Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Sumber Stres dalam Rumah Tangga yang Sering Tak Disadari Pria

ilustrasi cemas (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi cemas (pexels.com/cottonbro studio)

Pernikahan bukan hanya tentang cinta dan kebahagiaan, tetapi juga menghadirkan berbagai tantangan yang bisa memicu stres. Sering kali pria tidak menyadari bahwa beberapa hal sepele yang terjadi di dalam rumah tangga bisa menjadi pemicu utama stres. Tekanan ini dapat datang dari berbagai aspek, mulai dari masalah komunikasi, keuangan, hingga peran yang berubah.

Ketika tidak disadari atau diabaikan, stres ini bisa menumpuk dan memicu konflik berkepanjangan. Penting bagi pria untuk lebih peka terhadap sumber stres yang tersembunyi agar rumah tangga tetap harmonis. Berikut ini tujuh sumber stres dalam rumah tangga yang sering tak disadari pria.

1. Peran ganda istri yang sering dianggap biasa

ilustrasi bertengkar (pexels.com/Keira Burton)
ilustrasi bertengkar (pexels.com/Keira Burton)

Banyak pria menganggap tugas domestik adalah tanggung jawab istri semata. Padahal, istri yang juga bekerja di luar rumah memiliki beban ganda yang berat. Ketidaksadaran ini bisa menimbulkan ketegangan yang berujung stres bagi kedua pihak.

Pria sering lupa bahwa membantu pekerjaan rumah tangga bisa mengurangi tekanan istri. Keterlibatan dalam urusan domestik bisa menjadi bentuk apresiasi sederhana namun berarti. Jika diabaikan, hal ini bisa berkembang menjadi rasa kesal yang terpendam dan berdampak pada keharmonisan rumah tangga.

2. Ekspektasi yang tidak realistis terhadap pasangan

ilustrasi merenung (pexels.com/Alex Green)
ilustrasi merenung (pexels.com/Alex Green)

Tanpa disadari, pria sering kali mematok standar tinggi untuk istri tanpa mempertimbangkan kondisi sebenarnya. Harapan agar istri selalu tampil sempurna di rumah maupun di luar bisa menjadi tekanan yang melelahkan. Ekspektasi semacam ini membuat istri merasa tidak dihargai.

Sebaliknya, memahami bahwa pasangan juga manusia biasa yang bisa lelah dan kecewa adalah langkah penting. Dengan menyesuaikan ekspektasi menjadi lebih realistis, pria bisa menciptakan suasana rumah yang lebih nyaman. Ini juga membantu mengurangi konflik yang bersumber dari kekecewaan tersembunyi.

3. Kurangnya komunikasi emosional

ilustrasi murung (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi murung (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pria cenderung mengandalkan komunikasi praktis dan jarang membuka diri secara emosional. Sikap tertutup ini membuat pasangan merasa tidak dipahami atau diabaikan. Lama-kelamaan, jarak emosional yang tercipta bisa memicu stres dalam rumah tangga.

Membangun komunikasi yang lebih terbuka dan empatik menjadi kunci mengurangi kesalahpahaman. Pria perlu belajar mendengarkan dengan hati, bukan hanya sekadar memberi solusi. Hal ini bisa meningkatkan keintiman emosional yang berdampak positif bagi hubungan.

4. Tekanan finansial yang dipendam sendiri

ilustrasi murung (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi murung (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Banyak pria merasa harus menjadi pilar utama dalam hal keuangan rumah tangga. Mereka memilih memendam stres finansial tanpa berbagi dengan pasangan. Akibatnya, tekanan ini menumpuk dan berdampak pada kesehatan mental maupun hubungan.

Berbagi beban keuangan dengan pasangan bisa menjadi langkah sehat yang jarang dilakukan. Keterbukaan soal kondisi keuangan membantu pasangan bersama-sama mencari solusi. Ini juga mengurangi risiko pria merasa terisolasi dalam menghadapi masalah finansial.

5. Waktu pribadi yang terabaikan

ilustrasi lelah (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi lelah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pria sering kali tidak menyadari pentingnya waktu untuk diri sendiri dalam menjaga kesehatan mental. Rutinitas rumah tangga yang padat membuat mereka kehilangan momen untuk me-time. Ketidakseimbangan ini perlahan menjadi sumber stres tersembunyi.

Menyediakan waktu untuk hobi atau sekadar bersantai bisa memperbaiki suasana hati pria. Ini juga berdampak positif pada interaksi dengan pasangan dan anak-anak. Mengabaikan kebutuhan pribadi hanya akan mempercepat kelelahan mental.

6. Ketidaksiapan menghadapi perubahan fase keluarga

ilustrasi cemas (pexels.com/MART PRODUCTION)
ilustrasi cemas (pexels.com/MART PRODUCTION)

Perubahan seperti kehadiran anak, pindah rumah, atau pensiun bisa menjadi sumber stres yang luput dari perhatian pria. Mereka sering menganggap adaptasi sebagai tugas pasangan atau anak-anak. Padahal, perubahan ini juga membutuhkan kesiapan emosional dari semua anggota keluarga.

Mengakui bahwa perubahan membawa tantangan bisa membantu pria lebih siap menghadapinya. Keterbukaan dalam membicarakan kekhawatiran membuat transisi berjalan lebih lancar. Ini juga mencegah stres tersembunyi yang bisa mengganggu keseimbangan rumah tangga.

7. Mengabaikan kesehatan fisik dan mental sendiri

ilustrasi cemas (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi cemas (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pria sering memprioritaskan kebutuhan keluarga dan mengabaikan kondisi fisik maupun mental mereka sendiri. Kebiasaan ini membuat mereka rentan stres karena tubuh yang lelah dan pikiran yang jenuh. Ketidakpedulian ini bisa berdampak buruk pada suasana rumah tangga.

Merawat diri bukanlah tanda kelemahan, melainkan bentuk tanggung jawab terhadap keluarga. Pria yang sehat secara fisik dan mental mampu menjadi partner yang lebih suportif. Mengabaikan kesehatan diri sendiri hanya akan memperbesar potensi stres yang tidak disadari.

Menyadari sumber stres dalam rumah tangga adalah langkah awal untuk menciptakan hubungan yang lebih sehat. Pria perlu lebih terbuka dan peka terhadap dinamika yang terjadi di rumah. Dengan begitu, harmoni dalam rumah tangga bisa lebih mudah dijaga dan diperkuat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us

Latest in Men

See More

7 Inspirasi Outfit Airport Look ala Aktor Pon Thanapon, Street Jetsetter!

16 Sep 2025, 22:02 WIBMen