Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pilihan Jam Tidur Pria Bisa Ungkap Level Overthinking yang Tidak Tertolong

ilustrasi pria begadang
ilustrasi pria begadang (pexels.com/SHVETS production)
Intinya sih...
  • Tidur sebelum jam sepuluh, tanda otaknya butuh damai cepatPria yang tidur cepat bukan berarti hidupnya lurus lurus saja, justru kadang dia ingin mematikan pikiran sebelum kebablasan. Dia tahu kalau dibiarkan, pikirannya bisa berputar ke arah yang bikin capek sendiri.
  • Tidur jam sebelas sampai tengah malam, fase paling rawan mikir hal gak pentingJam segini biasanya jadi waktu favorit otak untuk mulai muter muter tanpa arah. Pria yang tidur di rentang waktu ini sering merasa masih baik baik saja, padahal pikiran kecilnya sudah mulai merangkai skenario yang tidak pernah diminta.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setiap pria punya pola tidur yang berbeda, tapi jam tidur sebenarnya lebih dari sekadar kebiasaan. Kadang, pilihan waktu dia akhirnya menutup mata bisa menunjukkan apa yang lagi berantakan di kepalanya. Semakin geser jam tidurnya, semakin besar kemungkinan pikirannya lagi ribut sendiri.

Di balik lampu kamar yang redup, ada banyak pria yang pura pura santai padahal pikirannya sibuk menganalisis hal yang bahkan tidak ada gunanya. Dari mulai chat yang belum dibalas sampai nasib masa depan yang bahkan belum terjadi. Dan tanpa sadar, jam tidur berubah jadi cermin tingkat overthinking yang dia alami.

1. Tidur sebelum jam sepuluh, tanda otaknya butuh damai cepat

ilustrasi pria tidur
ilustrasi pria tidur (pexels.com/Andrii Lysenko)

Pria yang tidur cepat bukan berarti hidupnya lurus lurus saja, justru kadang dia ingin mematikan pikiran sebelum kebablasan. Dia tahu kalau dibiarkan, pikirannya bisa berputar ke arah yang bikin capek sendiri. Jadi tidur cepat adalah mekanisme pertahanan biar hidup tetap stabil.

Ada juga tipe pria yang tidur cepat karena sudah belajar dari masa lalu. Dia pernah ngerasain gimana rasanya begadang sambil overthinking sampai pagi, dan itu cukup menyiksa. Akhirnya, tidur cepat jadi pilihan aman buat jaga kewarasan.

2. Tidur jam sebelas sampai tengah malam, fase paling rawan mikir hal gak penting

ilustrasi pria tidur
ilustrasi pria tidur (pexels.com/SHVETS production)

Jam segini biasanya jadi waktu favorit otak untuk mulai muter muter tanpa arah. Pria yang tidur di rentang waktu ini sering merasa masih baik baik saja, padahal pikiran kecilnya sudah mulai merangkai skenario yang tidak pernah diminta. Ini periode overthinking yang tersamar.

Meski begitu, pria dengan jam tidur model ini masih bisa menyelamatkan diri. Mereka biasanya menunda tidur bukan karena sibuk, tapi karena memaksa otaknya untuk tenang dulu. Sayangnya, semakin dipaksa tenang, semakin ribut isinya.

3. Tidur jam satu atau dua pagi, level overthinking naik dua kasta

ilustrasi posisi tidur pria
ilustrasi posisi tidur pria (pexels.com/MART PRODUCTION)

Pada jam jam ini, kebanyakan pria tidak lagi sekadar berpikir, tapi mengulang ulang hal yang sama berkali kali. Pikiran soal masa depan, hubungan, karier, ataupun hal konyol seperti kenapa tadi dia jawab “oh” di chat, semuanya numpuk. Dan dia tidak tahu cara berhenti.

Pria yang tidur di jam ini biasanya punya energi gelisah yang tidak disalurkan. Dia kelihatan santai di luar, tapi begitu waktu quiet mode hidup, isi kepalanya penuh tanya tanpa jawaban. Tidur jadi sekadar kalah melawan capek, bukan pilihan.

4. Tidur setelah jam tiga, ini bukan begadang biasa tapi level kepikiran akut

ilustrasi pria bangun tidur
ilustrasi pria bangun tidur (pexels.com/cottonbro studio)

Kalau ada pria yang baru tidur setelah jam tiga, besar kemungkinan dia lagi tidak baik baik saja. Entah ada beban emosional, masalah yang belum selesai, atau kecemasan yang dia sendiri tidak tahu asalnya. Di tahap ini, tidur bukan lagi prioritas.

Biasanya, dia mencoba menenangkan diri lewat musik, scrolling tidak jelas, atau rebahan sambil menatap langit langit. Tapi makin dicoba, makin tidak tenang. Jam tidur yang kelewat jauh dari normal jadi sinyal kalau kepalanya penuh hal yang sulit dia ucapkan.

5. Tidur karena ketiduran, bukan sengaja tidur, ini tanda pikirannya udah ngosongin tenaga

ilustrasi tidur yang cukup (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi tidur yang cukup (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pria yang sering ketiduran tanpa sadar biasanya menahan banyak hal tanpa diceritakan. Dia bukan tidak bisa tidur, dia cuma habis energi sebelum sempat memutuskan untuk tidur. Ini fase ketika overthinking udah mencapai titik jenuh.

Ketiduran tiba tiba ini sering terjadi setelah dia melewati hari panjang yang melelahkan mental. Begitu tubuh menyerah, otaknya ikut mati sementara. Tapi sayangnya, begitu bangun, isi pikirannya mulai muter lagi dari awal.

Jam tidur pria memang kelihatan sepele, tapi bisa nyeritain banyak hal tentang isi kepalanya. Semakin geser jam tidurnya, semakin besar kemungkinan dia sedang menyelesaikan pertarungan yang tidak terlihat. Pilihan jam tidur bukan cuma soal lelah fisik, tapi juga seberapa berat pikirannya bekerja.

Kalau kamu salah satu pria yang jam tidurnya makin lama makin mundur, mungkin ini saatnya berhenti pura pura kuat. Kadang, tubuh sudah bicara lebih dulu sebelum mulut berani jujur. Tidur bukan sekadar istirahat, tapi kompas yang menunjukkan apakah kamu sedang baik baik saja atau cuma terlihat begitu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us

Latest in Men

See More

Kemeja Dimasukin atau Nggak? Jawabannya Bisa Bongkar Kepribadian Pria

17 Nov 2025, 22:03 WIBMen