Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Mencegah Short Attention Span Akibat Media Sosial, Perhatikan!

ilustrasi malas (pexels.com/ Karolina Grabowska)

Dengan perkembangan media sosial yang begitu pesat, banyak dari kita tanpa sadar mengalami penurunan rentang perhatian atau attention span. Terlalu sering mengonsumsi konten cepat di media sosial membuat kita sulit fokus dalam waktu yang lama. Akibatnya, ini bisa memengaruhi produktivitas, kualitas hubungan, dan bahkan kesehatan mental.

Penting bagi kita untuk mulai mengenali pola perilaku akibat penggunaan media sosial berlebih. Ada beberapa cara yang bisa kamu coba untuk mengurangi efek ini. Dengan langkah kecil, kamu bisa melatih otak agar terbiasa fokus dalam waktu lebih lama. Berikut 7 cara untuk mencegah short attention span akibat media sosial.

1. Batasi waktu penggunaan media sosial

ilustrasi media sosial (pexels.com/Tracy Le Blanc)

Langkah pertama adalah membatasi waktu di media sosial. Tentukan batasan harian, misalnya satu atau dua jam per hari. Banyak aplikasi media sosial kini menyediakan fitur pelacak waktu yang bisa membantu kamu memantau pemakaian. Dengan fitur ini, kamu bisa melihat berapa banyak waktu yang sebenarnya kamu habiskan.

Semakin kamu sadar akan penggunaan waktu, semakin mudah untuk menguranginya. Kamu bisa menetapkan target waktu secara bertahap agar lebih mudah diikuti. Dengan begitu, kamu bisa menyadari frekuensi penggunaan media sosial dan mulai membatasinya. Perlahan-lahan, kamu akan merasakan perbedaan dalam kemampuan fokus pada hal lain.

2. Gunakan breaks yang teratur

ilustrasi bersantai (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jika bekerja di depan komputer atau menggunakan ponsel sepanjang hari, cobalah mengambil jeda secara teratur. Teknik Pomodoro bisa sangat membantu. Dengan teknik ini, kamu bekerja selama 25 menit lalu istirahat selama 5 menit. Teknik ini tidak hanya menjaga fokus tetapi juga menyeimbangkan produktivitas dan kesehatan mental.

Jeda teratur memungkinkan otak beristirahat dan mengurangi stres. Manfaatkan jeda ini untuk menggerakkan tubuh atau mengalihkan pandangan dari layar untuk mengurangi kelelahan mata. Setelah empat siklus, ambil istirahat lebih lama. Istirahat yang lebih lama membantu mengisi energi sebelum melanjutkan pekerjaan. 

3. Unfollow akun yang tidak produktif

ilustrasi main hp (pexels.com/Michael Burrows)

Banyak konten di media sosial mungkin tidak bermanfaat atau bahkan mengganggu fokus kamu. Untuk mengatasi hal ini, coba bersihkan daftar akun yang kamu ikuti. Pilih akun yang memberi informasi atau inspirasi bermanfaat dan unfollow akun yang tidak mendukung tujuanmu atau hanya menawarkan hiburan singkat.

Digital detox semacam ini membantu kamu lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting atau kamu nikmati. Mengurangi akun yang diikuti juga berarti mengurangi notifikasi yang muncul. Dengan begitu, kamu dapat mengontrol konten yang kamu lihat setiap hari. Kamu pun bisa mengurangi godaan untuk terus-menerus mengecek media sosial karena konten menarik. 

4. Praktikkan mindfulness

ilustrasi teknik pernapasan (pexels.com/Kelvin Valerio)

Mindfulness adalah teknik yang melatih kamu untuk fokus pada saat ini. Dengan melatih mindfulness, kamu belajar lebih peka terhadap diri sendiri dan lingkungan tanpa terganggu notifikasi. Luangkan beberapa menit setiap hari untuk duduk tenang, tarik napas dalam-dalam, dan fokus pada perasaanmu. Latihan mindfulness ini membantu kamu kembali ke saat ini, mengurangi melamun, dan gangguan pikiran.

Bahkan beberapa menit setiap hari bisa membuat perbedaan besar. Teknik ini juga meningkatkan rasa syukur dan kebahagiaan karena kamu lebih fokus pada hal-hal positif di sekitar. Mindfulness juga meningkatkan kesadaran dan mengurangi ketergantungan pada stimulasi eksternal seperti media sosial. Semakin sering kamu berlatih, semakin kuat fokus yang bisa kamu kembangkan.

5. Hindari multitasking

ilustrasi sibuk (pexels.com/olia danilevich)

Saat terbiasa melakukan banyak hal sekaligus, otak kita sulit fokus pada satu tugas dalam waktu lama. Hindari multitasking saat bekerja atau belajar. Alih-alih berpindah-pindah tugas atau membuka media sosial, selesaikan satu tugas sampai selesai. Multitasking sering membuat kita lebih cepat lelah dan menurunkan kualitas kerja.

Fokus pada satu tugas membantu kamu menghasilkan hasil yang lebih baik dan lebih efisien. Otak manusia bekerja lebih efektif jika bekerja secara berurutan daripada mengerjakan banyak hal sekaligus. Single-tasking meningkatkan produktivitas dan membantu otak terbiasa dengan konsentrasi yang lebih mendalam.

6. Atur notifikasi dengan bijak

ilustrasi media sosial (pexels.com/Magnus Mueller)

Notifikasi adalah penyebab utama gangguan dalam kehidupan digital kita. Setiap kali notifikasi muncul, otak terganggu dan ingin mengecek apa yang terjadi. Untuk mengurangi ini, coba atur notifikasi di ponsel. Matikan notifikasi yang tidak penting atau aktifkan Do Not Disturb saat bekerja atau belajar.

Ini membantu kamu menciptakan lingkungan yang lebih tenang dan fokus. Dengan mengatur notifikasi, kamu juga belajar mengontrol diri untuk tidak merespons setiap pemberitahuan. Dengan begitu, kamu bisa lebih fokus tanpa terganggu pemberitahuan yang tidak mendesak. Notifikasi berlebihan sering kali hanya menambah stres tanpa manfaat.

7. Gunakan waktu offline secara teratur

ilustrasi teman (pexels.com/Diva Plavalaguna)

Luangkan waktu setiap hari atau minggu untuk benar-benar mematikan ponsel dan beralih ke offline mode. Gunakan waktu ini untuk aktivitas yang kamu sukai di luar media sosial, seperti membaca buku, berkumpul dengan teman atau keluarga. Offline time membantu otak beristirahat dari stimulasi konstan. Dengan rutin melakukan offline, kamu bisa lebih dekat dengan diri sendiri dan orang-orang di sekitar.

Mengurangi ketergantungan pada media sosial meningkatkan kesejahteraan emosional. Waktu ini juga bermanfaat untuk kesehatan mental dan kualitas tidur. Waktu offline ini juga memungkinkan kamu untuk lebih menghargai momen-momen tanpa gangguan. Kebiasaan ini membantu kamu lebih santai dan memiliki pandangan hidup yang lebih positif.

Mengatasi short attention span akibat media sosial memerlukan usaha, tetapi bukanlah hal yang mustahil. Cobalah beberapa tips di atas dan temukan cara terbaik untuk mengelola dampak media sosial dalam kehidupan sehari-hari. Selain meningkatkan produktivitas, memperkuat attention span juga bisa meningkatkan kebahagiaan dan kualitas hubungan sosial.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rendy Firmansyah
EditorRendy Firmansyah
Follow Us