Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kemuliaan dan Mukjizat Nabi Yusuf yang Bisa Dijadikan Teladan

Ilustrasi kehidupan di zaman nabi (pexels/Ajmal Afghan)
Ilustrasi kehidupan di zaman nabi (pexels/Ajmal Afghan)

Nabi Yusuf AS merupakan anak kesayangan Nabi Yakub AS karena kecerdasan dan kebaikannya. Dia adalah anak dari salah satu istri Nabi Yakub AS, yaitu Rahil. Yusuf sempat dicelakai dengan dibuang ke sumur tua oleh saudara-saudara kandungnya karena merasa iri dengan perlakuan ayahnya kepada Yusuf. Namun Yusuf justru menjadi penasehat raja karena sifat-sifatnya setelah ditemukan oleh pedagang di sumur tersebut.

Berbagai mukjizat dan kemuliaan Nabi Yusuf AS bisa dijadikan teladan untuk menjadi manusia yang lebih baik dan meningkatkan ibadah kita kepada Allah SWT. Kali ini IDN Times akan jelaskan apa saja kemuliaan dan mukjizat Nabi Yusuf AS untuk diteladani. Simak di bawah ini, ya!

1. Memiliki garis keturunan para nabi

Ilustrasi kehidupan di zaman nabi (unsplash/Louis Hansel)

Nabi Yusuf AS memiliki garis keturunan yang cukup panjang dari jajaran para nabi. Ayah Yusuf adalah Nabi Yakub AS, sedangkan kakeknya adalah Nabi Ishaq AS, dan kakek buyutnya adalah Nabi Ibrahin AS. 

Meski terlahir dari keluarga para nabi, Yusuf bukan orang yang suka menyombongkan garis keturunannya. Hal ini yang membuatnya istimewa dan bisa dijadikan teladan untuk tidak perlu menyombongkan apa pun yang melekat pada diri kita.

2. Dikaruniai wajah yang tampan

Ilustrasi kehidupan di zaman nabi (pexels/Isa Sebastião)

Nabi Yusuf AS sangat terkenal akan ketampanannya. Jika diibaratkan, ketampanan Nabi Yusuf AS adalah separuh dari seluruh keindahan yang ada di alam semesta, sedangkan separuhnya lagi dibagikan kepada seluruh makhluk yang tinggal di bumi.

Saking tampannya, Nabi Yusuf AS pernah dijebloskan ke penjara karena membuat majikannya merasa tidak nyaman karena banyak sekali perempuan yang datang ke tempat tinggalnya hanya untuk melihat ketampanan Nabi Yusuf AS.

Bahkan Yusuf pernah membuat para perempuan yang sedang memotong buah malah melukai jari mereka sendiri karena ketampanan Yusuf. Hal ini terjadi karena istri dari majikannya yang bernama Zulaikha merasa kesal akibat para perempuan di jamuan makan bergosip tentang dirinya dan Yusuf, sehingga merencanakan hal ini. Yusuf pun dipenjara akibat hal ini.

Meskipun diberkahi dengan wajah rupawan, Yusuf justru menganggap ini sebagai cobaan dari Allah SWT, sehingga Yusuf sama sekali tidak menyombongkan wajah tampannya. Bahkan Yusuf sering menyembunyikan wajahnya agar tidak menarik perhatian lawan jenis.

3. Mampu menahan godaan perempuan

Ilustrasi perempuan di Timur Tengah (unsplash/Nikolay Hristov)

Karena ketampanannya, seorang perempuan yang sudah bersuami sekaligus istri dari majikan Yusuf bernama Zulaikha merasa ingin menggoda Yusuf. Zulaikha menggoda Yusuf dengan berdandan dan mengunci pintu saat suaminya sedang pergi, sehingga hanya ada Zulaikha dan Yusuf dalam satu ruangan.

Namun Yusuf berusaha menjaga imannya untuk tidak tergoda dengan rayuan Zulaikha, hingga baju Yusuf sobek di bagian belakang karena berusaha lari dari godaan Zulaikha. Bahkan setelah suami Zulaikha pulang, justru Yusuf yang difitnah oleh Zulaikha dengan mengatakan bahwa Yusuf yang memulainya. Namun sobekan baju Yusuf menjadi bukti bahwa dirinya yang digoda oleh Zulaikha.

Meski memiliki kesempatan yang besar dan bahkan perempuannya yang memulai untuk menggoda, namun Yusuf tetap tahan akan godaan perempuan dan berusaha untuk tidak terjerumus pada hal tercela.

Meski sudah berhasil menghadapi cobaan dari godaan perempuan, Allah SWT justru menakdirkan Yusuf untuk menikah dengan Zulaikha. Hal ini terjadi karena majikan Yusuf alias suami dari Zulaikha meninggal, kemudian Yusuf dinikahkan dengan Zulaikha.

