Menurut University of Michigan Health System, sebanyak 50 hingga 90 persen perempuan memiliki stretch mark. Ada kemungkinan kamu juga memilikinya, dan tak ada yang salah dengan hal itu. Mungkin orang bilang kalau yang punya stretch mark cuma orang-orang gendut saja, tapi sebenarnya tidak.
Sebelum kamu terjebak dalam anggapan yang salah, ada baiknya kamu tahu hal-hal menyangkut stretch mark berikut.
Lapisan terluar kulit disebut dengan epidermis, dan lapisan kedua adalah dermis, yang mengandung banyak kolagen. Beberapa orang secara genetis memiliki kulit dengan elastisitas tinggi, sementara beberapa orang tidak terlalu elastis, sehingga lebih mudah memiliki stretch mark.
Pada fase ini, kumpulan kolagen tersebut menjadi pecah dan ketika tubuh sudah tak lagi mengalami pertumbuhan, kulit akan berhenti 'melar' sehingga menimbulkan bekas yang disebut dengan stretch mark.
Biasanya perempuan memiliki stretch mark akibat pubertas, kehamilan, kenaikan berat badan, atau kenaikan masa otot akibat berolahraga terlalu keras. Dan rasanya tidak mungkin untuk menghilangkan stretch mark 100% sempurna, karena akan selalu ada bekasnya.
Biasanya, stretch mark akan memudar jika berat badan kembali normal. Tapi kalau kamu nggak sabar, ada beberapa perawatan ekstrim yang bisa mengurangi timbulnya stretch mark seperti laser, krim tretinoin, bahkan micro needling.
Stretch mark tak bisa 100% hilang, tapi bisa dicegah kalau kamu tahu caranya.
Tak ada cara yang pasti untuk mencegah timbulnya stretch mark, apalagi kalau kamu punya gen pembawa stretch mark yang diturunkan dari orangtuamu. Meski kamu rutin pakai lotion dan krim sekali pun tak bisa menjamin kamu nggak bakal kena stretch mark. Tapi kamu bisa mengurangi gejalanya dengan menjaga berat badan tak naik turun dengan makan sehat & olahraga rutin setiap hari.
Satu lagi, memiliki stretch mark bukan satu hal yang memalukan. Karena semua juga memilikinya.