Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tanda Kamu Perlu Stop Pakai Dating Apps

ilustrasi dating apps (unsplash.com/appshunter.io)
Intinya sih...
  • Penggunaan dating apps bisa memakan banyak waktu dan mengalihkan perhatian dari kegiatan yang lebih produktif atau penting.
  • Dating apps menawarkan gambaran yang tidak sepenuhnya realistis dan dapat membuat kesulitan menemukan percakapan tulus.
  • Terlalu banyak pilihan pasangan potensial dan kurangnya kemajuan dalam hubungan dapat menyebabkan kebingungan, frustrasi, dan kelelahan emosional.

Penggunaan aplikasi kencan atau dating apps kini menjadi fenomena yang semakin populer di kalangan masyarakat. Dengan mudahnya mengakses berbagai platform tersebut, banyak orang merasa lebih mudah menemukan pasangan atau sekadar berinteraksi dengan orang baru.

Namun, di balik kemudahan tersebut, sering kali muncul berbagai perasaan yang membingungkan, mulai dari ketergantungan hingga kelelahan emosional. Terkadang, mereka yang aktif menggunakan dating apps mulai merasa bahwa pengalaman mereka tidak lagi memberikan kebahagiaan atau tujuan yang jelas.

Supaya kamu tidak salah menemukan pasangan, yuk simak ketujuh tanda kamu perlu berhenti menggunakan dating apps sebagai berikut. Cekidot!

1. Terlalu banyak waktu yang terbuang

ilustrasi dating apps (unsplash.com/Good Faces Agency)

Bermain-main di dating apps mungkin terasa menyenangkan pada awalnya, tetapi seiring berjalannya waktu, penggunaan yang berlebihan bisa memakan banyak waktu. Daripada fokus pada kehidupan nyata dan hubungan yang lebih mendalam, terlalu sering berada di aplikasi bisa mengalihkan perhatian dari kegiatan yang lebih produktif atau penting.

Bahkan, banyak yang merasa terjebak dalam rutinitas menggulir profil tanpa benar-benar menemukan koneksi yang berarti. Jika semakin banyak waktu yang terbuang tanpa hasil yang memuaskan, ini bisa menjadi tanda untuk berhenti sejenak dan merenung.

2. Merasa kehilangan keaslian dalam interaksi

ilustrasi dating apps (unsplash.com/Yogas Design)

Dating apps sering kali menawarkan gambaran yang tidak sepenuhnya realistis tentang orang-orang yang kita temui. Dengan filter dan foto yang dipilih dengan hati-hati, orang cenderung menunjukkan sisi terbaik mereka, terkadang jauh dari kenyataan.

Jika merasa kesulitan menemukan percakapan yang tulus atau merasa bahwa interaksi semakin dangkal, ini bisa menunjukkan bahwa dating apps tidak lagi efektif dalam membangun hubungan yang autentik. Ketika seseorang lebih tertarik untuk membangun citra diri daripada berkomunikasi secara nyata, aplikasi tersebut mungkin sudah tidak relevan lagi.

3. Terlalu banyak pilihan yang membuat bingung

ilustrasi dating apps (unsplash.com/Good Faces Agency)

Salah satu keuntungan terbesar dari dating apps adalah akses ke banyak pilihan pasangan potensial. Namun, terlalu banyak pilihan justru dapat menimbulkan kebingungannya. Pengguna dating apps sering kali merasa bingung atau bahkan terganggu dengan banyaknya orang yang dapat ditemui.

Banyak pilihan bisa membuat seseorang merasa kesulitan untuk fokus pada satu orang, atau malah menyebabkan keraguan tentang apakah orang yang tepat sudah ditemukan. Jika merasa terjebak dalam siklus memilih tanpa membuat keputusan nyata, mungkin ini saatnya untuk mundur sejenak.

4. Mengalami rasa frustrasi yang mendalam

ilustrasi dating apps (pexels.com/Julio Lopez)

Ketika tidak ada kemajuan yang signifikan dalam hubungan meskipun sudah lama menggunakan aplikasi, perasaan frustrasi bisa meningkat. Terus-menerus mencoba berkenalan dengan orang baru tanpa berhasil menemukan kecocokan yang sejati bisa membuat kepercayaan diri terguncang.

Rasanya seperti berputar di tempat tanpa ada perubahan, yang dapat mengarah pada perasaan kecewa dan kelelahan emosional. Jika dating apps hanya membawa rasa frustrasi dan bukan peluang untuk membangun hubungan yang lebih dalam, itu adalah sinyal untuk berhenti sejenak.

5. Lebih fokus pada penampilan daripada koneksi nyata

ilustrasi wanita menggunakan dating apps (pexels.com/cottonbro studio)

Dating apps sering kali menempatkan penampilan fisik di depan segalanya. Banyak orang yang lebih mengutamakan daya tarik visual daripada mencoba memahami kepribadian atau minat pasangan mereka. Ini bisa menciptakan hubungan yang dangkal dan kurang berarti.

Jika lebih banyak waktu dihabiskan untuk memilih pasangan berdasarkan foto dan bukannya pada nilai-nilai atau minat yang sama, maka aplikasi ini hanya akan memperburuk pemahaman tentang hubungan yang sehat. Ketika penampilan menjadi faktor utama dalam berinteraksi, ini bisa menjadi tanda untuk berhenti dan merenung tentang apa yang sebenarnya dicari dalam hubungan.

6. Kehilangan kepercayaan terhadap orang lain

ilustrasi wanita menggunakan dating apps (pexels.com/cottonbro studio)

Sering bertemu dengan orang yang tidak jujur atau yang hanya tertarik pada hubungan sementara bisa membuat seseorang kehilangan kepercayaan terhadap orang lain. Dalam beberapa kasus, aplikasi kencan dapat menciptakan kesan bahwa semua orang yang menggunakannya hanya mencari kesenangan sesaat atau hubungan yang tidak serius.

Pengalaman semacam ini dapat merusak pandangan seseorang tentang kemungkinan hubungan yang tulus. Jika merasa bahwa orang-orang yang ditemui hanya mengejar kepentingan pribadi dan bukan hubungan yang lebih serius, maka ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk mengambil langkah mundur dari dating apps.

7. Mengabaikan kehidupan sosial di dunia nyata

ilustrasi pria menggunakan dating apps (pexels.com/cottonbro studio)

Terlalu terfokus pada dunia maya sering kali membuat seseorang lupa untuk menjalani kehidupan sosial yang sesungguhnya. Menghabiskan terlalu banyak waktu di aplikasi dapat menyebabkan isolasi sosial, karena lebih banyak berinteraksi secara virtual daripada di dunia nyata.

Ketika hubungan di dunia maya lebih menarik daripada berhubungan dengan teman-teman atau orang terdekat secara langsung, maka dating apps mulai merugikan keseimbangan kehidupan sosial. Jika lebih sering terjebak dalam percakapan online daripada berinteraksi dengan orang secara langsung, ini menunjukkan bahwa sudah saatnya untuk mengurangi ketergantungan pada aplikasi tersebut.

Jika mulai merasakan tanda-tanda di atas, maka sudah saatnya untuk mengambil jeda dan merenung tentang apa yang benar-benar diinginkan dalam hubungan. Fokus pada kehidupan nyata dan pengembangan diri dapat membuka peluang baru untuk menemukan kebahagiaan yang lebih mendalam dan berkelanjutan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us