4. Mampu menafsirkan mimpi

Ilustrasi kehidupan di zaman nabi (unsplash/Fabien Bazanegue)

Dalam QS. Yusuf ayat 43, dikisahkan bahwa majikan Yusuf, yaitu Raja Mesir bermimpi tentang tujuh ekor sapi gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi kurus, serta tujuh tangkai gandum segar dan tujuh tangkai gandum kering. Kemudian seseorang pemuka menawarkan raja untuk memanggil Yusuf guna menafsirkan mimpinya.

وَقَالَ الْمَلِكُ اِنِّيْٓ اَرٰى سَبْعَ بَقَرٰتٍ سِمَانٍ يَّأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَّسَبْعَ سُنْۢبُلٰتٍ خُضْرٍ وَّاُخَرَ يٰبِسٰتٍۗ يٰٓاَيُّهَا الْمَلَاُ اَفْتُوْنِيْ فِيْ رُءْيَايَ اِنْ كُنْتُمْ لِلرُّءْيَا تَعْبُرُوْنَ

Dan raja berkata (kepada para pemuka kaumnya), “Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus; tujuh tangkai (gandum) yang hijau dan (tujuh tangkai) lainnya yang kering. Wahai orang yang terkemuka! Terangkanlah kepadaku tentang takwil mimpiku itu jika kamu dapat menakwilkan mimpi.” QS. Yusuf: 43

Yusuf pun menjelaskan arti mimpi raja seperti yang tertuang pada QS. Yusuf ayat 47-49.

قَالَ تَزْرَعُوْنَ سَبْعَ سِنِيْنَ دَاَبًاۚ فَمَا حَصَدْتُّمْ فَذَرُوْهُ فِيْ سُنْۢبُلِهٖٓ اِلَّا قَلِيْلًا مِّمَّا تَأْكُلُوْنَ

Dia (Yusuf) berkata, “Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun (berturut-turut) sebagaimana biasa; kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di tangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan. QS. Yusuf: 47.

ثُمَّ يَأْتِيْ مِنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ سَبْعٌ شِدَادٌ يَّأْكُلْنَ مَا قَدَّمْتُمْ لَهُنَّ اِلَّا قَلِيْلًا مِّمَّا تُحْصِنُوْنَ

Kemudian setelah itu akan datang tujuh (tahun) yang sangat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari apa (bibit gandum) yang kamu simpan. QS. Yusuf: 48.

ثُمَّ يَأْتِيْ مِنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ عَامٌ فِيْهِ يُغَاثُ النَّاسُ وَفِيْهِ يَعْصِرُوْنَ ࣖ

Setelah itu akan datang tahun dimana manusia diberi hujan (dengan cukup) dan pada masa itu mereka memeras (anggur).” QS. Yusuf: 49.

Yusuf menganggap bahwa mimpi itu adalah pertanda untuk raja agar mempersiapkan diri untuk mengatasi dengan bercocok tanam untuk mengatasi kondisi yang sulit beberapa tahun kemudian. Karena kemampuan menakwilkan mimpi, Yusuf pun dikeluarkan dari penjara dan dianggkat menjadi bendahara kerajaan.

5. Memiliki pintu maaf yang besar dan tidak pendendam

Ilustrasi kehidupan di Timur Tengah (unsplash/Malik Shibly)

Saudara-saudara Nabi Yusuf AS dahulu tidak menyukainya karena dianggap ayahnya memerlakukan dia lebih istimewa dibanding lainnya, sehingga saudara-saudaranya memutusukan untuk mencelakai Nabi Yusuf AS dengan membuangnya ke sumur tua. 

Meski setelah dewasa Nabi Yusuf AS dipertemukan kembali dengan saudara-saudaranya yang telah mencelakainya, namun Yusuf membuka pintu maaf yang luas bagi mereka dan tidak ada dendam sama sekali. Bahkan Yusuf membantu saudara-saudaranya dengan memberikan bantuan kepada mereka yang tengah dilanda bencana kekeringan. Hal ini tercantum pada QS. Yusuf ayat 59.

وَلَمَّا جَهَّزَهُمْ بِجَهَازِهِمْ قَالَ ائْتُوْنِيْ بِاَخٍ لَّكُمْ مِّنْ اَبِيْكُمْ ۚ اَلَا تَرَوْنَ اَنِّيْٓ اُوْفِى الْكَيْلَ وَاَنَا۠ خَيْرُ الْمُنْزِلِيْنَ

Dan ketika dia (Yusuf) menyiapkan bahan makanan untuk mereka, dia berkata, “Bawalah kepadaku saudaramu yang seayah dengan kamu (Bunyamin), tidakkah kamu melihat bahwa aku menyempurnakan takaran dan aku adalah penerima tamu yang terbaik. QS. Yusuf: 59.

Sifat-sifat Nabi Yusuf AS bisa kita jadikan teladan untuk menjadi manusia yang lebih baik. Dari kisahnya, kita bisa belajar bagaimana seorang Yusuf yang dikaruniai ketampanan justru tidak sombong dan bisa menahan godaan dari perempuan. Selain itu sifat memaafkan saudara-saudaranya yang sudah mencelakai juga bisa menjadi pelajaran untuk tidak memutuskan tali silaturahmi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rijalu Ahimsa
EditorRijalu Ahimsa
Follow Us