Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tegas (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi tegas (pexels.com/cottonbro studio)

Menjadi pribadi yang tegas bukan hanya tentang berani berkata “tidak”, tetapi juga tentang mengambil keputusan dengan bijak, mempertahankan prinsip, dan berani menghadapi konsekuensi. Ketegasan sering dianggap sebagai salah satu kunci kesuksesan, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional. Sayangnya, tidak semua orang memiliki kemampuan ini secara alami.

Berita baiknya, ketegasan ini bisa dilatih, lho. Nah, berikut adalah tujuh hal yang dapat membantumu menjadi pribadi yang lebih tegas.

1. Kenali dan pahami nilai-nilai hidupmu

ilustrasi mempertahankan prinsip dan nilai (pexels.com/RDNE Stock project)

Ketegasan sering kali berakar pada pemahaman yang jelas tentang nilai-nilai hidup seseorang. Apa yang benar-benar penting bagi kamu? Apa prinsip yang tidak bisa kamu abaikan? Jika kamu tahu apa yang kamu perjuangkan, kamu akan lebih mudah berkata tegas, terutama saat dihadapkan pada situasi yang menguji batasan kamu.

Misalnya, jika salah satu nilai kamu adalah kejujuran, kamu tidak akan ragu untuk berbicara jujur meskipun itu sulit. Dengan memahami nilai-nilai hidup kamu, keputusan yang kamu ambil akan terasa lebih mantap karena didasarkan pada prinsip yang kamu yakini. Ini akan membantu kamu menghadapi tantangan dengan kepala tegak.

2. Latih kemampuan berkomunikasi

ilustrasi berbicara (pexels.com/Laura Tancredi)

Sering kali, ketegasan dinilai dari cara seseorang berkomunikasi. Ketegasan bukan berarti kasar atau agresif, melainkan mampu menyampaikan pesan dengan jelas tanpa merendahkan orang lain. Cara kamu berbicara, nada suara, dan pilihan kata memainkan peran besar di sini.

Cobalah melatih komunikasi dengan berbicara di depan cermin atau diskusi dengan teman yang bisa memberikan masukan. Fokus pada cara kamu menyampaikan pendapat dan hindari kalimat yang terdengar ragu-ragu, seperti “mungkin” atau “aku rasa”. Semakin jelas dan percaya diri kamu berbicara, semakin tegas kamu terlihat.

3. Pelajari cara mengatakan "tidak" dengan elegan

ilustrasi menolak (pexels.com/Monstera)

Kata “tidak” mungkin terlihat sederhana, tetapi bagi sebagian orang, ini adalah kata yang sulit diucapkan. Banyak yang merasa tidak enak hati, takut mengecewakan orang lain, atau khawatir dianggap sombong. Padahal, mengatakan “tidak” adalah bagian penting dari menjadi pribadi yang tegas.

Cobalah untuk mengatakan “tidak” dengan sopan namun tegas. Misalnya, ketika ada ajakan yang tidak sesuai dengan waktu atau prioritasmu, kamu bisa mengatakan, “Terima kasih atas ajakannya, tetapi aku harus fokus pada pekerjaanku sekarang.” Dengan begitu, kamu tetap menunjukkan rasa hormat tanpa mengorbankan kepentingan diri sendiri.

4. Tingkatkan rasa percaya diri

ilustrasi percaya diri (pexels.com/itay verchik)

Ketegasan sangat berkaitan dengan rasa percaya diri. Jika kamu yakin dengan kemampuan dan keputusanmu, kamu tidak akan ragu untuk bersikap tegas. Sebaliknya, rasa tidak percaya diri akan membuat kamu cenderung mengikuti keinginan orang lain meskipun itu bertentangan dengan prinsipmu.

Untuk meningkatkan rasa percaya diri, mulailah dengan fokus pada kelebihan yang kamu miliki. Jangan ragu untuk belajar hal baru dan menantang diri sendiri keluar dari zona nyaman. Ketika kamu berhasil melewati tantangan, rasa percaya diri kamu akan semakin kuat, dan ini akan tercermin dalam sikap tegas kamu.

5. Belajar mengelola emosi

ilustrasi berbicara (pexels.com/Henri Mathieu-Saint-Laurent)

Ketegasan tidak ada artinya jika disertai dengan emosi yang tidak terkendali. Misalnya, berbicara tegas sambil marah-marah hanya akan membuat orang lain kehilangan rasa hormat kepada kamu. Oleh karena itu, belajar mengelola emosi adalah langkah penting untuk menjadi pribadi yang lebih tegas.

Saat kamu merasa emosi memuncak, coba ambil napas dalam-dalam dan beri waktu untuk berpikir sebelum berbicara. Jika situasinya memungkinkan, kamu bisa meminta waktu sejenak untuk menenangkan diri. Dengan begitu, kamu tetap bisa menyampaikan pendapat secara tegas tanpa kehilangan kendali.

6. Evaluasi dan belajar dari pengalaman

ilustrasi berbicara (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Tidak semua keputusan yang kamu buat akan selalu benar. Namun, pengalaman—baik yang sukses maupun yang gagal—adalah guru terbaik dalam melatih ketegasan. Setiap kali kamu dihadapkan pada situasi sulit, luangkan waktu untuk mengevaluasi apa yang sudah kamu lakukan.

Tanyakan pada diri sendiri, apakah cara kamu menyampaikan pendapat sudah efektif? Apakah keputusan yang kamu ambil sesuai dengan nilai-nilai kamu? Dengan refleksi seperti ini, kamu akan semakin terampil bersikap tegas di masa depan.

7. Jangan takut akan penolakan atau konflik

ilustrasi berbicara (pexels.com/Theo Decker)

Salah satu alasan banyak orang sulit bersikap tegas adalah karena takut ditolak atau menimbulkan konflik. Padahal, dalam banyak kasus, konflik yang sehat justru bisa menghasilkan solusi yang lebih baik. Ingat, ketegasan bukan tentang memenangkan argumen, tetapi tentang menyampaikan apa yang menurut kamu benar.

Latih dirimu untuk menghadapi penolakan dengan kepala dingin. Jika orang lain tidak setuju, jangan langsung merasa bersalah atau mundur. Dengarkan pendapat mereka, tetapi tetap pertahankan apa yang kamu yakini jika itu memang penting. Dengan cara ini, kamu akan semakin percaya diri dalam bersikap tegas.

Menjadi pribadi yang lebih tegas membutuhkan proses dan latihan. Ini bukan tentang menjadi keras kepala, tetapi tentang mampu mengambil keputusan yang bijak, mempertahankan prinsip, dan berkomunikasi dengan jelas. Dengan menerapkan tujuh hal di atas, kamu tidak hanya akan menjadi pribadi yang lebih tegas, tetapi juga lebih dihormati dan percaya diri. Jadi, mulailah melatih diri kamu dari sekarang, dan lihat bagaimana ketegasan bisa membawa perubahan positif dalam hidup kamu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorKAZH s