7 Sikap Tepat Menghadapi Stres karena Tuntutan Kerja yang Tinggi

Stres akibat tuntutan kerja yang tinggi sering kali menjadi tantangan bagi banyak orang, terutama di era modern ini. Tekanan untuk selalu produktif dan memenuhi ekspektasi sering kali membuat kita merasa kewalahan. Jika dibiarkan, stres ini bisa berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental.
Penting bagi setiap individu untuk mengembangkan keterampilan manajemen stres agar tetap bisa menjalani pekerjaan tanpa terbebani. Dengan begitu, stres yang muncul bisa dikelola dengan baik dan tidak memengaruhi kinerja atau kehidupan pribadi kamu. Berikut adalah tujuh sikap yang bisa membantu kamu menghadapi stres karena tuntutan kerja yang tinggi.
1. Kelola waktu dengan bijak

Salah satu penyebab utama stres adalah kurangnya manajemen waktu yang baik. Terkadang, kita merasa terburu-buru karena ada banyak tugas yang harus diselesaikan dalam waktu yang singkat. Untuk mengatasi ini, penting untuk menyusun prioritas dan membuat jadwal yang realistis.
Kamu bisa menggunakan metode seperti teknik Pomodoro atau menyusun to-do list setiap hari. Dengan cara ini, kamu akan lebih fokus dan menghindari multitasking yang sering kali menambah tekanan. Fokus pada tugas-tugas yang paling penting dan selesaikan satu per satu.
2. Belajar untuk berkata tidak

Di tempat kerja, sering kali kita merasa perlu untuk selalu mengatakan "ya" demi menjaga hubungan baik dengan rekan kerja. Namun, menerima terlalu banyak tanggung jawab bisa meningkatkan tekanan. Belajar untuk berkata tidak pada hal-hal yang tidak bisa kamu tangani adalah keterampilan penting.
Memahami kapasitas diri sangatlah penting agar kamu tidak merasa terbebani. Dengan belajar berkata tidak, kamu juga bisa memfokuskan energi pada tugas-tugas yang lebih relevan dan mendesak. Kamu perlu mengenali batasan diri sendiri dan fokus pada tugas yang memang bisa diselesaikan dengan baik.
3. Berikan waktu untuk diri sendiri

Dalam rutinitas kerja yang padat, kita sering kali lupa untuk memberikan waktu bagi diri sendiri. Padahal, waktu untuk beristirahat dan melakukan aktivitas yang menyenangkan sangat penting untuk menjaga keseimbangan mental. Jangan meremehkan pentingnya istirahat karena tubuh dan pikiran membutuhkan waktu untuk pulih.
Beri waktu untuk diri sendiri dengan melakukan hal-hal yang kamu nikmati, seperti berolahraga, membaca, atau sekadar berjalan-jalan. Aktivitas sederhana seperti mendengarkan musik atau bermain dengan hewan peliharaan juga bisa membantu mengurangi ketegangan. Dengan meluangkan waktu untuk bersantai, kamu akan merasa lebih segar dan siap menghadapi pekerjaan dengan lebih baik.
4. Komunikasikan beban kerja

Jika beban kerja terlalu berat, penting untuk mengomunikasikannya kepada atasan atau rekan kerja. Jangan ragu untuk berbicara jika kamu merasa tidak bisa menyelesaikan semua tugas dengan baik. Kadang, perasaan takut atau malu untuk berbicara malah memperburuk keadaan.
Komunikasi yang terbuka bisa membantu menemukan solusi, seperti mendelegasikan tugas atau menyesuaikan tenggat waktu. Atasan yang baik akan menghargai kejujuran kamu dan lebih mungkin untuk membantu mencari solusi yang lebih baik. Dengan berkomunikasi secara efektif, kamu dapat menghindari tekanan yang berlebihan dan menjaga kualitas kerja tetap baik.
5. Tetapkan batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi

Salah satu penyebab stres yang sering terjadi adalah sulitnya memisahkan pekerjaan dan kehidupan pribadi. Dengan teknologi yang memungkinkan kita untuk selalu terhubung, kita sering kali merasa perlu untuk bekerja di luar jam kantor. Membawa pekerjaan ke rumah atau selalu memantau email kantor bisa membuat kamu tidak pernah benar-benar beristirahat.
Namun, penting untuk menetapkan batasan yang jelas antara pekerjaan dan waktu pribadi. Buatlah aturan tegas mengenai waktu istirahat, seperti tidak memeriksa email setelah jam kerja selesai. Dengan menjaga batasan ini, kamu bisa lebih fokus saat bekerja dan lebih santai saat beristirahat. Ini juga membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan seimbang.
6. Lakukan aktivitas fisik secara teratur

Olahraga adalah cara yang sangat efektif untuk mengurangi stres. Aktivitas fisik dapat membantu melepaskan endorfin, yaitu hormon yang dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi ketegangan. Penelitian juga menunjukkan bahwa olahraga dapat meningkatkan fungsi otak dan kemampuan untuk fokus.
Kamu tidak perlu melakukan olahraga yang terlalu berat; cukup dengan jalan santai, yoga, atau bersepeda ringan sudah bisa memberikan dampak positif. Olahraga ringan seperti peregangan di sela-sela waktu kerja juga bisa membantu meredakan ketegangan di otot. Lakukan aktivitas fisik secara teratur untuk menjaga keseimbangan mental dan fisik kamu.
7. Praktikkan teknik relaksasi

Teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau mindfulness bisa sangat membantu dalam mengelola stres. Latihan relaksasi dapat membantu menurunkan tekanan darah dan memperlambat detak jantung, yang sangat bermanfaat dalam mengatasi stres akut. Meditasi membantu kamu untuk lebih fokus dan tenang, sementara teknik pernapasan dalam dapat menenangkan pikiran dan tubuh dalam waktu singkat.
Kamu bisa mencoba teknik visualisasi, di mana kamu membayangkan tempat yang tenang dan nyaman untuk membantu meredakan kecemasan. Luangkan beberapa menit setiap hari untuk berlatih teknik relaksasi ini. Kamu bisa melakukannya di sela-sela pekerjaan atau saat istirahat. Teknik ini akan membantu kamu untuk tetap tenang dan menghadapi tekanan kerja dengan lebih baik.
Stres adalah bagian alami dari kehidupan, tetapi bukan berarti kita tidak bisa mengendalikannya. Jangan takut untuk mencoba berbagai strategi hingga kamu menemukan yang paling cocok untuk diri kamu. Jika stres masih terus berlanjut, evaluasi kembali apakah kamu membutuhkan perubahan dalam rutinitas kerja atau bahkan bantuan profesional.