8 Sikap Suami yang Bikin Istri Uring-Uringan, yuk Tenangkan Dia

Jangan berpikir tugas istri memang memasak. Mau kamu akhirnya menyantapnya atau tidak, terpenting istri tetap memasak. Sikap seperti ini sama saja dengan dirimu gak menghargai jerih payahnya. Memasak itu tidak asal memasukkan berbagai bahan. 

Semua bahan dan bumbu harus disiapkan dengan cermat. Kurang satu bahan atau bumbu saja, hasilnya bakal berbeda. Belum lagi proses berbelanja serta mencuci segala peralatan memasak setelahnya. Semua itu melelahkan dan hanya akan terbayar impas ketika kamu menyantapnya dengan gembira serta lahap. Itu sama dengan pujian baginya.

Beberapa suami menjadi terlalu rewel setelah mereka menikah. Ketika mereka lajang dan menjadi anak kos, mereka bisa melakukan banyak hal seorang diri. Khususnya, buat berbagai keperluan pribadinya seperti menyiapkan makanan, mencuci gelas dan piringnya sendiri, serta mempersiapkan pakaian kantornya. 

Namun, pernikahan bukan membuatnya tambah mandiri justru kian manja. Banyak hal yang dulu bisa dikerjakannya sendiri mendadak dilimpahkan pada istri. Padahal, di rumah juga ada anak serta lansia yang perlu dirawat. Rasa lelah istri menjadi berlipat-lipat. Cobalah buat tetap mandiri dan jangan sedikit-sedikit menyuruh istri. 

Kecemburuan juga membuat istri lebih mudah merasa kesal. Tentu suami pun bisa kesal kalau istri membicarakan pria lain yang memiliki kelebihan tertentu dan tidak dipunyainya. Namun, istri biasanya lebih mudah terbakar kecemburuan ketika suami terus-terusan membahas perempuan lain. 

Cara mengekspresikan kekesalannya dengan mengomel. Kamu memuji kelebihan seorang perempuan, dia balas dengan mencibirnya. Jika reaksinya telah begini, dirimu jangan sampai gak peka. Hindari mendebat cibirannya yang terkesan kamu lebih membela perempuan lain. Sudahi saja obrolan tentang orang lain ini.

Bukannya gak ada tipe suami yang memperhatikan kebersihan. Akan tetapi bila dirimu termasuk punya kebiasaan jorok di rumah, mungkin ini yang bikin istri uring-uringan. Contohnya, malas mandi. Sebagai orang yang akan tidur sekamar bahkan seranjang denganmu, tentu ia menjadi risi.

Atau, kamu rajin mandi. Hanya saja setelahnya bukannya dirimu menjemur handuk di luar, malah sembarangan meletakkannya di mana-mana. Sering kali handukmu membasahi seprai dan kasur, tersampir di sandaran kursi ruang tengah, dan sebagainya. Istri capek mesti memanggil-manggilmu agar meletakkannya di jemuran. Meski tampaknya perkara remeh, justru keharusan untuk istri meneriakimu dulu bikin dia sebal.

Persoalan keuangan dan pengelolaannya juga bikin emosi istri terpengaruh secara negatif. Kalau kamu memberikan nafkah yang terlalu sedikit, istri merasa stres karena jumlah kebutuhan dasar keluarga saja melampaui uang belanjamu. Namun berapa pun uang yang diberikan padanya, jangan sembarangan menyebutnya boros.

Sebagai pengelola keuangan keluarga, ini dapat terasa sangat meremehkan kemampuan istri. Jika pun ada pengeluaran yang menurutmu bisa ditekan, langsung saja beri saran padanya. Selama ini dilakukan secara halus, dia pasti mau menerima. Contohnya, minta ia untuk mengganti beberapa produk yang biasa digunakan dengan produk serupa yang harganya lebih miring.

Kamu selalu meluangkan waktu bersama teman-teman pasti juga ada alasannya dan bukan sekadar kebetulan. Dirimu merasa senang ketika bertemu mereka serta gak ingin silaturahmi di antara kalian terputus. Hal yang sama juga wajar diinginkan oleh istri. Terutama jika sebelum kalian menikah, dia memiliki banyak kawan.

Hidupnya akan hampa sekali tanpa ia bisa cukup leluasa berjumpa dengan mereka. Meski istri tidak mengatakannya padamu, kamu harus bersikap pengertian. Katakan bahwa dia boleh bertemu teman-temannya kapan saja asalkan tetap memberitahumu sebelumnya. Khususnya buat pertemuan yang bakal makan waktu cukup lama seperti arisan. 

Rumah tangganya dibangun berdua, masa istri doang yang repot setiap hari? Jangan jadikan pekerjaan sebagai alasan buatmu gak mau tahu mengenai tugas-tugas harian di rumah. Bahkan bila istri tidak bekerja, dirimu juga perlu membantunya sebisamu. Sesimpel kamu menjemur cucian dulu sebelum berangkat kerja pun telah mengurangi rasa lelah istri.

Juga menemani anak bermain dan belajar selagi istri masih repot oleh tugas lain di rumah. Kurangnya keterlibatanmu dalam mengasuh anak malah mengesankan dirimu gak terlalu sayang padanya. Ingat untuk tidak menunggu perintah istri karena bila ia sampai memerintahmu barangkali dia sudah kesal. Kerjakan saja apa yang bisa dikerjakan olehmu.

Uangmu lebih banyak habis buat teman dan saudara daripada membiayai kebutuhan rumah tangga. Padahal, kebutuhan keluarga tidak hanya bahan makanan. Pakaian istri dan anak-anak juga termasuk kebutuhan yang harus dinafkahi oleh suami. Belum lagi kalian perlu menyiapkan dana yang tak sedikit untuk masa tua serta masa depan anak.

Istri jengkel sekali apabila dia meminta uang buat suatu keperluan penting seperti beli gas, tapi dirimu cuma bilang uangnya sudah habis. Padahal, ini pun masih termasuk tanggal muda. Bijaklah memakai uangmu. Buat apa kamu tampak royal di mata teman serta saudara apabila istri serta anak malah menderita?

Makin kamu meremehkan dan menutup telinga dari berbagai kekesalan istri, makin dia tambah bad mood. Perhatikan baik-baik isi omelannya biar dirimu tahu apa yang dia mau. Selama kamu mau menunjukkan perubahan menjadi lebih baik, istri gak akan terus-terusan pasang muka masam dan uring-uringan.