Menjadi ibu merupakan proses alamiah yang akan dialami banyak wanita. Banyak dari wanita yang menjadi ibu merasa tak berhasil karena kurangnya persiapan yang matang. Persiapan dapat dimulai dari kebiasan yang dibangun bahkan sejak remaja. Kebiasaan ini juga sangat baik untuk menjadi wanita yang berkualitas.
Beberapa kebiasaan yang dapat kamu lakukan sejak remaja cukup sederhana, intinya ada kemauan saja, kok! Apa sajakah itu? Yuk, lanjutin baca.
Kemandirian dari seorang wanita dibentuk dari pemikiran, dimana ketika kamu mengganggap dirimu bisa melakukannya sendiri. Kamu bisa memulai terbiasa mandiri sejak remaja, seperti berusaha menyelesaikan kewajibanmu dengan meminimalisir bantuan orang lain.
Kenapa kamu perlu mandiri saat menjadi ibu? Karena nantinya kamu akan memiliki seorang anak yang sangat membutuhkan apa pun dari ibunya. Dengan kemandirian ini, kamu bisa mengatasi beberapa permasalahan dalam merawat anak dengan inisiatif sendiri. Tapi, ketika kamu sudah benar-benar tak sanggup gak salah kok untuk minta bantuan orang terdekat.
Pernah gak sih kamu merasa bingung tentang dirimu, tentang passion atau tujuan hidup bahkan tentang permasalahan percintaan. Kamu perlu benar-benar memahami dirimu lebih jauh, hal ini termasuk kelebihan, kekurangan, cara kamu mengelola emosi bahkan bahasa cinta dirimu. Kamu bisa mengenal dirimu lebih jauh jika kamu terbiasa untuk mendengarkan apa kata hatimu. Gak salah kok mempertimbangkan saran dari sekitar, namun keputusan tetap berada di tanganmu.
Kelak ketika menjadi ibu, proses pengenalan diri ini akan memiliki manfaat untuk caramu menghadapi anak dan keluarga. Dengan mengenali dirimu lebih jauh kamu akan benar-benar paham kebutuhan dan keinginanmu sebagai seorang ibu itu apa saja.
Pernahkah kamu mendengar perumpamaan teman baik akan menjadikan diri kita baik dan sebaliknya. Masa remaja merupakan masa kritis terhadap pertemanan, karena di masa ini kamu mengalami fase perkembangan emosi dan aktualisasi diri. Di masa remaja kamu juga dalam pencarian jati diri, itulah mengapa selektif terhadap penting banget buat kamu.
Memilih teman yang sefrekuensi akan punya dampak yang besar saat kamu menjadi ibu nanti. Teman yang satu frekuensi akan lebih nyaman untuk diajak berdiskusi terkait parenting atau hal lain. Hal ini membuat kamu merasakan memiliki pendengar yang baik.
Menjadi ibu tidak hanya melahirkan, merawat anak atau mendidik anak, namun kamu perlu bekal yang cukup seperti pengetahuan tentang wanita dan keluarga. Dimana datangnya pengetahuan ini adalah dari buku, jurnal atau sumber bacaan yang lain. Kamu bisa memulai membiasakan diri untuk membaca jurnal atau buku tentang wanita dan keluarga untuk mendalami hal itu.
Kebiasaan membaca tak pernah ada ruginya untuk siapa pun, toh sekalipun impelemntasinya tak seperti di bacaan, kamu masih memiliki setidaknya beberapa pengetahuan.
Pemikiran yang positif berasal dari fisik yang sehat, membiasakan diri berolahraga akan punya dampak yang baik untuk kesehatan fisik dan mentalmu. Fisik yang sehat akan sangat diperlukan untuk seorang ibu, jadi jika kamu terbiasa berolahraga kamu tak perlu panic setelah melahirkan.
Perubahan bentuk tubuh setelah melahirkan itu wajar kok, namun menjaga kesehatan dapat membantu kestabilan hormon tetap baik. Hal ini akan berdampak pada suasana hati. Jadi yuk mulai membiasakan berolahraga sejak remaja, karena kebiasaan yang baik akan membawa kamu menjadi wanita yang lebih sehat di masa depan.
Kamu sudah membiasakan apa saja sejak remaja? Tetap optimis ya karena semua wanita itu hebat dengan versinya masing-masing, kok!