Kunci Pakaian Hijab yang Wangi dan Nyaman di Cuaca Panas, Apa Saja?

- Pilih detergen yang tepat untuk menjaga kualitas hijab dan pakaian agar tetap lembut dan nyaman dipakai.
- Detergen cair lebih direkomendasikan daripada detergen bubuk untuk mencuci hijab dan pakaian lainnya.
- Proses mencuci juga berperan besar dalam menjaga hijab dan pakaian tetap nyaman serta wangi, termasuk saat menyetrika.
Jakarta, IDN Times - Memakai hijab di cuaca panas sering kali jadi tantangan tersendiri, terutama dalam menjaga kenyamanan dan kesegaran sepanjang hari. Keringat, debu, dan polusi bisa membuat pakaian terasa gerah dan kurang nyaman, bahkan menimbulkan bau apek yang mengganggu. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara merawat pakaian hijab agar tetap wangi dan nyaman, meskipun digunakan dalam kondisi cuaca yang terik.
Pada Senin-Rabu (24-26/02/2025) di Bintan, Kepulauan Riau, SoKlin meluncurkan produk terbarunya, yaitu SoKlin Liquid dan SoKlin Rapika Hijab Cool. Peluncuran ini dibarengi juga dengan kegiatan SoKlin Hijab Cool Race #StayCoolRaceOn yang diikuti oleh 15 influencer. Beberapa di antaranya adalah Anissa Aziza, Shasa Zhania, Ririe Fairus, dan sebagainya.
Di acara ini, beberapa influencer pun menyampaikan tips untuk memilih detergen hijab atau pakaian agar bisa tetap fresh serta wangi seharian. Yuk, simak di bawah ini beberapa tipsnya!
1. Pilih detergen yang tidak merusak serat kain

Memilih detergen yang tepat sangat penting untuk menjaga kualitas hijab dan pakaian lainnya agar tetap lembut dan nyaman dipakai. Detergen yang mengandung bahan kimia keras, seperti pemutih atau enzim yang terlalu kuat, bisa merusak serat kain, membuatnya cepat kusam, bahkan mengurangi elastisitasnya.
Oleh karena itu, pilihlah detergen yang diformulasikan khusus untuk pakaian berbahan lembut, seperti hijab yang sering terbuat dari chiffon, katun, atau satin. Detergen dengan kandungan pH seimbang dan tanpa bahan iritan juga lebih aman digunakan, terutama bagi yang memiliki kulit sensitif.
"Perlu diperhatikan juga saat memilih detergen, hijab itu kan bahannya lebih halus dan gak bisa digosok terlalu keras. Itu kenapa, dia butuh detergensi tinggi tapi performanya juga tinggi dan gak merusak serat kain," ucap Joanna Elizabeth Samuel, Marketing Manager Fabric Care Category WINGS Group Indonesia.
2. Sebaiknya, pilih detergen cair

Dibandingkan detergen bubuk, detergen cair (liquid) lebih direkomendasikan untuk mencuci hijab dan pakaian lainnya. Detergen cair lebih mudah larut dalam air sehingga tidak meninggalkan residu pada serat kain yang bisa membuat pakaian terasa kaku atau menyebabkan iritasi pada kulit. Selain itu, formulanya yang lebih lembut mampu membersihkan noda tanpa merusak struktur kain, menjaga tekstur hijab tetap halus dan nyaman dipakai seharian.
"Usahakan pakai detergen yang liquid, tapi pakai powder juga gak masalah. Liquid itu biasanya memang gak meninggalkan residu," tambah Joanna.
3. Perhatikan proses mencuci pakaian

Selain memilih detergen yang tepat, proses mencuci juga berperan besar dalam menjaga hijab dan pakaian tetap nyaman serta wangi. Poin paling penting adalah saat mencampurkan detergen dengan air dan memasukkan pakaian ke dalamnya.
"Ini yang penting, rata-rata orang Indonesia tuh biasanya prosesnya masukkin bajunya dulu, baru air dan detergen. Nah, yang betul adalah masukkan dulu air dan detergennya dan dilarutkan, baru dimasukkan bajunya," kata Joanna.
Jangan lupa juga untuk membilas pakaian hingga benar-benar bersih agar tidak ada sisa detergen yang menempel. Residu detergen dapat menyebabkan bau kurang sedap atau membuat kain terasa kaku.
4. Cari tahu juga bahan pakaian atau hijab

Mengetahui jenis bahan pakaian atau hijab yang digunakan sangat penting agar perawatannya lebih optimal, terutama saat menyetrika. Setiap kain memiliki karakteristik yang berbeda. Misalnya, bahan katun cenderung tahan panas, sementara bahan sifon atau satin lebih sensitif terhadap suhu tinggi.
Jika suhu setrika terlalu panas, kain bisa rusak, mengerut, atau bahkan terbakar. Oleh karena itu, sebelum menyetrika, pastikan untuk menyesuaikan suhu dengan jenis bahan agar pakaian tetap awet dan tidak kehilangan kelembutannya.
"Perhatikan juga hijabnya bahannya apa. Apakah sutra, kashmir, atau apa? Nah, terus saat menyetrika, jangan sampai full suhunya. Biasanya di setrika itu ada keterangan suhu untuk tiap bahan pakaian. Itu harus diperhatikan," terang Joanna.
5. Pilih juga yang wanginya bisa fresh seharian

Aroma pakaian yang segar seharian tentu bisa meningkatkan rasa percaya diri dan kenyamanan, terutama bagi perempuan berhijab yang harus beraktivitas di bawah terik matahari. Oleh karena itu, memilih detergen dengan wangi tahan lama jadi salah satu kunci utama dalam merawat pakaian.
"Hijab itu bagaikan rambut, jadi penting banget untuk memakai detergen dan pewangi terbaik. Contohnya SoKlin. Kriterianya adalah yang pewanginya tahan lama karena kalau sebentar itu, fresh-nya pasti bakal sebentar juga," ucap Vira Tandia, influencer.
Afifah Yusuf, influencer, pun menyatakan hal serupa, "Pilih detergen selalu yang bahannya aman, terus aku sangat memperhatikan juga dari wangi biar pakai baju tanpa parfum pun udah pasti wangi."
Dengan memilih detergen yang tepat dan memperhatikan proses perawatan, hijab dan busana lainnya bisa tetap terasa nyaman serta wangi sepanjang hari. Jadikan perawatan pakaian sebagai langkah sederhana untuk mendukung aktivitas yang lebih percaya diri!