Penyebab Kulit Kepala Gatal saat Mewarnai Rambut dan Cara Mengatasinya

Kulit kepala yang gatal setelah mewarnai rambut merupakan hal yang wajar dialami oleh banyak orang. Hal ini bisa muncul karena reaksi pada produk pewarna rambut yang membuat kulit kepala terasa sakit, tidak nyaman, dan bahkan kemerahan.
Lalu, apa yang membuat kulit kepala gatal setelah mewarnai rambut dan bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut? Biar gak penasaran, langsung saja simak ulasan di bawah ini!
1. Penyebab pewarna rambut mengiritasi kulit kepala

Kulit kepala jadi sensitif karena pewarnaan rambut adalah hal yang biasa. Sebab, pewarna rambut mengandung beberapa bahan yang berpotensi mengiritasi kulit kepala. Salah satunya yang paling membuat kulit kepala gatal adalah paraphenylenediamine (PPD).
"Terdapat beberapa kandungan produk pewarna rambut yang menyebabkan kemerahan, perih, atau kering, seperti amonia, ftalat, natrium lauril sulfat, natrium lauret sulfat, natrium klorida, dan paraphenylenediamine (PPD)," kata dokter kulit, Marisa Garcshick, dilansir InStyle.
2. Tanda-tanda sensitivitas pewarnaan rambut

Biasanya saat kulit kepala gatal setelah mewarnai rambut, beberapa orang mengalami dermatitis kontak. Buat kamu yang belum tahu, dermatitis kontak merupakan gejala umum alergi terhadap pewarna rambut yang menyebabkan munculnya efek, seperti kulit bengkak, merah, atau meradang di bagian kulit kepala.
"Biasanya tanda-tanda iritasi adalah gatal, mengelupas, kemerahan dan iritasi yang memanjang dari dahi ke garis rambut depan, sisi wajah, atau bahkan kelopak mata," kata dokter dermatologis, Dan Belkin.
Apabila terjadi iritasi ringan, kulit kepala biasanya terasa gatal hanya dalam beberapa jam setelah mewarnai rambut. Reaksi dan alergi yang lebih parah biasanya memakan waktu hingga 48 jam atau lebih.
3. Ini yang harus dilakukan saat kesakitan dalam mewarnai rambut

Jika ingin mewarnai rambut dengan aman, kamu bisa melakukan patch test sebelumnya. Untuk menguji apakah kamu alergi pada produk pewarna rambut, cobalah mengoleskannya ke siku bagian dalam dan belakang telinga kemudian biarkan selama satu jam sekitar 3 hari sebelum kamu mewarnai rambut.
Lalu, lihatlah apakah kulit bereaksi atau tidak pada produk. Jika tidak ada reaksi, itu artinya produk aman sehingga kulit dan kulit kepala dapat mentolerir formula tersebut. Selain itu, kamu juga bisa memilih produk pewarna rambut yang bebas amonia dan PPD untuk menghindari resiko iritasi, alergi, dan dermatitis kontak.
Teknik highlight juga bisa dijadikan pilihan karena tidak bersentuhan langsung dengan kulit kepala. Teknik ini biasanya dilakukan dengan bantuan foil atau diaplikasikan menggunakan tangan ke helaian rambut.
4. Cara mengatasi kulit kepala yang gatal dan iritasi setelah pewarnaan rambut

Jika mengalami reaksi kulit kepala yang mengganggu setelah mewarnai rambut, kamu bisa mencoba mengatasinya dengan beberapa cara. Pertama, cuci rambut dan kulit kepala secara menyeluruh beberapa kali dengan sampo ringan. Kemudian, oleskan hidrogen peroksida ke area yang gatal untuk menghilangkan reaksi kimia.
"Kamu juga bisa mengoleskan produk kaya emolien seperti petroleum jelly ke kulit kepala untuk memudarkan iritasinya," kata colorist dan educator Nunzino Saviono Salon, Abigail Amparan.
5. Hidrasi rambut dan kulit kepala

Setelah mewarnai rambut terdapat beberapa efek samping yang ditimbulkan, salah satunya adalah rambut dan kulit kepala yang jadi kering. Guna mengatasi permasalahan tersebut, kamu bisa menggunakan minyak rambut untuk menghidrasinya.
Gunakan beberapa sendok minyak kelapa lalu pijatkan ke kulit kepala. Biarkan rambut dan kulit kepala menyerap kelembapan dari minyak selama beberapa jam, kemudian cuci atau bilas hingga bersih. Kamu juga bisa pakai serum khusus untuk kulit kepala.
Itulah deretan informasi mengenai penyebab dan bagaimana cara mengatasi kulit kepala yang gatal setelah mewarnai rambut. Terapkan tips di atas untuk menghindari terjadinya efek samping seperti gatal dan iritasi. Semoga ulasan di atas membantu, ya!