Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Alasan ISFP Menjadi Sosok yang Tidak Ingin Menyusahkan Orang Lain, Cek!

ilustrasi pria dengan kepribadian ISFP (freepik.com/pressfoto)
Intinya sih...
  • ISFP memiliki empati yang tinggi terhadap perasaan orang lain
  • Mereka lebih nyaman berjuang dalam kesendirian dan tidak suka konfrontasi
  • ISFP menghargai privasi, menjunjung tinggi kebebasan pribadi, dan memiliki nilai kehidupan altruistik

Dalam kepribadian MBTI, ISFP dikenal sebagai pribadi yang tenang, penuh empati, serta memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap lingkungan sekitarnya. Tipe ini sering kali dijuluki sebagai “The Adventurer” atau “The Artist”. Meski sering terlihat tertutup dan lebih nyaman menjalani kehidupan dengan cara yang sederhana, ISFP memiliki jiwa yang sangat lembut dan peduli terhadap orang-orang yang ada di sekitarnya.

Salah satu ciri yang mencolok dari ISFP adalah dorongan alaminya untuk tidak menyusahkan siapa pun. Dalam hubungan sosial, mereka lebih suka menyelesaikan masalah sendiri, menjaga perasaan orang lain, dan bersikap mandiri. Keinginan ini bukan didasari oleh ketidakpedulian, melainkan oleh kesadaran mendalam untuk menciptakan kenyamanan di dalam lingkup relasi interpersonal. Meskipun kadang-kadang terlihat menarik diri, ISFP sebenarnya tengah berusaha untuk menjaga keseimbangan emosional tanpa menciptakan beban bagi orang lain.

Supaya kamu dapat memahaminya, yuk intip ketujuh alasan ISFP menjadi sosok yang tidak ingin menyusahkan orang lain berikut ini. Scroll sampai habis, yuk!

1. Memiliki empati yang tinggi terhadap perasaan orang lain

ilustrasi pria dengan kepribadian ISFP (freepik.com/freepik)

ISFP adalah individu yang memiliki tingkat empati yang sangat tinggi. Mereka mampu merasakan emosi orang lain secara mendalam, bahkan tanpa penjelasan yang verbal. Kepekaan ini membuat mereka sangat berhati-hati dalam bersikap, agar tidak melukai atau membebani perasaan orang-orang di sekitarnya. ISFP bisa membaca suasana dan emosi hanya melalui ekspresi wajah atau nada suara, lalu menyesuaikan diri dengan situasi tersebut tanpa perlu diminta.

Empati ini menjadikan ISFP sebagai sosok yang selalu berpikir dua kali sebelum berbicara atau bertindak. Mereka enggan meminta bantuan jika itu berarti orang lain harus mengorbankan waktu atau tenaga. Dalam banyak kasus, mereka lebih memilih menyelesaikan sendiri permasalahannya demi menjaga ketenangan dan kenyamanan relasi. Keinginan untuk melindungi perasaan orang lain ini begitu kuat, sehingga mereka mengorbankan kenyamanan pribadi demi orang lain.

2. Lebih nyaman berjuang dalam kesendirian

ilustrasi pria dengan kepribadian ISFP (freepik.com/freepik)

ISFP sangat mandiri dan tidak suka mengganggu orang lain dengan masalah pribadinya. Dalam banyak hal, mereka lebih nyaman bergumul dengan pikirannya sendiri, mencari solusi tanpa mencampuradukkan urusan dengan orang lain. Bagi mereka, mengungkapkan kesulitan sering kali terasa seperti membebani orang lain, dan ini adalah sesuatu yang sangat mereka hindari. Mereka memiliki semacam prinsip batin untuk tidak menumpahkan beban kepada orang yang mereka cintai.

Kecenderungan ini tidak berasal dari rasa malu atau tertutup, melainkan dari kebiasaan untuk menjaga harmoni dan menghindari drama. ISFP tidak suka menciptakan situasi yang penuh tekanan atau membuat orang merasa tidak nyaman karena harus terlibat dalam masalah pribadi yang kompleks. Dalam diam, mereka berjuang untuk menyelesaikan semuanya, bahkan jika itu berarti harus menanggung kesulitan sendirian.

3. Tidak menyukai konfrontasi atau permasalahan terbuka

ilustrasi pria dengan kepribadian ISFP (freepik.com/azerbaijan_stockers)

Salah satu sifat khas ISFP adalah kecenderungan untuk menghindari konflik dan konfrontasi. Mereka merasa tidak nyaman berada di tengah-tengah perdebatan atau suasana tegang. Hal ini membuat mereka akan melakukan segala cara untuk menjaga ketenangan, termasuk dengan tidak mengekspresikan keluh kesah atau ketidaknyamanan secara terbuka. Mereka lebih memilih diam atau menarik diri daripada memperkeruh suasana.

Sifat ini menjadi alasan kuat mengapa ISFP tidak ingin menyusahkan orang lain. Mereka takut bahwa mengungkapkan masalah dapat menciptakan ketegangan atau perdebatan. Maka dari itu, mereka menahan beban emosi dan berusaha menyelesaikannya secara pribadi. Bagi ISFP, ketenangan batin orang-orang di sekitar lebih penting daripada perasaan mereka sendiri.

