Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hukum Puasa bagi yang Kesiangan dan Tidak Sahur, Apakah Tetap Sah?

Ilustrasi Bulan Puasa (pexels.com/Thirdman)
Intinya sih...
  • Sahur merupakan amalan sunah muakkadah yang dianjurkan dalam berpuasa.
  • Puasa tetap sah meskipun tanpa sahur karena bukan syarat wajib, namun disarankan untuk mendapatkan keberkahan.
  • Sahur memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh, menjaga kadar gula darah stabil, dan mencegah hipoglikemia.

Sahur merupakan salah satu sunah dalam berpuasa yang dianjurkan karena memberikan energi untuk menjalani ibadah sepanjang hari. Namun, terkadang seseorang bisa kesiangan dan melewatkan sahur, sehingga muncul pertanyaan: apakah puasanya tetap sah atau justru tidak diterima?

Dalam Islam, sahur bukanlah syarat sah puasa, melainkan amalan yang dianjurkan karena mengandung banyak keberkahan. Lalu, bagaimana hukum puasa bagi yang tidak sahur karena kesiangan? Yuk, simak!

1. Hukum puasa tanpa sahur

Ilustrasi Bulan Puasa (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Sahur merupakan amalan yang dianjurkan dalam berpuasa, tetapi bagaimana jika seseorang melewatkannya karena kesiangan? Menurut laman BAZNAS, puasa tetap sah meskipun tanpa sahur. Sebab, sahur bukan termasuk rukun puasa, sehingga tidak menjadi syarat wajib. Artinya, seseorang tetap bisa menjalankan ibadah puasanya dengan sempurna selama tidak melakukan hal-hal yang membatalkannya.

Sahur memiliki kedudukan sebagai sunah muakkadah, yaitu sunah yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk sahur meskipun hanya dengan makanan ringan atau seteguk air karena di dalamnya terdapat keberkahan. Oleh sebab itu, walaupun tidak wajib, sahur tetap disarankan agar mendapatkan keutamaan yang lebih besar.

2. Waktu sahur dan keutamaannya

Ilustrasi Bulan Puasa (pexels.com/Thirdman)

Dalam menjalankan ibadah puasa, umat Islam dianjurkan untuk melakukan sahur hingga menjelang subuh. Waktu sahur sebaiknya diakhirkan, tetapi tetap sebelum imsak. Imsak sekitar 10 menit sebelum azan subuh, sehingga masih ada kesempatan untuk sahur selama belum memasuki waktu subuh.

"Makan sahur itu mengandung berkah, maka janganlah kalian meninggalkannya, walaupun hanya dengan seteguk air." (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)

Selain itu, Rasulullah SAW menekankan pentingnya sahur, bahkan hanya dengan seteguk air. Dalam hadis disebutkan bahwa Allah dan para malaikat memberikan keberkahan kepada mereka yang melaksanakan sahur. Oleh karena itu, meskipun bukan kewajiban, sahur menjadi momen yang sebaiknya tidak dilewatkan.

3. Manfaat sahur bagi kesehatan

Ilustrasi Bulan Puasa (pexels.com/Gül Işık)

Dari sisi kesehatan, sahur memberikan manfaat yang besar bagi tubuh, terutama dalam menjaga stamina selama berpuasa. Menurut penelitian, makan sahur membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mencegah tubuh menjadi lemas. Jika seseorang melewatkan sahur, ada risiko mengalami hipoglikemia, yaitu kondisi di mana kadar gula dalam darah turun di bawah normal.

Gejala hipoglikemia bisa berupa pusing, lemas, sulit berkonsentrasi, hingga keringat dingin. Selain itu, tidak sahur juga dapat membuat tubuh lebih cepat merasa lapar dan kurang bertenaga saat beraktivitas. Oleh karena itu, meskipun puasa tetap sah tanpa sahur, sangat dianjurkan untuk tetap melakukannya agar tubuh tetap kuat sepanjang hari.

Meskipun puasa tetap sah tanpa sahur, mengusahakan sahur tetap dianjurkan karena memberi keberkahan dan manfaat kesehatan. Dengan sahur yang baik, tubuh lebih bertenaga dan ibadah puasa dapat dijalani dengan lebih optimal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Maya Fahel
EditorMaya Fahel
Follow Us