Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ketika Para Pria Bicara Tentang Istri yang Bekerja, Apa Pendapat Mereka?

Sumber Gambar: bebegroup.co.uk
Sumber Gambar: bebegroup.co.uk

Saat ini menjadi wanita karir masih sering menjadi dilema tersendiri. Alih-alih bisa bebas melakukan apa saja, saat sudah menikah wanita mempunyai tanggung jawab yang besar pada keluarga. Mungkin banyak dari kita yang bertanya-tanya,

Seperti apa sih pandangan para pria tentang wanita karir? Apakah mereka menyetujuinya?

IDNtimes telah mewawancari beberapa pria mengenai pandangan mereka terhadap wanita yang bekerja. Nah, kamu penasaran apa jawaban mereka? Simak uraian berikut!

1. "Aku pribadi lebih memilih istri yang tidak bekerja." - Opan, 29 tahun

Default Image IDN
Default Image IDN

Tambahnya,

“Aku pribadi lebih memilih istri yang tidak bekerja, mengingat aku sendiri bekerja dari pagi sampai malam. Kalau misalnya istri juga bekerja, aku kasihan sama anak-anakku kelak. Aku gak mau anak-anakku mengeluh kalau mama papanya sibuk bekerja. Tapi kalau istri sangat ingin bekerja aku juga tidak melarang asalkan gak kerja kantoran sepertiku. Mungkin pekerjaan yang lebih fleksibel dan bisa dikerjakan di rumah, seperti usaha toko, menjahit, online shop atau penulis.” - Opan, 29 tahun

2. "Aku salut dengan istri yang bekerja, tapi..."- Fatih, 27 tahun

Default Image IDN
Default Image IDN

“Aku salut dengan istri yang bekerja. Tetapi balik lagi dengan jenis pekerjaannya karena ada pekerjaan yang cocok untuk seorang istri. Memang selain mengurus rumah tangga, seorang istri juga perlu wadah untuk mengembangkan diri dan bersosialisasi. Namun seberapa besar waktu yang terbagi untuk pekerjaan dan keluarga juga harus dipertimbangkan. Hal yang paling penting sih apa niat sang istri untuk bekerja.”- Fatih, 27 tahun

3. "Boleh-boleh aja, masak dilarang?" - Timothy, 28 tahun

Default Image IDN
Default Image IDN

4. "Istri yang bekerja boleh-boleh saja karena setiap orang perlu aktualisasi diri. Asalkan pekerjaannya tidak menyita banyak waktu. Minimal jam kerjanya jelas aja." - Afif, 25 tahun

Default Image IDN
Default Image IDN

5. "Aku memberikan kebebasan, mau bekerja atau tidak bekerja." - Fathul, 33 tahun

Default Image IDN
Default Image IDN

Tambahnya,

“Aku tidak melarang istri untuk bekerja. Karena bekerja bukan hanya soal mencari uang. Tetapi di dalamnya ada kepuasan dan kebahagiaan ketika mampu berkontribusi bagi masyarakat. Jika itu dilarang sama saja artinya dengan mengekang keinginan orang lain.” - Fathul, 33 tahun

6. "Kalau aku sih oke-oke aja dengan istri yang bekerja, selama tidak terlalu menguras waktunya." - Dewa, 25 tahun

Default Image IDN
Default Image IDN

Tambahnya,

“Ibuku juga bekerja dan aku melihat bahwa selama ini rumah, aku dan adik-adikku masih terurus berkat kerjasama dengan bapakku juga.” - Dewa, 25 tahun

7. "Kalau kerjanya jadi ibu rumah tangga aku setuju banget." - Ahdi, 26 tahun

Default Image IDN
Default Image IDN

“Ibu rumah tangga kan pekerjaan yang luar biasa. Kalaupun bekerja di luar urusan rumah tangga jangan sampai menyita banyak waktu semisal pekerjaan yang bisa dilakukan dari rumah.” - Ahdi, 26 tahun

8. "Buatku, gak apa-apa kalau istri bekerja asalkan tidak lupa dengan kewajibannya untuk mengurus keluarga." - Zaki, 24 tahun

Default Image IDN
Default Image IDN

Tambahnya,

“Banyak pertimbangan yang harus dipikirkan ketika istri harus bekerja yaitu terkait waktu, jarak dan porsi tenaganya. Aku rasa istri yang bijak bisa memilih mana yang menjadi prioritasnya.” - Zaki, 24 tahun

9. "Gak masalah kalau istri bekerja, asal jangan sampai mengabaikan keluarga apalagi pertumbuhan anak karena saat-saat mendampingi pertumbuhan anak tidak akan pernah bisa diulang." - Arif, 28 tahun

Default Image IDN
Default Image IDN

10. "Aku tidak mau membebani istri dengan tuntutan membantu mencari atau menambah nafkah, karena hal itu adalah kewajiban laki-laki. " - Hiz, 26 tahun

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160416/young-woman-using-laptop-in-boardroom-7b4cf6afe3f0508eff6d5addbcde145a.png

Tambahnya,

“Akan tetapi jika niat istri adalah untuk ikut andil dalam membangun bangsa atau umat melalui ilmu yang dia punya maka sangat aku persilahkan. Malah akan aku dukung penuh selama peran utama sebagai istri atau ibu tetap diutamakan.” - Hiz, 26 tahun

11. "Kalau aku sih selalu memberi lampu hijau kepada istri, apakah mau bekerja atau tidak. Kalau istri mau berkarir dengan ilmu yang dimiliki aku pasti akan mendukung." - Bram, 31 tahun

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160414/11-landerconsultancywordpresscom-0b69aed6f35c0019236e18bea7ea93b8.jpg

12. "Ya kerja boleh asalkan jangan sampai pulang malam dan kalau bisa kantornya di sebelah rumah." - Hendra, 28 tahun

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160414/12-celebrityscopenet-ccb7b9543a078a182e56e659b0a98da5.jpg

13. "Boleh-boleh saja asalkan gak full time, misalkan sehari cuma dua sampai enam jam. Takutnya kalau kelamaan di luar jadi gak fokus ngurusin keluarga." - Dalil, 23 tahun

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160414/13-popsugarcom-a1e1e0df7e6dcf37cf417ef46c46034f.jpg

Nah, gimana?

Sudah punya gambaran 'kan keputusan apa yang akan kamu ambil kelak. Meski begitu, apapun yang menjadi pilihanmu pastikan kalau hal itu mendatangkan kebaikan bagi semua pihak. Kamu dan pasanganmu yang menentukan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Uzlifatul Azmiyati
EditorUzlifatul Azmiyati
Follow Us