5 Kepribadian MBTI yang Tidak Mudah Memaafkan Mantan Saat Lebaran

Lebaran sering kali menjadi momen untuk menjalin kembali silaturahmi, termasuk dengan orang-orang dari masa lalu. Banyak yang memanfaatkan kesempatan ini untuk meminta maaf dan memulai kembali hubungan yang lebih baik, baik sebagai teman maupun sekadar menjalin komunikasi yang lebih sehat. Namun, tidak semua orang memiliki sikap yang mudah memaafkan, terutama kepada mantan pasangan yang pernah meninggalkan luka mendalam.
Kepribadian seperti ini cenderung lebih rasional dalam mempertimbangkan apakah seseorang layak mendapatkan kesempatan kedua atau tidak. Mereka tidak mudah terpengaruh oleh momen emosional seperti lebaran, yang sering kali membawa nuansa kebersamaan dan saling memaafkan. Bagi mereka, kesalahan masa lalu bukan sekadar hal yang bisa diabaikan hanya karena momen perayaan.
Biar kamu tidak penasaran, yuk intip kelima kepribadian MBTI yang tidak mudah memaafkan mantan saat lebaran berikut ini. Keep scrolling!
1. INTJ

INTJ dikenal sebagai pribadi yang sangat logis dan penuh perhitungan dalam setiap tindakannya. Mereka tidak mudah terbawa emosi dan lebih mengutamakan rasionalitas dalam menilai sebuah hubungan. Jika seorang mantan pernah mengkhianati kepercayaan mereka, INTJ akan sulit melupakan dan lebih memilih untuk menutup pintu komunikasi secara permanen.
Ketika momen lebaran tiba dan sang mantan mencoba menghubungi kembali untuk meminta maaf, INTJ cenderung tidak akan menggubrisnya. Mereka menganggap bahwa kesalahan yang telah dilakukan di masa lalu adalah bagian dari konsekuensi yang harus diterima oleh orang yang bersangkutan. INTJ juga sangat menjaga batasan emosional mereka, sehingga mereka tidak merasa perlu memaafkan hanya karena tekanan sosial atau tradisi.
2. ENTJ

ENTJ adalah tipe kepribadian yang dikenal tegas dan berorientasi pada tujuan. Mereka tidak menyukai orang yang menghambat kemajuan mereka, termasuk mantan yang pernah memberikan pengalaman buruk. Ketika hubungan berakhir dengan cara yang tidak baik, ENTJ cenderung langsung memutus segala bentuk komunikasi dan tidak tertarik untuk membuka kembali lembaran lama, bahkan di saat lebaran.
Bagi ENTJ, orang yang telah menyia-nyiakan kepercayaan mereka tidak layak untuk kembali masuk ke dalam hidup mereka. Mereka memiliki prinsip bahwa masa lalu harus tetap menjadi bagian dari pelajaran, bukan sesuatu yang perlu dihidupkan kembali. Jika seorang mantan berusaha meminta maaf saat lebaran, ENTJ kemungkinan besar akan mengabaikannya atau memberikan respons dingin tanpa banyak basa-basi.
3. ISTJ

ISTJ adalah pribadi yang sangat berpegang teguh pada prinsip dan nilai-nilai yang mereka yakini. Ketika seseorang melanggar kepercayaan mereka, terutama dalam hubungan asmara, ISTJ cenderung menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang tidak bisa diperbaiki lagi. Mereka memiliki ingatan yang kuat terhadap kesalahan yang pernah dilakukan orang lain, sehingga sulit bagi mereka untuk memberikan maaf begitu saja, meskipun di momen spesial seperti lebaran.
Ketika mantan mencoba kembali untuk meminta maaf, ISTJ akan menanggapinya dengan penuh kehati-hatian. Mereka tidak ingin terjebak dalam permainan emosi dan akan tetap berpegang teguh pada keputusan yang sudah dibuat. Bagi ISTJ, kepercayaan adalah sesuatu yang sangat berharga dan tidak bisa dipulihkan hanya dengan kata-kata permintaan maaf.
4. INFJ

INFJ adalah tipe kepribadian yang sangat emosional namun juga memiliki intuisi yang tajam terhadap niat seseorang. Meskipun dikenal sebagai pribadi yang peduli terhadap orang lain, mereka juga memiliki batasan yang jelas terhadap orang-orang yang telah melukai mereka. Jika seorang mantan pernah mengkhianati atau mengecewakan mereka, INFJ akan sangat sulit untuk melupakan dan menerima kembali orang tersebut dalam hidupnya.
Lebaran tidak akan mengubah keputusan INFJ dalam mempertahankan jarak dari orang-orang yang dianggap telah menyakiti mereka. Mereka mungkin terlihat ramah dan sopan, tetapi itu bukan berarti mereka akan benar-benar memaafkan secara penuh. INFJ sangat selektif dalam memberikan kesempatan kedua, dan jika mereka merasa seseorang tidak benar-benar tulus, maka mereka tidak akan ragu untuk tetap menjaga jarak.
5. ESTJ

ESTJ dikenal sebagai pribadi yang berpegang teguh pada aturan dan nilai-nilai yang mereka anut. Mereka sangat menghargai kedisiplinan dan tidak menyukai orang yang pernah melanggar kepercayaan mereka. Dalam konteks hubungan, jika seorang mantan pernah berbuat kesalahan yang besar, ESTJ cenderung akan langsung menutup pintu tanpa ada kesempatan untuk kembali.
Saat lebaran tiba, mantan yang meminta maaf kepada ESTJ mungkin hanya akan mendapat respons formal tanpa adanya keterbukaan untuk memperbaiki hubungan. Bagi ESTJ, seseorang yang telah melukai mereka harus menerima konsekuensi dari perbuatannya. Mereka tidak akan terpengaruh oleh suasana lebaran yang penuh dengan ajakan memaafkan jika mereka merasa orang tersebut tidak layak untuk diberi kesempatan kedua.
Bagi mereka, memaafkan bukan hanya soal ucapan, tetapi juga harus disertai dengan perubahan nyata yang bisa dibuktikan. Lebaran mungkin menjadi momen untuk saling memaafkan, tetapi bagi mereka yang memiliki kepribadian seperti di atas, menjaga batasan pribadi tetap menjadi prioritas utama.