Tips Menjaga Kulit Tetap Sehat dan Lembap saat Bulan Puasa ala ZAP

Dalam presentasinya, dr. Eva menjelaskan bahwa ada beragam faktor yang memengaruhi kondisi kulit. Di antaranya adalah: luka pada kulit, faktor lingkungan, pola makan, faktor genetik dan penyakit dalam, faktor psikologis, serta infeksi.

"Banyak pasien yang mikir kalau ketika bulan puasa itu respons kulit berubah karena dehidrasi. Karena itu, sangat penting untuk menjaga asupan cairan di dalam tubuh," tuturnya.

Kondisi kulit dehidrasi terjadi karena kulit kehilangan kelembapannya. Hal ini juga menjadi peringatan bahwa kita perlu menjaga kulit tetap segar dan lembap. Agar tetap sehat dan tidak mudah iritasi.

Terdapat empat dampak yang disebabkan oleh dehidrasi kulit ketika puasa. Salah satunya dimulai dari skin barrier yang terganggu. Kemudian, semakin mudahnya bahan iritan seperti allergen, bakteri, dan virus untuk masuk ke kulit.

Kulit pun menjadi lebih mudah kemerahan, gatal, dan iritasi. Dan, dampak yang terakhir adalah menumpuknya sel kulit mati di permukaan kulit, sehingga kulit tampak lebih kusam.

Untuk menghindari kondisi tersebut, ada tips yang disampaikan oleh dr. Eva. Salah satu tipsnya adalah dengan menjaga asupan cairan yang cukup ketika sahur dan berbuka puasa. Yaitu sebanyak dua liter atau 8 gelas per-hari.

Lalu, jangan lupa untuk mengonsumsi makanan berkuah, sayur yang mengandung air, atau buah-buahan yang mengandung air. Wah, ternyata kesehatan kulit bisa dimulai dari dalam, ya?

"Sebenarnya, hanya ada tiga step basic skincare yang wajib kita lakukan. Dimulai dari cleansing atau membersihkan wajah dengan produk pembersih yang baik," ujar dr. Eva.

Menurutnya, step cleansing bisa menggunakan berbagai macam produk tergantung dengan kebutuhan kulit masing-masing. Misal, kondisi kulit yang sering memakai makeup tebal dan yang ringan bisa dibedakan.

Step yang kedua adalah moisturizing atau menggunakan pelembap. Langkah melembapkan kulit ini juga bisa dibagi lagi menjadi penggunaan produk serum, essence, atau krim pagi.

dr. Eva menambahkan, "Step terakhir yang wajib dan banyak diskip adalah protecting. Atau, menggunakan tabir surya. Minimal kita pakai SPF30 dengan PA+++. Jumlahnya adalah dua ruas jari untuk area muka dan leher, serta harus direaplikasi 3-4 jam sekali".

Selain menggunakan rangkaian produk perawatan kulit, dr. Eva juga menekankan pentingnya merawat bibir. Penggunaan pelembap bibir menjadi salah satu hal penting yang perlu kita persiapkan di bulan Ramadan.

"Lalu, kita juga perlu menggunakan pelembap lebih sering. Karena kulit yang lembap adalah kunci kulit yang sehat. Cari pelembap yang cocok dan sesuai kebutuhan kulit kita," tuturnya.

dr. Eva pun menyarankan untuk meminimalisir penggunaan makeup serta lebih rutin berolahraga. Terakhir, dokter kulit ini juga menekankan pentingnya memerhatikan durasi mandi, suhu air, dan jenis sabun yang digunakan karena semuanya pun berpengaruh terhadap kondisi kulit.

Seperti yang disinggung pada poin di atas, kesehatan kulit manusia juga bisa dijaga melalui pola makan. Karena itu, dalam acara media gathering ini, dr Eva juga menyampaikan beberapa tips menjaga pola makan saat berpuasa.

Ada beberapa konsumsi makanan yang sebaiknya kamu hindari saat berpuasa. Mulai dari konsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein seperti teh, kopi, atau soda. Serta konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula, susu, tepung-tepungan yang berlebih serta gorengan yang banyak dihidangkan saat berbuka.

Selain makanan, kita juga perlu menjaga kualitas tidur setiap malam. Dan, tetap melakukan olahraga ringan.

Itu dia aneka tips menjaga kulit tetap sehat dan lembap saat bulan puasa. Semoga aneka tips and trick di atas bisa membantu, ya!