Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 MBTI dengan Dominan Thinking yang Bisa Menjatuhkan Orang Lain

ilustrasi pria menjatuhkan orang lain (freepik.com/freepik)
ilustrasi pria menjatuhkan orang lain (freepik.com/freepik)

Dalam interaksi sosial dan dinamika hubungan antarpribadi, karakteristik kepribadian memainkan peran besar dalam membentuk pola perilaku seseorang. Salah satu pendekatan yang cukup populer dalam memahami kepribadian manusia adalah melalui kerangka MBTI (Myers-Briggs Type Indicator).

MBTI membagi kepribadian manusia ke dalam 16 tipe berdasarkan empat dimensi utama, salah satunya adalah Thinking versus Feeling. Individu dengan dominan Thinking biasanya lebih mengandalkan logika dan rasionalitas daripada emosi dalam membuat keputusan. Namun, dalam konteks tertentu, dominasi Thinking juga bisa mengarah pada perilaku yang terlalu dingin, kurang empatik, bahkan bisa menjatuhkan orang lain baik secara verbal maupun psikologis.

Biar kamu bisa berhati-hati, langsung saja simak kelima MBTI dengan dominan Thinking yang bisa menjatuhkan orang lain. Scroll terus, ya!

1. INTJ

ilustrasi pria menjatuhkan orang lain (freepik.com/luis_molinero)
ilustrasi pria menjatuhkan orang lain (freepik.com/luis_molinero)

Tipe INTJ sering dijuluki sebagai Mastermind karena kecerdasan strategis dan kemampuan perencanaan jangka panjang yang sangat tajam. Mereka dikenal sebagai individu yang sangat independen, berpikiran logis, dan tidak mudah terpengaruh oleh emosi. INTJ mampu melihat kelemahan dalam sistem, argumen, bahkan dalam karakter seseorang, dan mereka tidak ragu untuk mengungkapkannya jika dianggap perlu.

Dalam lingkungan profesional atau akademik, INTJ memiliki kecenderungan untuk menilai orang berdasarkan kapasitas intelektual dan kontribusi yang nyata. Jika seseorang dianggap tidak efisien atau kurang kompeten, tipe ini bisa sangat langsung dalam menyampaikan kritik yang tajam. Kejujuran INTJ tidak dibarengi dengan kelembutan, yang membuat kata-kata mereka bisa meninggalkan luka psikologis.

2. ENTJ

ilustrasi pria menjatuhkan orang lain (freepik.com/stockking)
ilustrasi pria menjatuhkan orang lain (freepik.com/stockking)

ENTJ merupakan tipe pemimpin alami dengan energi tinggi, rasa percaya diri yang besar, dan visi jangka panjang. Mereka sangat berorientasi pada hasil, efisiensi, dan struktur. ENTJ memiliki kemampuan luar biasa dalam mengorganisasi tim, mengambil keputusan penting, dan memotong proses yang dianggap tidak efektif. Namun, dalam menjalankan visi tersebut, ENTJ sering kali mengesampingkan aspek emosional dari orang-orang di sekitarnya.

Tipe ini dikenal tidak sabar terhadap kebodohan atau kelemahan emosional. ENTJ memiliki standar tinggi, dan ketika orang lain tidak mampu memenuhi ekspektasi mereka, kritik yang dilontarkan bisa sangat menjatuhkan. Kalimat mereka sering lugas, keras, dan tidak peduli apakah akan menyakiti atau tidak. Dalam situasi kompetitif, ENTJ juga bisa menjadi sangat dominan dan tidak segan menyingkirkan orang yang dianggap tidak sejalan.

3. ISTJ

ilustrasi pria menjatuhkan orang lain (freepik.com/wayhomestudio)
ilustrasi pria menjatuhkan orang lain (freepik.com/wayhomestudio)

ISTJ merupakan tipe yang sangat disiplin, bertanggung jawab, dan menghargai struktur. Mereka memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap tugas dan standar yang ditetapkan. Dalam menjalankan tugas, ISTJ mengandalkan logika, data konkret, dan aturan yang berlaku. Mereka sangat menghargai ketepatan waktu, integritas, dan kerja keras. Namun, ketika bekerja sama dengan orang yang tidak menunjukkan komitmen yang sama, ISTJ bisa menjadi sangat keras dan tidak toleran.

ISTJ memiliki kecenderungan untuk menilai orang berdasarkan kepatuhan terhadap aturan dan tanggung jawab. Jika seseorang gagal memenuhi harapan, mereka akan menyampaikan ketidakpuasan dengan bahasa yang to the point dan cenderung menyakitkan. Bagi ISTJ, efisiensi dan akurasi lebih penting daripada menjaga perasaan orang lain. 

4. ESTJ

ilustrasi pria menjatuhkan orang lain (freepik.com/stockking)
ilustrasi pria menjatuhkan orang lain (freepik.com/stockking)

ESTJ sering dianggap sebagai pengatur yang kuat dalam berbagai konteks. Mereka tegas, terstruktur, dan memiliki pendekatan yang sistematis dalam menyelesaikan masalah. ESTJ tidak menyukai ketidakpastian, ketidakteraturan, ataupun perilaku yang menyimpang dari standar. Dalam posisi kepemimpinan, mereka sangat vokal dalam menyampaikan ketidaksetujuan dan sering memaksakan pendapat mereka sebagai satu-satunya cara yang benar.

Dalam berkomunikasi, ESTJ mengedepankan kejujuran dan kejelasan, namun kadang terlalu kasar dan langsung tanpa mempertimbangkan dampak emosionalnya. Mereka melihat dunia dalam kerangka benar atau salah, dan cenderung menilai individu yang tidak memenuhi ekspektasi sebagai lemah atau tidak layak dipercaya. Ketika konflik muncul, ESTJ bisa menjadi sangat dominan, tidak memberi ruang bagi kompromi, dan menyerang dengan argumen yang keras.

5. INTP

ilustrasi pria menjatuhkan orang lain (freepik.com/freepik)
ilustrasi pria menjatuhkan orang lain (freepik.com/freepik)

INTP adalah tipe yang dikenal dengan pemikiran kritis yang mendalam dan kecintaan terhadap teori serta analisis. Mereka cenderung menyukai eksplorasi ide ketimbang keterlibatan emosional. Dalam diskusi intelektual, INTP sering kali menunjukkan keunggulan logika dan tidak ragu menyanggah pendapat orang lain dengan argumen yang kuat. Namun, dalam melakukan hal ini, INTP bisa terdengar meremehkan atau menjatuhkan, terutama jika lawan bicaranya tidak memiliki kapasitas logika yang sepadan.

INTP memiliki gaya komunikasi yang netral secara emosional, bahkan ketika membahas topik yang menyentuh harga diri orang lain. Ketika mengkritik, mereka jarang mempertimbangkan bagaimana kritik tersebut akan diterima secara emosional. Karena itu, banyak orang merasa diremehkan saat berdiskusi dengan tipe ini. INTP juga sering tidak sadar telah menyakiti orang lain karena lebih fokus pada kebenaran argumentasi ketimbang menjaga harmoni.

Dengan mengenali kecenderungan masing-masing, terutama dalam tipe Thinking, seseorang dapat lebih bijak dalam berbicara, bertindak, dan menanggapi dinamika sosial. Interaksi sosial yang sehat membutuhkan kombinasi antara pikiran yang jernih dan hati yang peduli, agar relasi yang terbangun tidak saling melukai, tetapi justru saling memperkuat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us