Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Menyikapi Ghosting, Membuka Hati untuk yang Lain!

ilustrasi pasangan yang merayakan kebersamaan (unsplash.com/Ian Schneider)
ilustrasi pasangan yang merayakan kebersamaan (unsplash.com/Ian Schneider)

Belakangan ini istilah ghosting semakin populer. Banyak orang yang melakukannya. Tak sedikit pula orang yang menjadi korban. Ghosting merupakan sikap tak terpuji yang dilakukan oleh seseorang yang akan atau tengah menjalin hubungan asmara.

Tanpa pamit, ia pergi meninggalkan orang yang sedang didekati atau bahkan kekasihnya sendiri. Ia juga memutuskan semua kontak dan komunikasi. Selain itu, ia melakukan hal menyakitkan tersebut tanpa merasa bersalah. Bila kamu sedang di-ghosting oleh seseorang, lima perilaku ini bisa membantumu cepat move on darinya.

1. Menyadari kesalahan

ilustrasi pria yang sedang stres (unsplash.com/Christian Erfurt)
ilustrasi pria yang sedang stres (unsplash.com/Christian Erfurt)

Sikap pertama yang bisa kamu lakukan saat di-ghosting adalah menyadari kesalahanmu. Jika kamu tak ingin di-ghosting kamu harus dapat menahan diri untuk tak terlalu dekat dengan lawan jenis dan tak merasa terlalu baper dengan perhatian atau apa pun yang ia lakukan.

Selain itu, kamu harus bertindak tegas untuk menyatakan tak mau menjalani hubungan tanpa status. Bila kamu sudah menyadari kesalahanmu karena terlalu membuka hati untuk orang tersebut, maka kini saatnya kamu berlanjut ke tahap berikutnya.

2. Tidak larut dalam kesedihan

ilustrasi pria yang tegar (unsplash.com/Meysam Jarahkar)
ilustrasi pria yang tegar (unsplash.com/Meysam Jarahkar)

Ditinggal orang yang hampir saja menjadi orang spesial merupakan hal yang menyakitkan. Untuk menyikapinya, kamu tak boleh terlalu larut dalam kesedihan.

Kamu harus bisa memotivasi dirimu sendiri bahwa ia yang telah meninggalkan dirimu tak pantas kamu tangisi, apalagi memiliki hatimu. Kamu harus segera bangkit dari keterpurukan dan menutup luka lama.

3. Keluar dari hubungan tersebut

ilustrasi pria yang tegar (unsplash.com/Lachlan Dempsey)
ilustrasi pria yang tegar (unsplash.com/Lachlan Dempsey)

Bila di tengah masa PDKT atau pendekatan, kamu telah menemukan hal yang tidak beres dalam dirinya, maka sebaiknya sedini mungkin untuk mengakhiri yang ada. Jangan sampai alasan terlanjur cinta malah akan menyakiti kamu ke depannya. 

Sebelum ia menghilang tanpa kejelasan, sebaiknya kamu terlebih dahulu keluar dari hubungan yang tak memiliki arah dan tujuan tersebut, untuk mengantisipasi terjadinya ghosting.

4. Mencari teman cerita

ilustrasi pria yang sedang ngobrol bersama teman-temannya (unsplash.com/Toa Heftiba)
ilustrasi pria yang sedang ngobrol bersama teman-temannya (unsplash.com/Toa Heftiba)

Cara ini dilakukan jika kamu sudah menjadi korban ghosting. Kamu dapat curhat dan menceritakan keluh kesahmu kepada sahabat atau keluarga yang bisa kamu percaya dan mengerti keadaanmu.

Mereka dapat menjadi pendengar yang baik atau bertindak sebagai seseorang yang dapat memberikan masukan atau nasehat untukmu. Mereka dapat menenangkanmu dan bisa menghiburmu saat kamu membutuhkan mereka.

5. Membuka hati

ilustrasi pasangan yang merayakan kebersamaan (unsplash.com/Ian Schneider)
ilustrasi pasangan yang merayakan kebersamaan (unsplash.com/Ian Schneider)

Kembali membuka hati untuk orang baru bisa menjadi solusi yang tepat supaya kamu segera lepas dari keterpurukan. Namun ingat ya, kamu jangan sekali-kali menjadikan orang baru tersebut sebagai selinganmu atau pelampiasanmu.

Kamu memang membuka hati di saat kamu telah siap, bukan disaat kamu perlu seseorang untuk dijadikan pelampiasan. Akan tetapi, kamu tetap harus hati-hati, jangan sampai terjebak pada hubungan yang tak memiliki arah dan tujuan yang jelas, sehingga pada akhirnya kamu menjadi korban ghosting untuk kesekian kalinya.

Pernah di-ghosting bisa menjadi pengalaman yang menyakitkan. Namun, hidup ini harus tetap berjalan. Oleh karena itu, jadikan pengalaman tersebut sebagai sesuatu hal yang membuatmu lebih hati-hati saat memulai menjalin hubungan asmara.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ratna Herlina
EditorRatna Herlina
Follow Us