Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kapan Puasa Tasua dan Asyura 2025? Simak Keutamaan dan Niatnya!

Ilustrasi muslim (pexels.com/PNW Production)
Intinya sih...
  • Puasa Tasua adalah puasa sunah pada hari kesembilan bulan Muharram, sebagai perbedaan dengan puasa kaum Yahudi yang dilakukan pada hari ke-10 Muharram atau Asyura.
  • Puasa Asyura berasal dari Nabi Musa untuk bersyukur kepada Allah, memiliki banyak keutamaan seperti menghapus dosa setahun yang lalu dan pahalanya sama dengan puasa 30 hari.
  • Niat puasa Tasua dan Asyura harus disertai pemahaman makna, waktu pelaksanaan, serta keutamaannya. Pada tahun 2025, puasa Tasua dilaksanakan pada tanggal 5 Juli dan puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 6 Juli.

Puasa Tasua dan Asyura merupakan dua ibadah sunah yang sangat dianjurkan dalam bulan Muharram, salah satu bulan mulia dalam kalender Hijriah. Kedua puasa ini dikenal memiliki keutamaan besar, terutama dalam hal pengampunan dosa dan mengikuti jejak para nabi terdahulu.

Umat Islam di seluruh dunia biasanya melaksanakan puasa ini pada hari ke-9 dan ke-10 Muharram sebagai bentuk rasa syukur dan mengenang kemenangan kebenaran atas kebatilan. Kali ini, kita akan membahas waktu pelaksanaan dan keutamaan puasa Tasua dan Asyura di tahun 2025. Yuk, simak agar gak ketinggalan!

1. Pengertian puasa Tasua

Ilustrasi muslim (pexels.com/Monstera Production)

Puasa sunah di hari kesembilan pada bulan Muharram disebut sebagai puasa Tasua. Ini adalah puasa sebagai pembeda umat Rasulullah Saw dengan puasa kaum Yahudi. Di mana, Yahudi hanya berpuasa sehari saja pada 10 Muharram atau Asyura.

Artinya: “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra dengan status marfu (Rasulullâh bersabda): ‘Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya’.” (HR Ahmad)

2. Pengertian puasa Asyura

Ilustrasi muslim (pexels.com/PNW Production)

Dilansir laman NU Online Jabar, puasa Asyura mulanya adalah puasa yang dikerjakan oleh Nabi Musa As atas rasa syukurnya kepada Allah SWT yang terbebas dari kejaran Firaun. Puasa tersebut lalu diikuti oleh kaum Yahudi dan Quraisy di masa Jahiliah sebagai peringatan atas kejadian tersebut, sebagaimana riwayat Ibnu Abbas Ibnu Abbas adalah seorang sahabat, saudara sepupu Nabi yang dikenal sangat ahli dalam tafsir Al-Qur’an, ia meriwayatkan bahwa saat Nabi berhijrah ke Madinah, beliau menjumpai orang-orang Yahudi di sana mengerjakan puasa Asyura. Nabi pun bertanya tentang alasan mereka berpuasa. Mereka menjawab:

"Allah telah melepaskan Musa dan Umatnya pada hari itu dari (musuhnya) Firaun dan bala tentaranya, lalu Musa berpuasa pada hari itu, dalam rangka bersyukur kepada Allah”. Nabi bersabda : “Aku lebih berhak terhadap Musa dari mereka." Maka Nabi pun berpuasa pada hari itu dan menyuruh para sahabatnya agar berpuasa juga." (HR. Bukhari; No: 1865 & Muslim, No: 1910)

3. Keutamaan puasa Tasua dan Asyura

Ilustrasi muslim (pexels.com/Alena Darmel)

Mengerjakan puasa sunah pada hari Asyura memiliki banyak keutamaan. Berikut beberapa di antaranya yang disebutkan dalam hadis Nabi:

"Nabi SAW ditanya tentang puasa hari Asyura, beliau menjawab: “Puasa pada hari Asyura menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim, No: 1977)

Sedangkan untuk puasa Tasua, dilansir laman NU Online, ada empat keutamaan:

  1. Puasa Muharram merupakan puasa paling utama. Hal ini sebagaimana disebutkan Rasulullah SAW dalam sebuah hadisnya, “Puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan salat yang paling utama setelah salat fardu adalah salat malam.” (HR Muslim)

  2. Puasa Muharram ini juga memiliki keutamaan karena bulan pertama ini termasuk ke dalam empat bulan-bulan mulia atau al-asyhurul hurum, selain Rajab, Zulqa’dah, dan Zulhijjah. Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk berpuasa di empat bulan mulia itu sebagaimana disampaikan dalam sebuah hadisnya yang diriwayatkan Imam Abu Dawud dan Imam Ibnu Majah. ‘Puasalah bulan Sabar (Ramadan) dan tiga hari setelahnya, dan puasalah pada bulan-bulan mulia’.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan selainnya)

  3. Puasa sehari dalam bulan Muharrram pahalanya sama dengan puasa 30 hari. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa’.” (HR at-Thabarani dalam al-Mu’jamus Shaghîr)

  4. Puasa di hari Tasua pada 9 Muharram dan puasa 11 Muharram menjadi pelengkap puasa Asyura pada 10 Muharram sekaligus menjadi pembeda umat Islam dengan umat Yahudi yang sama-sama berpuasa di hari Asyura. Hal ini sebagaimana diriwayatkan Imam Ahmad dari Ibnu Abbas, “Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya.” (HR Ahmad)

4. Niat puasa Tasua dan Asyura

ilustrasi muslim (pexels.com/Monstera Production)

Niat puasa Tasua:

Nawaitu shauma ghadin an ada i sunnatit Tasu a lillahi ta ala

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Tasu‘a esok hari karena Allah SWT.”

Niat puasa Asyura:

Nawaitu shauma ghadin an ada i sunnatil asyura lillahi ta ala

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.”

5. Kapan puasa Tasua dan Asyura 2025?

Ilustrasi muslim (pexels.com/Cedric Fauntleroy)

Berdasarkan kalender Hijriah 1447 H, 1 Muharram jatuh pada 27 Juni 2025. Maka, puasa Tasua dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram 1447 Hijriah dan bertepatan dengan tanggal 5 Juli 2025. Sementara, puasa Asyura dilaksanakan pada 10 Muharram 1447 Hijriah atau bertepatan dengan tanggal 6 Juli 2025.

Dengan memahami makna, niat, waktu, dan keutamaan puasa Tasua dan Asyura, kita diajak untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui amalan sunah yang sarat nilai sejarah dan spiritual. Meski bukan puasa wajib, menjalankannya menjadi wujud rasa syukur, pengingat akan perjuangan para nabi, dan bentuk kepedulian terhadap peningkatan kualitas iman. Semoga di tahun 2025 ini, kita diberi kemudahan dan kekuatan untuk mengamalkannya dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us