NIVEA Hijab Run 2025 Digelar bersama 9 Perempuan Inspiratif

Jakarta, IDN Times - Spesial memperingati World Hijab Day yang jatuh pada 1 Februari 2025, NIVEA menggelar NIVEA Hijab Run 2025. NIVEA percaya bahwa hijab bukanlah halangan dan hambatan bagi para perempuan untuk tetap aktif menjalani kehidupan merreka.
Bersama dengan sembilan pelari perempuan berhijab inspiratif, NIVEA Hijab Run menggelar kegiatan berlari estafet sejauh 99+9 km. Acara ini hadir sebagai bentuk dukungan kepada seluruh perempuan berhijab di Indonesia untuk terus #MelangkahPenuhKeyakinan.
1. Rayakan World Hijab Day, NIVEA Hijab Run hadir untuk menginspirasi perempuan berhijab

Setiap 1 Februari diperingati sebaga World Hijab Day yang diperingati oleh berbagai negara di seluruh Indonesia. Peringatan ini menjadi momentum penting yang turut dirayakan oleh NIVEA melalui NIVEA Hijab Run yang akan digelar pada 23 Februari 2024 dii Mall Bintaro Jaya Xchange.
NIVEA Hijab Run kali ini sekaligus memperkenalkan NIVEA Deo Hijab Active yang mampu melawan 99,9 persen bakteri bau badan sehingga perempuan berhijab tetap bisa beraktivitas dengan nyaman. Presiden Direktur Beiersdorf Indonesia, Mohamed Mehdi Ben Messaoud, mengatakan bahwa NIVEA berusaha memahami kebutuhan hijabers akan perasaan aman, nyaman, dan percaya diri meski aktif.
“Melalui NIVEA Hijab Run 2025, kami ingin menginspirasi perempuan untuk terus melangkah dengan penuh keyakinan dan membuktikan bahwa hijab tidak menghalangi perempuan untuk berprestasi dalam segala bidang, termasuk olahraga," ujar Mehdi.
Mehdi percaya bahwa setiap perempuan punya potensi luar biasa untuk berprestasi dalam berbagai hal dalam kehidupannya. Oleh karena itu, acara ini juga mengusung kampanye #MelangkahPenuhKeyakinan.
"Kampanye ini adalah inisiatif besar yang memperkuat perempuan hijabers untuk tetap aktif, tanpa stres, dalam situasi yang nyaman," ungkapnya dalam NIVEA Hijab Run 2025 Press Conference yang berlangsung di On3, Gelora Bung Karno, Jakarta (1/2/2025).
2. Terdapat 99+9 km Charity Run yang mencatat rekor MURI

99+9 km Charity Run merupakan pre-event yang digelar untuk memperingati World Hijab Day. Kegiatan ini dilakukan oleh sembilan pelari perempuan perhijab dari Jakarta hingga Serang, Banten.
"NIVEA Hijab Run kita dedikasikan untuk hijabers. Kita mendukung hijabers tetap aktif dan melangkah penuh keyakinan. Jangan sampai gak percaya diri, gak nyaman, keringatan," ucap Berlian Dewirani, Head of Digital & Media NIVEA.
Bersamaan dengan itu, pre-event ini juga mencatatkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) bertajuk "Lari Estafet oleh Perempuan Mengenakan Hijab Menempuh Jarak Terjauh." Tentunya, hal ini didukung oleh kesembilan pelari perempuan perhijab yang mau untuk keluar dari zona nyaman dan menunjukkan bahwa hijab tidak menghalangi mereka untuk aktif melakukan hal baik.
"Bagi perempuan berhijab, sebenarnya kalau kita siap untuk keluar dari zona nyaman, berlari dengan segala kepraktisannya itu jadi olahraga yang bisa dan sangat mungkin dilakukan. Jadi, yang paling penting dengan hijab jangan membatasi aktivitas atau gerak kita," ungkap Adita Irawati, seorang Juru Bicara Kantor Komuniasi Kepresidenan sekaligus pelari pertama 99+9km Charity Run.
Adita juga percaya bahwa setiaplangkah yang dambilnya dengan keyakinan merupakan langkah menuju kebebasan. Hal ini diwujudkannya dengan berlari, melangkah, serta membantu orang lain melalui Charity Run.
3. Profil singkat sembilan pelari perempuan berhijab inspiratif

