Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kulit Iritasi dan Berjerawat? Kata Dokter, Ini Penyebab yang Tak Disadari

ilustrasi menjaga kulit tetap sehat (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi menjaga kulit tetap sehat (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Intinya sih...
  • Mikrobioma kulit adalah mikroorganisme di tubuh manusia yang dapat berupa jamur, bakteri, dan virus.
  • Ketidakseimbangan mikrobioma kulit bisa menyebabkan jerawat, iritasi, hingga kanker kulit.
  • Cara menjaga mikrobioma kulit adalah dengan menggunakan skincare yang tepat dan menjaga keseimbangannya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kulit menjadi organ terbesar sekaligus pertahanan bagi ancaman dari luar seperti debu, polusi, maupun mikroorganisme penyebab penyakit. Untuk itu, menjaga kebersihan dan kesehatan kulit menjadi bagian penting.

Dalam press conference LABORÈ DERMALAB: The 1st Skin MCU (Microbiome Check-Up) in Southeast Asia pada Kamis (30/10/25) di Senayan City, sejumlah experts menjelaskan pentingnya microbiome sebagai komponen dalam tubuh, terutama kulit. Kenalan, yuk, dengan mikrobioma melalui penjelasan dokter agar proteksi dan nutrisi kulit menjadi lebih optimal.

1. Mengenal mikrobioma kulit

press conference LABORÈ DERMALAB: The 1st Skin MCU (Microbiome Check-Up) in Southeast Asia pada kamis (30/10/25), di Senayan City.
press conference LABORÈ DERMALAB: The 1st Skin MCU (Microbiome Check-Up) in Southeast Asia pada kamis (30/10/25), di Senayan City. (IDN Times/Dina Salma)

Microbiome atau mikrobioma adalah mikroorganisme di tubuh manusia dapat berupa jamur, bakteri, dan virus. Jumlahnya sangat banyak, namun setiap individu memiliki komposisi yang berbeda karena dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti jenis kelamin, makanan, lingkungan, dan penyakit yang diderita.

"Microbiome itu adalah mikroorganisme dan segala komponennya yang hidup di tubuh kita. Gak cuma di kulit, tapi di banyak tempat sebetulnya. Tapi, kita fokus di skin microbiome," ujar dr. Ayman Alatas. Ia juga menyebut mikroogranisme ini hidup di tubuh manusia dan memiliki peran yang vital bagi tubuh, khususnya kulit.

2. Mikrobioma kulit yang tidak seimbang bisa bikin jerawat, iritasi, hingga kanker

press conference LABORÈ DERMALAB: The 1st Skin MCU (Microbiome Check-Up) in Southeast Asia pada kamis (30/10/25), di Senayan City. (IDN Times/Dina Salma)
press conference LABORÈ DERMALAB: The 1st Skin MCU (Microbiome Check-Up) in Southeast Asia pada kamis (30/10/25), di Senayan City. (IDN Times/Dina Salma)

Mikrobioma berperan sebagai lapisan penghalang kulit yang memproteksi dari paparan eksternal, melawan infeksi, membantu penyembuhan peradangan pada kulit, serta melindungi kulit sensitif. Ayman menyebut, mikrobioma berfungsi untuk melawan patogen atau kuman-kuman jahat yang biasanya mau mengganggu kulit agar tak terjadi kerusakan.

"Mikrobioma memperkuat sistem imun kulit kita sehingga dia memperkuat skin barrier juga. Dia menurunkan proses peradangan atau inflamasi sehingga membantu menurunkan iritasi. Dan sebenarnya, masih banyak banget riset yang terkait skin microbiome, bahkan sejauh mengenai asosiasinya dengan kanker kulit," ujar Ayman.

Mikrobioma di kulit dapat terganggu. Salah satunya oleh gaya hidup yang berpotensi merusak ekosistem mikroorganisme tersebut. Misalnya, paparan sinar matahari, cara penggunaan skincare yang kurang tepat, hingga penggunaan produk perawatan kulit yang tidak sesuai jenis kulit.

Ayman juga menjelaskan, ketidakseimbangan mikrobioma atau disbiosis ini dapat menyebabkan jerawat, iritasi, dan lain-lain. Sebab, kehilangan mikrobioma membuat kulit lebih sensitif dan membuat kulit jadi kehilangan kekebalannya.

"Terkait dengan apa sih disease yang diakibatkan atau berasosiasi dengan ketidakseimbangan atau kita bilangnya disbiosis, ketidakseimbangan mikrobioma kulit, banyak banget. Yang paling terkenal jerawat atau acne. Itu disebabkan Cutibacterium acnes karena terlalu berlebihan," ujar Ayman.

Ia menambahkan, "Yang kedua, eksim atau dermatitis lah bahasanya. Kemudian, kalau disbiosis terganggu, menyebabkan kulit jadi kering, iritasi, bahkan risetnya sampai ke arah kanker kulit."

3. Cara menjaga mikrobioma kulit, pastikan pakai skincare yang tepat

ilustrasi menjaga kulit tetap dingin (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi menjaga kulit tetap dingin (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ayman menyampaikan akibat dari ketidakseimbangan microbiome atau inbalancing microbiome adalah masalah kulit seperti infeksi dan peradangan. Sebab, fungsi mikrobioma menjadi tidak optimal.

"Jadi, tugas utama yang harus kita lakukan adalah menjaga, menyeimbangkan skin microbiome. Sebenarnya, skin microbiome itu harus dijaga keseimbangannya," ujar Ayman.

Cara yang dapat dilakukan adalah mengetahui jenis dan kebutuhan kulit. Salah satunya dapat dilakukan dengan microbiome skin check-up.

"Mulai dari memulai gaya hidup yang sehat, penggunaan skincare yang tepat sehingga microbiome kita dapat terjaga dengan baik," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriyanti Revitasari
EditorFebriyanti Revitasari
Follow Us

Latest in Life

See More

Rekomendasi Kado Bertema Pikachu Pokemon, Ada Bag Charm hingga Bricks!

05 Nov 2025, 16:36 WIBLife