Kisah Istri Eks Menkeu Sembuh dari Kanker dan Bangkit Kembali

Sebagai penyintas kanker, Dana memahami pentingnya support system dalam kehidupan sehari-hari. Dana juga berpesan agar setiap orang makin termotivasi lagi memperhatikan diri sendiri. Salah satunya dengan melakukan pemeriksaan kanker sejak dini. 

Ia bercerita, "Merayakan diri itu tidak pernah lepas dari dukungan orang-orang sekitar. Sejak pertama saya didiagnosa kanker stadium lanjut, selama proses kemoterapi dan pemulihan, hingga akhirnya sekarang terbebas dari kanker, suami dan anak-anak saya adalah sumber kekuatan dan pelindung saya dari dampak kanker yang begitu menyakitkan."

Banyak hal yang dipelajarinya sebagai penyintas kanker. Salah satunya adalah pentingnya memiliki support system dan komunikasi yang baik. Bagi pasien, bentuk merawat atau menyayangi diri sendiri adalah menjauhkan diri dari stressor negatif dengan mencari tahu informasi yang valid dan relevan.

Pesan Dana, “Kuncinya adalah berkomunikasi dan mencari informasi dari sumber yang terpercaya, seperti dokter, sesama pasien atau penyintas, komunitas, dan organisasi ketika merasa stres atau depresi. Mengetahui hal-hal yang perlu dilakukan, akan mendorong kita untuk menjaga kesehatan diri, baik fisik maupun mental."

Usai dinyatakan sembuh dari kanker, Dana berkomitmen untuk berkontribusi dan turut membantu orang lain yang juga sedang berjuang melawan lanker. Ia menggelar maraton 50 km sebagai upaya penggalangan dana bagi pejuang kanker melalui organisasi yang ia ikuti.

Berkat pengalamannya, ia juga memberikan edukasi pada masyarakat tentang pentingnya melakukan pemeriksaan payudara sejak dini dan rutin. Selain itu, Dana juga menyarankan untuk mulai menerapkan gaya hidup sehat dan rutin olahraga.

Pemeriksaan rutin gak hanya berlaku untuk perempuan saja, lho! Laki-laki juga perlu memiliki kesadaran untuk melakukan pemeriksaan secara rutin baik secara mandiri maupun klinis.

Di acara yang sama, turut hadir Adinia Wirasti yang turut mengungkapkan konsep merayakan diri. Bagi perempuan yang kerap disapa Asti itu, merayakan diri bukan berarti egois. Justru apa yang dilakukannya bisa jadi kebahagiaan tersendiri ketika dibagikan lagi pada orang lain.

"Saya mendorong diri sendiri hingga batas maksimal agar saya bisa berbagi lebih banyak dengan orang lain. Sama seperti menjaga kesehatan, saya melakukannya tidak hanya untuk diri saya sendiri, melainkan agar bisa jadi support system Pertemanan Sehat, dan pada akhirnya bisa bantu orang yang membutuhkan," ungkapnya.

Tak lupa, Asti juga menekankan pentingnya mengenali batasan diri. Seseorang harus mengetahu kapan, bagaimana, atau sejauh mana dapat mendorong diri sendiri. Apabila sudah mencapai batas, maka saat itulah kita bisa menghormati dan merayakan perjuangan yang sudah dilalui.

Guna meningkatkan awareness masyarakat, The Watch Co. memberikan 400 layanan mamogram gratis dari gerakan SaveIbuku yang tersedia bagi dewasa berusia 35 tahun ke atas. Untuk memberikan dampak positif, program ini juga dikelola oleh Dompet Aman.

“Di The Watch Co., kami tidak hanya melihat waktu sebagai alat pengukur, melainkan juga sebagai sebuah kanvas. Kami ingin mengajak pelanggan mengisi setiap detik hidupnya dengan momen menyenangkan, merayakan kreativitas, dan keunikan masing-masing. Kami percaya bahwa merayakan diri adalah salah satu bentuk self-care yang penting untuk bisa lebih bahagia dan itulah yang ingin kami bagikan dengan seluruh komunitas kami,” tutup Erick Susanto, CEO The Watch Co.