Sebuah studi dari Universitas Standford mengatakan bahwa ada standar tertentu di masyarakat mengenai bagaimana perempuan harus bersikap. Standar ini kemudian menciptakan sebuah gejala yang disebut 'good girl syndrome'.
Lantas apa saja tanda dari sindrom perempuan baik ini dan apakah kamu juga mengalaminya? Yuk, cari tahu!
Apakah kamu pernah diam atau bahkan berbohong saat mengomentari sesuatu? Misalnya, temanmu mengganti gaya rambut yang kamu rasa kurang cocok untuknya. Alih-alih berkata sejujurnya, kamu tetap berkata 'Wah bagus!' untuk menyenangkan hatinya.
Kalau sering berlaku demikian, kamu mungkin mengalami good girl syndrome. Kamu tidak bisa menyampaikan kritik atau pendapat karena tidak ingin menyinggung perasaannya. Di satu sisi, tindakan ini juga dilakukan karena kamu pun sulit menerima kritik dari orang lain.
Selain sulit mengungkapkan pendapat, kamu juga mungkin sulit untuk berkata 'tidak' pada orang lain. Bagimu, gadis yang baik tentu harus selalu senantiasa membantu sesama. Akhirnya, kamu juga kerap mengorbankan dirimu sendiri untuk membantu orang lain.
Di satu sisi, kamu juga susah berkata 'tidak' karena haus akan pujian dan validasi dari orang lain. Ketika berhasil membantunya, kamu berharap mereka akan berkata "Terima kasih, kamu baik sekali". Bagimu, kalimat itu cukup setimpal dengan pengorbananmu.
Apakah kamu sering mendengar kalimat "Anak baik gak boleh menangis" atau "Perempuan terlihat cantik saat tersenyum"? Tanpa sadar, kalimat tersebut juga membentuk standar gadis baik padamu, lho!
Kamu belajar sejak kecil bahwa tersenyum bisa membuat dunia lebih indah. Oleh karena itu, kamu pun juga berusaha selalu memasang senyuman sesulit apa pun situasi yang sedang kamu hadapi. Padahal, sesekali marah atau menangis itu tidak apa-apa, lho!
Seperti yang telah disinggung di poin pertama, good girl syndrome membuatmu sulit menerima kritik. Kamu memasang citra diri yang sempurna sebagai gadis baik, sehingga tidak memberi celah untuk melihat keburukan dirimu sendiri.
Ketika orang lain akhirnya melihat keburukanmu, kamu akan merasa sangat terluka. Kamu merasa gagal menjadi gadis yang baik, padahal selama ini kamu sudah bekerja keras untuk menjadi sempurna. Hal ini pun rentan membuatmu stres dan overthinking.
Pada akhirnya, tanpa disadari, kamu selalu bersikap keras terhadap dirimu sendiri karena merasa bertanggung jawab akan segala hal. Kamu berkata pada dirimu sendiri bahwa kamu bisa melakukan semuanya dan akhirnya kelabakan saat melakukannya.
Padahal, setiap orang punya batasannya masing-masing. Melimpahkan semua tanggung jawab pada dirimu, sama saja kamu tidak menghargai dirimu sendiri. Mau sampai kapan kamu terus mengorbankan diri untuk mengikuti standar sempurna yang tak realistis ini?
Itu tadi 5 tanda good girl syndrome sebagai standar perempuan idaman. Apakah kamu mengalaminya?