan daging yang hidup. Dengan wangi Floral Fruity Woody, parfum ini berpadu sempurna dengan kehangatan tubuh, menciptakan kesan dekat dan personal.
Aroma ini seperti bisikan rahasia yang hanya dimengerti dua orang, antara pemakai dan mereka yang cukup dekat untuk merasakannya. Royal Allure tidak hanya menempel di kulit, ia seolah hidup bersamamu.
3. Celestial Shell: kerangka keanggunan yang abadi

Celestial Shell adalah inti yang kokoh, tulang yang menyangga tubuh dan cerita yang menyangga ingatan. Floral Fruity Gourmand memadukan jasmine, vanilla, dan almond dalam harmoni yang bertahan lama.
Ini adalah bentuk parfum bagi mereka yang menginginkan sesuatu yang melampaui tren. Celestial Shell hadir sebagai kerangka keindahan yang tak lapuk oleh waktu, diam, namun meninggalkan jejak.
4. Blissful Echoes: suara lembut jiwa

Terakhir, varian Blissful Echoes yang merupakan napas terdalam, melambangkan jiwa yang tak terlihat namun terasa. Wangi floral, manisnya peardrops, dan hangatnya musk berpadu menjadi aroma yang menenangkan, seperti pelukan yang tak ingin dilepaskan.
Kolaborasi dengan perfumer asal Indonesia, Karina Mandala, membuat Blissful Echoes terasa personal. Seolah setiap semprotan adalah ungkapan hati yang hanya bisa dirasakan, bukan dijelaskan.
"Aroma ini melambangkan kepercayaan diri, terutama bagi anak muda. Secara khusus, saya dan Chloe membuat ini dengan esensi seni dan passion," ujarnya dalam Grand Launching Eversense yang berlangsung di Skydance PIK, Jumat (8/8/2025).
5. One Bottle One Impact jadi langkah harum yang menyentuh bumi

Di balik kemewahan aroma, Eversense menanamkan misi bahwa setiap botol adalah langkah kecil untuk perubahan. Selama Agustus, 8 persen penjualan disalurkan ke Saab Shares untuk membangun Rumah Belajar di Hilisebua, Nias.
Bagi Chloe, “Aroma terbaik adalah yang meninggalkan jejak, bukan hanya di udara, tetapi di kehidupan orang lain.” Inilah wangi yang melampaui botol, menyentuh kulit, hati, dan masa depan.
"Aku membuat parfum ini sebenarnya terinspirasi dari koleksi couture Robert Wun Fall/Winter 2024 yang bertema serupa. Dari itu, menurutku parfum seolah melekat di tubuh dan harus membawa dampak baik, seperti percaya diri. Oleh karenanya, saya juga mengajak kerja sama Saab Shares untuk membangun Rumah Belajar dari hasil penjualan parfum Eversense. Dengan begitu, harum kita bukan hanya melekat di kulit, tapi juga di hati," pungkasnya.
The Four Layers of Human Body adalah bukti bahwa parfum bisa lebih dari sekadar wangi. Ia bisa menjadi narasi, medium seni, bahkan jembatan untuk memberi. Eversense membuktikan bahwa keindahan tak pernah berdiri sendiri karena ia akan selalu menemukan maknanya ketika dibagi.