4. Menjunjung tinggi kebebasan dan tanggung jawab pribadi

ilustrasi pria dengan kepribadian ISFP (freepik.com/katemangostar)

ISFP sangat menghargai kebebasan, baik untuk dirinya maupun untuk orang lain. Dalam relasi apa pun, mereka tidak ingin menjadi sosok yang mengikat atau mengekang. Dengan prinsip ini, mereka juga menghindari menjadi beban bagi siapa pun. Mereka merasa bahwa setiap orang punya hak untuk menjalani hidupnya tanpa terganggu oleh persoalan eksternal, termasuk masalah yang dihadapi oleh ISFP sendiri.

Rasa tanggung jawab pribadi yang tinggi juga membuat ISFP memilih untuk mengurus segalanya sendiri. Mereka tidak ingin menyalahkan siapa pun atas situasi yang terjadi dalam hidup mereka. Prinsip hidup yang kuat ini membentuk karakter ISFP menjadi pribadi yang tenang, tidak mengeluh, dan selalu berusaha memberikan solusi sendiri atas tantangan hidup yang dihadapi. Bahkan dalam kesulitan, mereka tetap menjaga integritas dan tidak ingin merepotkan orang lain.

5. Menghargai privasi dan tidak ingin menjadi pusat perhatian

ilustrasi pria dengan kepribadian ISFP (freepik.com/freepik)

Salah satu karakter utama ISFP adalah keinginannya untuk menjaga privasi. Mereka tidak terbiasa menjadi pusat perhatian, apalagi dalam hal-hal yang berkaitan dengan kelemahan atau kesulitan pribadi. Mengungkapkan masalah kepada orang lain bisa terasa terlalu invasif dan tidak nyaman bagi mereka. ISFP merasa lebih tenang ketika bisa mengatur hidup secara diam-diam dan mandiri.

Keinginan menjaga privasi ini juga berkaitan dengan dorongan untuk tidak menyusahkan siapa pun. Bagi ISFP, membagikan kesulitan kepada orang lain berarti membuka ruang bagi gangguan terhadap ketenangan bersama. Mereka merasa bersalah jika harus mengajak orang lain masuk ke dalam lingkar permasalahan yang sedang mereka hadapi. Akibatnya, mereka terbiasa menyimpan segalanya sendiri, walau kadang merasa sangat berat.

6. Memiliki nilai kehidupan yang altruistik

ilustrasi pria dengan kepribadian ISFP (freepik.com/freepik)

ISFP sering kali memiliki nilai kehidupan yang sangat altruistik, yaitu mengutamakan kebaikan dan kebahagiaan orang lain. Mereka tidak hanya peduli, tetapi juga rela berkorban demi kenyamanan orang lain, meski itu berarti menunda atau mengabaikan kebutuhan pribadi. Sifat ini membuat ISFP sangat memperhatikan dampak dari setiap tindakan mereka terhadap orang-orang di sekitar.

Nilai kehidupan ini ditanamkan begitu kuat, sehingga menjadi prinsip yang mengarahkan semua keputusan mereka. Ketika harus memilih antara memudahkan hidup orang lain atau meminta bantuan, mereka hampir selalu memilih untuk tidak menyusahkan siapa pun. ISFP merasa puas dan bahagia jika bisa membantu atau meringankan beban orang lain, bukan sebaliknya. Mereka adalah sosok yang memberi tanpa pamrih, bahkan ketika tidak diminta.

7. Menyukai kehidupan yang bebas dari beban emosional

ilustrasi pria dengan kepribadian ISFP (freepik.com/freepik)

ISFP sangat mencintai kedamaian. Dalam keseharian, mereka cenderung memilih situasi yang tidak rumit, bebas dari konflik, dan penuh ketenangan batin. Keadaan ini hanya bisa dipertahankan jika mereka tidak merasa menjadi beban atau membuat orang lain terbebani oleh kehadiran mereka. Maka dari itu, ISFP selalu berusaha untuk tampil tenang, mandiri, dan tidak merepotkan siapa pun.

Kehidupan yang damai bagi ISFP adalah hidup yang tidak memaksakan kehendak, tidak menuntut balasan, dan tidak memaksa siapa pun untuk terlibat dalam kesulitan mereka. Mereka memahami bahwa setiap orang memiliki pergulatan masing-masing, dan mereka tidak ingin menjadi tambahan beban emosional. Dalam diam, mereka merawat kedamaian dengan cara menjauh dari potensi konflik dan bersikap rendah hati dalam menjalani hari-hari.

Dalam dunia yang sering kali mengagungkan ekspresi diri secara terbuka, ISFP hadir sebagai pengingat bahwa kasih sayang tidak harus selalu lantang. Ia bisa hadir dalam diam, dalam bentuk kebaikan kecil yang konsisten, dan dalam pilihan-pilihan untuk tidak menambah beban bagi orang lain.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us