Google Year in Search 2021: Masalah Kulit Meningkat Akibat Pandemik

Pandemik COVID-19 terlihat nyata dalam mengubah minat masyarakat Indonesia di berbagai aspek. Salah satunya adalah perawatan diri.
Semua orang mulai beradaptasi kembali dengan nilai dan kebiasaan baru. Hal ini membuat minat penelusuran masyarakat seputar masalah kulit dan perawatan diri semakin meningkat.
Laporan Year in Search 2021 yang dirilis Google mencatat bahwa orang Indonesia sedang berusaha memahami kondisi kulit mereka akibat pandemik. Maskne jadi masalah utama yang kerap dijumpai. Lebih lengkapnya, langsung tengok data di bawah ini seputar minat penelusuran orang Indonesia selama 2021.
1. 48 persen orang Indonesia memiliki minat penelusuran tentang masalah kulit, terutama maskne

Pandemik membuat kita harus terbiasa beraktivitas dalam ruangan atau menggunakan masker. Hal ini menimbulkan masalah baru bagi kulit yang harus beradaptasi dengan aktivitas, suhu, dan tingkat kelembapan baru. Google mencatat banyak penelusuran seputar masalah kulit dan cara mengatasinya.
Penelurusan seputar "masalah kulit" bertumbuh sebesar 48 persen. Ada pula yang mencari "sel kulit mati" sebanyak 19 persen. Lonjakan tinggi sebesar 700 persen terjadi pada minat penelusuran masyarakat tentang "maskne", yaitu jerawat yang muncul akibat pemakaian masker.
Sejalan dengan itu, minat masyarakat untuk mencari "skincare menghilangkan flek hitam" meningkat 91 persen. Diikuti oleh pencarian "serum jerawat" yang meningkat 84 persen. Agar tidak lagi berjerawat, pertumbuhan minat "double cleansing" juga naik jadi 42 persen.
Banyak orang juga mulai mencari cara untuk menggunakan skincare guna merawat kulit. Terlihat dari pertumbuhan penelusuran "exfoliating toner" sebesar 33 persen, "serum wajah" sebesar 20 persen, disusul "skin brightening" yang meningkat 25 persen, dan "anti aging" meningkat 29 persen.
2. Selain kulit, rambut juga jadi perhatian penting orang Indonesia. Ketombe dan rontok jadi dua masalah utama

Selain kulit wajah, ternyata banyak orang Indonesia yang mengalami masalah rambut. Masalah seperti ketombe jadi perhatian sehingga minat pencarian terhadap "shampo ketombe" naik 36 persen, sedangkan "shampo rambut rontok" naik 19 persen. Yang paling dicari adalah "shampo keratin" dengan pertumbuhan minat sebesar 72 persen.
Hasil tersebut diikuti oleh pencarian haircare seperti "tonik rambut rontok" yang meningkat 48 persen. Sementara banyak orang lain penasaran dengan "keratin" sebesar 28 persen dan "serum rambut" sebesar 34 persen.
Dalam laporan Google Year in Search 2021 edisi keempat ini, juga memuat perilaku konsumen. Data mengemukakan bahwa orang Indonesia juga tertarik dengan perawatan dari dalam seperti suplemen yang bisa mengoptimalkan kondisi kulit.
Pencarian terhadap "vitamin kulit" dan “glutathione” (zat antioksidan alami untuk regenerasi kulit dan rambut) meningkat hingga 24 persen. Berbeda dengan pertumbuhan minat "minuman kolagen" dan "serbuk kolagen" yang kompak mengalami pertumbuhan sebesar 84 persen dan 83 persen. Artinya, orang Indonesia mulai fokus dengan produksi kolagen yang sangat bagus untuk kesehatan kulit.
3. Akibat pandemik, akhirnya banyak yang memulai perawatan diri di rumah

Masih terdampak pandemik, semua orang terbatas mengunjungi ruang publik untuk menekan kenaikan angka kasus COVID-19. Namun, Google berhasil memaparkan data bahwa mulai banyak orang Indonesia yang tertarik dengan beragam aktivitas santai di rumah.
Misalnya, melakukan perawatan spa mandiri di rumah. Karena itu, orang Indonesia pun menelusuri banyak produk yang diperlukan untuk perawatan pribadi. Minat penelusuran "sabun organik" naik paling banyak hingga 44 persen.
Disusul oleh pertumbuhan pencarian "body scrub" sebesar 28 persen. Nah, minat penelusuran "clay mask" untuk merawat wajah mengalami kenaikan 25 persen. 22 persen lainnya adalah orang-orang yang mencari perawatan rambut dengan "hair masks".
Penelusuran seputar "lulur kopi" dan "lulur mandi" sama-sama meningkat 83 persen. Sementara orang yang tertarik dengan "lulur zaitun" meningkat 50 persen.
4. Masalah kulit membuat orang Indonesia mempertimbangkan bahan aktif atau produk apa saja yang sesuai dengan kondisi kulit

Untuk bisa mendapatkan kondisi kulit yang normal, Google menjelaskan bahwa konsumen akan mencari bahan aktif atau memilih produk yang efektif sesuai jenis kulit dan kebutuhan. Misalnya, orang yang beraktivitas di luar ruangan tetap ingin kulit sehat, maka mereka mencari "proteksi dari sinar matahari" sebesar 33 persen.
Agar badan tetap segar walau terkena sengatan sinar matahari, "parfum wanita" tetap dicari sebanyak 43 persen. Mereka juga mencari "deodorant roll on" sebesar 41 persen dan "deodorant antiperspirant" sebesar 21 persen. "Face mist" untuk menambah kesegaran mengalami pertumbuhan minat sebesar 103 persen.
Selanjutnya, Google menyampaikan ketertarikkan orang Indonesia terhadap produk skincare dengan bahan aktif sesuai kebutuhan kulit masing-masing. "Ceramide", bahan aktif untuk melembapkan, paling sering dicari sebesar 133 persen. Tertinggi kedua ditempati oleh minat pencarian "niacinamide" sebesar 127 persen sebagai bahan yang mampu mencerahkan kulit.
"Hyaluronic acid" untuk menghidrasi kulit dicari hingga 103 persen. Orang Indonesia juga berminat mencari "retinol" untuk mengatasi penuaan dini hingga pencariannya sebesar 96 persen. Bahan aktif "peptide" yang biasa digunakan untuk mata panda, meningkat 44 persen.
5. Banyak orang juga mempertimbangkan produk perawatan yang halal dan tersertifikasi

Ada tiga faktor yang memengaruhi perilaku belanja orang Indonesia, yaitu sertifikasi atau izin resmi, bahan aktif, serta merek. Dari laporan tersebut, ditemukan fakta bahwa minat penelusuran untuk "skincare BPOM" meningkat sebanyak 51 persen. Artinya, banyak orang mencari keamanan dari suatu produk perawatan.
Hal ini terlihat juga dari penelusuran "skincare halal" sebesar 18 persen dan "kutek halal" sebesar 37 persen. Di samping itu, Google juga menunjukkan bahwa banyak orang ingin mempelajari suatu produk perawatan kulit dengan pertumbuhan minat penelusuran "kandungan skincare" sebanyak 24 persen di tahun lalu.
Itu dia tren minat masyarakat terhadap perawatan diri dan masalah kulit yang dicatat oleh Google dalam laporan tahunan. Apakah kamu juga termasuk orang yang memiliki permasalahan kulit seperti di atas?