"99+9km ini ditujukan untuk memberdayakan perempuan. Kami, sembilan orang, datang dari latar belakang berbeda-beda, golongan usia berbeda. Ini yang menairk, perempuan berhijab memberikan dampak bagi perempuan lain," kata Adita.
Adita Irawati sudah berkecimpung sebagai praktisi komunikasi dan public relations selama 30 tahun. Berawal dari dunia media hingga akhirnya diangkat menjadi salah satu Staf Khusus Presiden Joko Widodo pada 2018-2019. Di tahun 2020-2024 bergabung sebagai Staf Khusus Menteri Perhubungan. Kini, ia merupakan Juru Bicara Kantor Kepresidenan sejak November 2024.
Kedua, Aisyah Jati Putri (Icha), seorang pekerja kantoran yang jatuh cinta dengan dunia lari sejak 2018. Icha beranggapan bahwa lari bukan sekadar olahraga melainkan caranya menjaga keseimbangan hidup.
Ia menuturkan, "Untuk perempuan di luar sana, terutama yang berhijab. Kita puna lingkungan yang aman dan nyaman untuk berolahraga di luar. Selama menjaga pakaian dengan santun, sopan, rapi, InsyaAllah semesta mendukung."
99+9km juga menghadirkan sosok penyintas kanker payudara sekaligus ibu rumah tangga, Anggia Jelita. Meski fokus mengurus keluarga, Anggia sukses membuktikan bahwa perempuan berhijab tetap bisa aktif dan produktif dengan berolahraga. Bukan hanya menjaga kesehatan tapi Anggia juga bisa memberikan energi positif.
Arlette memiliki dedikasi tinggi dalam mendukung tumbuh kembang anak, khususnya mereka yang membutuhkan perhatian lebih. Ia menjabat sebagai guru besar ilmu kedokteran gigi anak sejak 2017, sebuah pencapaian yang menunjukkan komitmen dan kecintaannya pada dunia pendidikan dan kesehatan anak.
Di balik dedikasinya yang tinggi dalam dunia kesehatan sejak 28 tahun silam, dokter gigi anak Arlette Suzy Setiawan mengaku punya misi yang harus ia tuntaskan sampai akhir lewat Charity Run.
Chia Harijanto, sosok ibu inspiratif yang mendukung perjalanan anak-anaknya sebagai student athlete. Pelari 99+9km ini rela meninggalkan kariernya dan aktif mengurus keluarga, part time agen asuransi dan tetap berbuat baik sebagai penggerak program lari amal IndoRunners.
Lalu ada Faradinita yang tumbuh dari keluarga sederhana tapi luar biasa. Sejak kecil, a sudah dikenalkan dengan dunia olahraga, dari renang hingga voli, yang menjadikannya mampu membawa prestasi di tingkat provinsi.
Kemudian, Irine Maharani, sosok perempuan inspiratif, ibu dari dua anak yang salah satunya berkebutuhan khusus (ABK). Ia rela meninggalkan pekerjaan kantoran dan fokus memberikan yang terbaik demi kesehatan anaknya. Irene merasa sangat bangga bisa mengikuti Charity Run.
"Yang bikin bangga, kita bisa menggalang donasi untuk ibu-ibu petani di NTB (lewat 99+9km Charity Run)," katanya.
Perempuan inspiratif lainnya adalah Sekarsari Suyono yang mendedikasikan hampir 20 tahun hidupnya di dunia PAUD. Baginya menjadi seorang pendidik membawa kebahagiaan tersendiri yang bisa membuatnya menghargai setiap langkah perkembangan murid-muridnya. Baginya, melihat anak-anak antusias datang ke sekolah dan menikmati proses belajar adalah sebuah hadiah berharga.
Terakhir, Vidya Hutagalung, sosok perempuan tangguh yang bekerja penuh dedikasi dalam isu-isu isu-isu perdamaian, keamanan, kesetaraan gender, inklusifitas, dan hak asasi manusia. Baginya, setiap orang memiliki kesempatan yang sama terlepas dari jenis kelamin mereka.
4. Ada donasi yang disalurkan untuk program pemberdayaan perempuan di Indonesia Timur melalui Rumah SukkhaCitta Foundation

Melalui Charity Run ini, NIVEA Deo Hijab Active turut memberikan donasi sebesar Rp299.999.999 untuk mendukung perempuan di Indonesia TImur dengan teknologi berkelanjutan yang ramah lingkungan. Berlian Dewirani mengatakan apabila perempuan sudah berdaya maka mereka akan lebih mudah memberdayakan lingkungan sekitarnya, tak terkecuali keluarganya sendiri.
Board of Trustees Rumah SukkhaCitta Foundation Anggita Riestiyani berkata, "Rumah SukkhaCitta punya program pemberdayaan perempuan di Indonesia Timur sejak 2022. Di sana, kita mengajak petani untuk berpindah dari pertanian kimia menggunakan bubuk kimia dan pestisida menjadi pertanian organik."
Dengan itu, donasi dari Charity Run ini bisa membantu mereka untuk membangun Solar Drying House. Berguna untuk mengeringkan hasil pertanian menggunakan energi surya, serta pelatihan bagi petani perempuan dalam menerapkan praktik pertanian berkelanjutan. Petani bisa menjadi lebih mandiri dan berdaya karena dilatih untuk bisa menghadapi dampak perubahan iklim dengan adanya Solar Drying House.
"Petani kita latih supaya hasil pertaniannya bisa kering secara efektif dan efisien," katanya dalam press conference pada Sabtu (1/2/2025).
5. Sebagai perempuan berhijab yang aktif berkegiatan, Aurel turut mengajak perempuan lain untuk terus percaya diri

Sebagai publik figur sekaligus ibu dua anak, Aurel Hermansyah punya segudang aktivitas yang padat sehari-hari. Meski begitu, hijab adalah bagian penting dari identitasnya. Baginya, hijab bukan penghalang untuk mencoba hal-hal baru, seperti mengikuti olahraga lari ini.
"Melihat semangat komunitas perempuan berhijab seperti Ibu Adita Irawati dan 8 Heroes lainnya membuat saya semakin yakin bahwa kita bisa melangkah lebih jauh, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk memberikan dampak positif bagi orang lain,” ujar Aurel.
Aurel berpesan agar para perempuan tetap aktif olahraga meski berhijab. Kalau jarang olahraga, kita jadi gampang sakit baik usia muda maupun tua.
Kamu bisa mulainya dengan berlari, memulai langkah penuh keyakinan menuju gaya hidup sehat. Kalau tertarik mengikuti NIVEA Hijab Run 2025, kamu bisa cari informasi lengkapnya di laman www.hijabrun.com.