Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Langkah Efektif Menangani Orang Dominan dengan Santai, Terapkan!

ilustrasi pria yang memiliki sifat dominan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dalam kehidupan profesional dan pribadi, sering kali seseorang akan bertemu dengan individu yang cenderung dominan. Mereka biasanya ingin memimpin percakapan, mengarahkan keputusan, atau bahkan mengendalikan situasi.

Berurusan dengan orang dominan bisa menjadi tantangan, terutama jika cara mereka berkomunikasi terasa menekan atau bahkan tidak mendengarkan pendapat orang lain. Namun, penting untuk menghadapinya dengan cara yang tenang dan santai, tanpa kehilangan kendali atau mengorbankan harga diri.

Untuk menghindari konflik di masa depan, yuk, intip kelima langkah efektif menangani orang dominan dengan santai. Let's scroll down!

1. Menjaga ketenangan dan fokus pada fakta

ilustrasi pertengkaran dengan orang dominan (pexels.com/Timur Weber)

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah tetap tenang dalam setiap situasi. Orang dominan sering kali bisa memancing reaksi emosional dengan cara berbicara yang agresif atau menguasai pembicaraan. Jika terjebak dalam situasi tersebut, sangat penting untuk menghindari terlibat dalam argumen emosional yang dapat memanas.

Sebaliknya, fokuslah pada fakta dan logika yang jelas. Ketika berbicara, pastikan bahwa yang disampaikan adalah informasi yang kuat dan berdasar, bukan opini yang belum terbukti. Orang dominan cenderung menghargai bukti konkret lebih dari sekadar perasaan atau perkataan yang tidak terstruktur.

2. Mendengarkan dengan aktif dan memahami perspektif mereka

ilustrasi pertengkaran dengan orang dominan (pexels.com/Keira Burton)

Langkah kedua adalah menjadi pendengar yang aktif. Sering kali, orang dominan hanya ingin didengarkan. Mereka cenderung berbicara lebih banyak dan mendominasi percakapan. Meskipun demikian, mendengarkan dengan penuh perhatian dapat memberikan keuntungan tersendiri.

Memahami sudut pandang orang dominan adalah kunci dalam merespons dengan tepat. Orang dominan sering kali merasa bahwa mereka memiliki ide terbaik dan ingin memastikan semua orang sepakat dengan mereka. Dengan mendengarkan dengan seksama, seseorang bisa menemukan titik temu atau setidaknya menunjukkan empati terhadap posisi yang mereka ambil.

3. Menyampaikan pendapat dengan jelas dan tegas

ilustrasi pertengkaran dengan orang dominan (pexels.com/Yan Krukau)

Setelah mendengarkan dan memahami perspektif mereka, langkah selanjutnya adalah menyampaikan pendapat dengan jelas dan tegas. Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan saat berhadapan dengan orang dominan adalah menjadi terlalu pasif. Meskipun mendengarkan itu penting, seseorang juga harus bisa mengungkapkan apa yang dirasakan atau dipikirkan tanpa takut diinterupsi atau dikuasai oleh orang lain.

Saat menyampaikan pendapat, hindari keraguan atau ketidakpastian dalam berbicara. Usahakan untuk menyampaikan poin-poin penting dengan cara yang ringkas, padat, dan penuh keyakinan. Hindari berputar-putar atau memberi ruang untuk orang dominan menggiring percakapan ke arah yang tidak relevan.

4. Mengalihkan fokus ke tujuan bersama

ilustrasi pertengkaran dengan orang dominan (pexels.com/Alena Darmel)

Langkah berikutnya adalah mengalihkan fokus percakapan atau situasi ke tujuan bersama. Orang dominan sering kali bertindak dengan keyakinan bahwa mereka memiliki solusi terbaik. Namun, dengan membawa percakapan kembali ke tujuan yang sama, ini dapat menciptakan suasana yang lebih kooperatif. Fokuskan percakapan pada hasil atau tujuan akhir yang ingin dicapai bersama, bukan pada siapa yang lebih dominan dalam percakapan tersebut.

Cobalah untuk menyarankan ide atau solusi yang berorientasi pada keuntungan bersama. Dengan begitu, orang dominan tidak hanya merasa bahwa mereka memiliki kendali atas situasi, tetapi juga merasa terlibat dalam upaya mencapai tujuan yang lebih besar. Mengalihkan percakapan ke tujuan bersama juga bisa meredakan ketegangan dan mendorong kolaborasi daripada kompetisi.

5. Menjaga sikap positif dan fleksibel

ilustrasi pertengkaran dengan orang dominan (pexels.com/RDNE Stock project)

Terakhir, penting untuk menjaga sikap positif dan fleksibel dalam menghadapi orang dominan. Meskipun mungkin sulit untuk tidak terpengaruh oleh dominasi mereka, tetaplah berusaha untuk menjaga suasana hati tetap positif. Ini akan membantu untuk tetap berpikir jernih dan menghindari keterlibatan dalam drama yang tidak perlu.

Fleksibilitas juga sangat penting. Sering kali, orang dominan akan mengubah arah atau mengambil keputusan tanpa memberi banyak ruang untuk diskusi lebih lanjut. Dalam hal ini, bersikap terbuka terhadap ide-ide baru atau perubahan arah akan membantu untuk tetap tenang dan mengatasi situasi dengan kepala dingin.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, hubungan dengan orang dominan dapat tetap sehat dan produktif, baik dalam konteks profesional maupun pribadi. Menghadapi orang dominan dengan santai bukan hanya tentang menanggapi perilaku mereka, tetapi juga tentang menciptakan suasana yang lebih harmonis dan terbuka untuk komunikasi yang lebih baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rifai
EditorRifai
Follow Us