From Overthinking to Overachieving, Ini Cara Atasi Cemas Saat Kuliah

- Kenali pemicu kecemasanmu
- Mengatasi kecemasan dengan mengetahui penyebabnya agar dapat mencari solusi yang tepat.
- Atur napas dan stabilkan pikiran
- Teknik pernapasan dalam dapat menenangkan sistem saraf dan pikiran untuk menghadapi situasi cemas.
- Atur jadwal belajar yang realistis
- Susun jadwal yang masuk akal, bagi tugas besar menjadi langkah-langkah kecil untuk mengurangi tekanan.
Kuliah bukan hanya terfokus pada nilai dan tugas, namun juga perjuangan mental yang sering tidak tampak, termasuk rasa cemas yang timbul tanpa diundang. Banyak mahasiswa yang terperangkap dalam overthinking, merasa kurang, dan takut mengalami kegagalan, padahal sesungguhnya mereka sedang berproses.
Apabila kamu mulai sering merasa overthinking hingga susah buat fokus atau sulit menikmati kegiatan yang sedang dijalankan, itu tanda kamu perlu berhenti sejenak dan mengelola ulang pikiranmu. Berikut cara mengatur rasa cemas dan mengubahnya menjadi energi negatif untuk langkah menuju prestasi yang lebih cemerlang.
1. Kenali pemicu kecemasanmu

Langkah pertama untuk mengatasi kecemasan ialah dengan mengetahui apa yang menyebabkannya. Kamu bisa mencoba untuk menulis situasi atau pikiran yang menjadikanmu merasa tak nyaman atau tertekan.
Dengan memahami pemicunya, kamu dapat mencari solusi yang lebih tepat. Jangan membiarkan kecemasanmu menguasai pikiran tanpa identitas yang jelas. Semakin kamu mengetahui penyebabnya, maka semakin cepat kamu dapat menanganinya.
2. Atur napas dan stabilkan pikiran

Ketika kecemasan menghampiri, tubuhmu umumnya akan bereaksi terlebih dahulu. Teknik pernapasan dalam dapat menenangkan sistem saraf dan pikiranmu dengan efektif.
Tarik napas pelan, tahan sebentar, kemudian hembuskan dengan perlahan sampai tubuh merasa lebih tenang. Latihan tersebut bisa kamu lakukan kapan saja, terlebih ketika dihadapkan dengan presentasi atau ujian. Ingat, ketenangan merupakan kekuatanmu.
3. Atur jadwal belajar yang realistis

Banyak kecemasan timbul karena tekanan tugas yang terasa menumpuk. Untuk mengantisipasinya, kamu bisa menyusun jadwal yang masuk akal dan jangan memaksakan diri untuk langsung menuntaskan semuanya.
Bagi tugas besar menjadi langkah-langkah kecil yang lebih mudah diselesaikan. Dengan demikian, otakmu tak akan merasa kewalahan dan produktivitas tetap berjalan. Ingat, konsistensi lebih penting dibanding dengan kecepatan.
4. Kurangi konsumsi media sosial berlebihan

Media sosial dapat menimbulkan kecemasan, terlebih bila kamu sering membandingkan dirimu dengan orang lain. Kamu sebaiknya membatasi waktu scrolling dan fokus pada pencapaian dan prosesmu sendiri.
Selain itu, kamu juga dapat melakukan detox digital selama beberapa jam sehari. Hal tersebut akan membantu otakmu merasa lebih tenang dan tak gampang terpicu rasa cemas. Ingat, kamu sedang berjalan pada timeline-mu sendiri.
5. Bangun kebiasaan self-care

Kesehatan mental sangat bergantung pada bagaimana cara kamu dalam merawat tubuh dan pikiran. Oleh karena itu, selalu usahakan untuk melakukan istirahat yang cukup, mengonsumsi makanan bergizi, dan olahraga ringan, sehingga dapat meningkatkan mood dan energi.
Di samping itu, jangan lupa meluangkan waktu untuk melakukan hal yang kamu sukai sebagai bentuk penghargaan pada diri sendiri. Rutinitas sederhana tersebut dapat memperkuat daya tahanmu pada stres. Self-care bukan egois, melainkan kebutuhan yang perlu dipenuhi.
Ingatlah bahwa perjalanan selama kuliah bukan perlombaan siapa yang paling cepat, namun soal bagaimana kamu berkembang dan menemukan ritmemu sendiri. Janganlah menyerah, kendalikan kecemasanmu dengan bijak, dan yakinlah bahwa kamu bisa berubah dari overthinking menjadi overachieving.

















